Mohon tunggu...
Constaclin
Constaclin Mohon Tunggu... Dokter - Dokter dan penulis artikel kesehatan

Seorang konsultan kesehatan dengan pengalaman 19 tahun

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Darah Tinggi, Kenapa Tidak Boleh Banyak Makan Asin?

2 Oktober 2019   10:08 Diperbarui: 2 Oktober 2019   10:10 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ungkapan ini sering didengar pada saat berkumpul sama teman atau pada saat di ruang praktek dokter. Namun banyak juga yang belum mengerti alasannya, mengapa kalau mengidap tekanan darah tinggi atau hipertensi tidak boleh banyak mengkonsumsi garam atau makanan asin? Entah karena tidak ada yang memberitahu atau lupa menanyakan pada dokter saat berobat.

Mengapa garam sebaiknya dibatasi pada penderita hipertensi?

Sebenarnya bukan hanya garam yang dibatas konsumsinya bagi penderita hipertensi. Melainkan makanan yang mengandung tinggi natrium (sodium).

Apa saja makanan dan minuman yang mengandung sodium?

Makanan yang mengandung kadar natrium atau sodium yang tinggi salah satunya adalah makanan kaleng, karena sebagian besar makanan kaleng memiliki kadar sodium tinggi karena mengandung pengawet natrium benzoat selain garam. Selain itu snack atau berbagai macam keripik baik itu potato chips, crackers, maupun snack yang sering dikonsumsi anak-anak, mie instant, minuman berkarbonasi (soft drink), serta minuman berpengawet lainnya yang mengandung sodium benzoat, sodium nitrit, sodium sorbate juga mengandung kadar natrium atau sodium yang tinggi sebaiknya dihindari atau dibatasi konsumsinya pada penderita hipertensi.

Apa alasannya sampai garam dibatasi pada penderita hipertensi?

Kita memiliki organ ginjal yang memiliki banyak fungsi, di antaranya adalah sebagai fungsi penyaringan atau filtrasi, sebagai fungsi pengeluaran hormon atau fungsi sekresi, fungsi pembuangan bahan yang tidak lagi diperlukan tubuh atau fungsi ekskresi dan juga fungsi mengambil bahan yang masih diperlukan tubuh atau fungsi resorpsi. Kadar mineral termasuk natrium dan kalium diatur oleh ginjal demikian juga jumlah air yang terdapat dalam tubuh. Pada saat tubuh kelebihan air maka ginjal akan membuangnya dengan meningkatkan produksi urine yang ditampung di dalam kandung kemih. Pada saat tubuh dehidrasi atau kekurangan air maka ginjal akan menurunkan produksi urine sehingga kita jarang buang air kecil atau urine lebih pekat.

Pada penderita hipertensi dimana tekanan darah meningkat bila kita mengkonsumsi banyak garam atau makanan bersodium tinggi maka ginjal akan mencegah pengeluaran air karena molekul sodium bersifat menahan (retensi) air. 

Akibatnya mekanisme pembuangan kadar natrium dan kalium juga terganggu serta air juga tidak dapat dibuang walaupun tubuh kelebihan cairan di dalam darah. Selain itu akibat kadar sodium yang tinggi akan meningkatkan tekanan darah yang mengalir pada ginjal dan bila dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan ginjal atau gagal ginjal (renal failure).

Akibat jumlah air yang tertahan di dalam pembuluh darah juga akan meningkatkan tekanan di dalam pembuluh darah arteri sehingga dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan arteriosklerosis atau pengerasan dinding pembuluh darah arteri sehingga pembuluh darah arteri tidak elastis lagi. Akibatnya dinding pembuluh darah arteri mudah rusak dan rapuh sehingga tidak jarang pada beberapa kasus sering terjadi pecahnya pembuluh darah otak bila tekanan darah terlalu tinggi (stroke perdarahan).

Jadi sekarang sudah jelas kan? mengapa penderita tekanan darah tinggi tidak boleh mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kadar sodium tinggi. Sebelum mengkonsumsi ada baiknya untuk melihat bagian 'Nutrition Facts' atau 'Informasi Nilai Gizi' pada kemasan makanan dan lihat jumlah natrium atau sodium per sajiannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun