Mohon tunggu...
Nurul Kafi
Nurul Kafi Mohon Tunggu... -

Ijinkan aku untuk bisa bercerita kepadamu,walaupun pastinya hanya cerita yang biasa biasa saja.Cerita dari seorang manusia biasa ini.Aku akan bercerita kepadamu tentang kehidupan,aku akan berbicara kepadamu tentang persahabatan,aku akan mengabarkan kepadamu tentang perjuangan dan mungkin ada kalanya aku juga akan menghiburmu dengan sedikit cinta dan kasih sayang serta lelucon.Tapi ijinkan juga aku untuk bisa berbagi getir berbagi asa dan juga berbagi kepahitan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

De Javu PD 1974, Akankah Terjadi di Afsel 2010?

5 Juli 2010   04:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:05 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_185545" align="alignleft" width="300" caption="http://www.vivanews.com"][/caption] Déjà vu adalah sebuah frasa perancisdan artinya secara harafiah adalah "pernah lihat". Maksudnya mengalami sesuatu pengalaman yang dirasakan pernah dialami sebelumnya.Situs wikipedia menyebutkan 70 % penduduk bumi pernah mengalaminya. Dalam sebuah jurnal psikologi populer disebutkan bahwadéjà vu adalah sebuah perasaan aneh yang mengatakan bahwa peristiwa baru yang sedang kita rasakan sebenarnya pernah kita alami jauh sebelumnya.Ada banyak pendapat tentang sebab musabab dari dejavu, teori metafisis mengatakan bahwa deja vu sebenarnya berasal dari kejadian serupa yang pernah dialami oleh jiwa kita dalam salah satu kehidupan reinkarnasi sebelumnya di masa lampau. [caption id="attachment_185548" align="aligncenter" width="500" caption="http://easyweb.easynet.co.uk"][/caption]

De javu sebenarnya adalah fenemona alamiah yang sifatnya spontan dan tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya. Namun beberapa peneliti telah berhasil mensimulasikan keadaan yang mirip deja vu. Kenneth Peller dari Northwestern University menemukan cara yang sederhana untuk membuat seseorang memiliki ‘ingatan palsu’. Para partisipan diperlihatkan sebuah gambar, namun mereka diminta untuk membayangkan sebuah gambar yang lain sama sekali dalam benak mereka.De Javu juga bisa diciptakan dengan hipnosis,seperti yang pernah dilakukan oleh Akira O’Connor dan Chris Moulin dari University of Leeds.

Hari ini di Afrika Selatan,banyak peristiwa yang terjadi di Piala Dunia 1974 seolah terulang kembali.De javu 1974 sangat mungkin akan terjadi di gelaran akbar piala dunia 2010.Lihatlah perjalanan kesebelasan Jerman dan Belanda yang sampai saat ini berhasil mencapai babak semifinal.

[caption id="attachment_185551" align="aligncenter" width="300" caption="http://easyweb.easynet.co.uk"][/caption]

Bagi anda pecinta sejati kesebelasan Jerman,pasti sangat faham.Piala dunia 1974 adalah saat dimana tim panser berhasil merebut trofi piala dunia di rumah sendiri.Trofi itu sendiri direbut dari Belanda yang saat itu lagi gayeng gayengnya dengan Tootal Football dengan john Cruyff sebagai motor utamanya.Jerman saat itu punya Sepp Maier, Berti Vogts, Paul Breitner, Gerd Muller, Uli Hoeness, dan tentu saja ‘sang kaisar’ Franz Beckenbauer. Selain Cruyff,di kubu Belanda ada Johan Neskens, Ruud Kroll, Arie Haan, Wim Suurbier, Johni Repp, Rob Resenbrink.Saat itu publik lebih berpihak pada Belanda,Jerman kalah pamor meskipun saat itu ada Der Bomber Gerd Muller dan Sang Kaisar Franz Beckenbauer.Di lapangan permainan super ofensif kesebelasan Belanda dengan tootal footballnya dialdeni dengan sabar oleh pemain Jerman,Belanda memang unggul cepat pada menit ke 1,tapi Jerman berhasil membalik keadaan dengan mencetak dua gol.

[caption id="attachment_185556" align="aligncenter" width="400" caption="http://easyweb.easynet.co.uk"][/caption]

Ini beberapa fakta yang terjadi pada kesebelasan Jerman.Di babak penyisihan PD 2010 Jerman kelihatan terseok seok,setelah berhasil di kalahkan tim yang notabene masih berusia muda,Serbia.Fakta yang sama juga didapat perjalanan "Die Mannschaft" di babak penyisihan PD 1974,terseok seok di babak penyisihan setelah,kalah oleh saudara kandungnya,Jerman Timur yang bukan tim unggulan. Saat itu Jerman memang terbagi dua,Jerman Barat dan Jerman Timur.Keadaan itu berbalik 180° di babak selanjutnya dimana tim Jerman 2010 tampil begitu impresif,menggasak Inggris dan Argentina dengan empat gol.Hal ini seolah ulangan perjalanan Jerman di PD 1974,selepas babak pendahuluan timnas Jerman 1974 juga bangkit dengan menorehkan tiga kemenangan beruntun yang mengantarkan mereka sampai di babak puncak dan akhirnya berhasil meraih titel Juara.

Perjalanan timnas Belanda 2010 juga memiliki alur cerita yang hampir sama dengan para pendahulunya di PD 1974.Timnas Belanda di tahun 1974,berhasil melangkah ke babak selanjutnya tanpa pernah sekalipun kalah di babak penyisihan.Hal yang sama terjadi saat ini pada para juniornya,punggawa timnas Belanda 2010,mereka mungkin malah lebih hebat,berhasil meraih poin sempurna dengan meraih kemenangan di setiap pertandingan babak penyisihan yang dilakoni.Babak selanjutnya menyimpan ulangan yang sama,Skuad Belanda 1974 berhasil melangkah ke babak final,salah satu sebabnya karena berhasil menjungkalkan Brasil 2-0.Belanda 2010 mengulang hal yang sama,mengalahkan Brasil 2-1 setelah terlebih dulu tertinggal 1 gol di babak pertama.

Benar,piala dunia 1974 memang tidak menyimpan 100 % kemiripan dengan apa yang terjadi hari ini di Afrika Selatan.Timnas Belanda saat ini mungkin tidak semoncer generasi pendahulunya,Belanda 1974.Saat ini,publik mungkin lebih memilih skuad muda Jerman,dibanding De Oranje.Beda di tahun 1974,dimana saat itu Belanda lebih disukai publik untuk menjadi pemenang.Produktivitas gol tim Belanda saat ini kalah dibanding Jerman.Saat ini kedua kesebelasan memang baru sampai di babak semifinal,masih ada satu tangga lagi untuk bisa mengulang final piala dunia 1974 yang mempertemukan kedua kesebelasan.Bicara kesempatan,diatas kertas Belanda mungkin akan lebih mudah melangkah ke final dibanding jerman.Belanda akan menghadapi Uruguay,sedangkan Jerman akan menjajal Spanyol.Belanda pernah mengalahakan Uruguay di babak penyisihan PD 1974.Timnas Jerman pasti tidak akan lupa kenangan pahit di final Euro 2008 ketika mereka dipaksa tersingkir dengan margin satu gol.

Sebagai penutup,ada satu komentar teman yang cukup menarik tentang kesebelasan muda Jerman setelah berhasil mengalahkan Argentina yang bertabur bintang,”Hari ini Jerman menunjukkan pada kita semua bahwa nama yang tercantum di depan seragam lebih penting dari pada apa yang tercantum di belakang punggung pemain”.

Kolektivitas dan kebersamaan itulah mungkin kata kunci keberhasilan Jerman kali ini. Diramu dari berbagai sumber,wikipedia,kompas.com, vivanews, republika, easyweb.easynet.co.uk,popsy-jurnal psikologi populer.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun