Mohon tunggu...
Masykur A. Baddal
Masykur A. Baddal Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger dan Vlogger

.:: Berbagi untuk kemajuan bersama, demi kemajuan bangsa ::....\r\n\r\nApapun kegiatan anda ini solusinya : https://umatpay.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Duh, Ada Indiana Jones di Entikong

23 Juli 2015   08:24 Diperbarui: 23 Juli 2015   08:24 2655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Jalan Indiana Jones di rute Entikong Pontianak, Kalbar. (foto: antara)"][/caption]

By. Masykur A. Baddal - Saat membaca nama Entikong, pasti benak kita akan langsung menebak jika nama daerah tersebut berada di Tiongkok, nun jauh di seberang lautan sana. Padahal daerah tersebut adalah nama salah satu daerah di republik yang katanya kaya raya ini. Ya, Entikong adalah sebuah kecamatan dari kabupaten Sanggau propinsi Kalimantan Barat.

Setelah menikmati beberapa hari suasana lebaran 1436H yang nyaman di kota Kuching, Serawak. Kami sekeluarga memutuskan untuk kembali ke tanah air via jalur darat melalui kota Tepedu Serawak, kemudian memasuki gerbang perbatasan Malaysia Indonesia di kecamatan Entikong.

Selanjutnya, untuk mendapatkan bis rute Kuching Pontianak Indonesia, dari hotel di wilayah Water Front kami menuju ke Kuching Sentral, Serawak. Disana sudah berjejer aneka jenis bis sesuai klasifikasi kenyamanan ke berbagai wilayah. Termasuk ke negara Indonesia dan Brunai. Karena alasan kenyamanan dalam perjalanan panjang, akhirnya kami sekeluarga memilih Bus Asia executive class, jenis High Top.

Dari kota Kuching menuju Tepedu daerah perbatasan Indonesia, bis berjalan begitu nyaman dan smooth. Jalanan pun terlihat mulus dan bersih. Ditambah lagi pemandangan hijau di kiri kanan jalan, seolah memberi keteduhan saat mata memandang. Tanpa terasa, satu setengah jam sudah terlewatkan, dan kami pun sudah tiba di gerbang perbatasan. Lalu, semua penumpang dipersilakan turun untuk melewati prosedur imigrasi di kedua negara.

Ketika melewati jalur imigrasi negeri Serawak Malaysia, terlihat suasana kerja yang rapi dan bebas asap rokok. Namun, saat melewati jalur imigrasi Indonesia, langsung terlihat wajah staf imigrasi yang sedang bertugas kusam dan kurang tidur, padahal saat itu sudah jam 09.00 WIB, belum lagi suasana loket yang kental dengan aroma asap rokok kretek....hiks.


Lebih kurang tiga puluh menit lamanya kami harus melalui prosedur imigrasi di kedua negara, sebelum akhirnya semua penumpang dipersilakan naik kembali ke dalam bis masing-masing. Dan perjalanan panjang itupun kembali berlanjut.

Setelah melewati jarak lebih kurang sepuluh kilometer dari gerbang imigrasi, semua penumpang dikejutkan oleh guncangan hebat. Otomatis penumpang yang tadinya sedang tertidur pulas, terbangun kaget mendapatkan kejadian tersebut. Apa yang terjadi? Alamak...ternyata sepanjang mata memandang kedepan, jalanan terlihat bagaikan kubang yang menganga lebar. Tiba-tiba dua orang turis asal Inggeris yang duduk di samping kami nyelutuk, wow..it's India Jones. Mendengar celetukan mereka, hati kami pun terasa miris, sambil berkata dalam hati "Kasian, betul-betul negeri tak bertuan". Memang selama ini Indonesia sering diidentikkan oleh pers asing dengan istilah Indiana Jones, yaitu sebuah judul film petualangan produksi hollywood, akibat parahnya kualitas fasilitas umum negeri ini.

Jalur darat Entikong Pontianak adalah jalur internasional. Maklum beberapa bis yang dioperasikan dari Malaysia dan Brunai kerap melewati jalur tersebut. Hancurnya jalur darat tersebut otomatis menggambarkan carut marutnya birokrasi dalam negeri. Dari pucuk pimpinan hingga ke bawah terlihat kurang care dengan sikon yang berkepanjangan di lapangan. Seharusnya jalur lintas nasional dan internasional adalah tanggungjawab pemerintah pusat untuk membenahinya. Bisa jadi karena pemerintah pusat terlalu sibuk dengan carut-marutnya lalulintas di ibukota, maka sudah seharusnya didelegasikan kepada pemerintah propinsi. Namun apa daya, dua periode pemerintahan propinsi Kalimantan Barat yang digawangi oleh Gubernur Cornelius dari PDIP, seolah mereka tertidur pulas menikmati empuknya tahta kekuasaan. Sehingga tugas utamanya dalam membenahi fasum dan citra positif negeri pun terabaikan, karena sibuk dalam pencitraan diri.

Jika jalur terluar, yang juga menjadi gerbang masuknya pendatang dan turis dari luar negeri saja tidak mampu dibenahi, apakah kita masih berharap banyak untuk jalur-jalur dalam negeri yang hancur lebur lainnya untuk segera dibenahi...? Entahlah,.... Selamat menikmati jalur Indiana Jones....

Salam Indiana Jones.

 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun