Mohon tunggu...
Andi
Andi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengajar Pemula

Cara membuat hidup tidak ribet adalah dengan mengelola dan mengontrol pikiran kita dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Love

Gaya Cinta "Si Penghindar"

17 April 2021   09:45 Diperbarui: 17 April 2021   09:52 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.cosmopolitan.co.id

Gaya cinta yang terakhir adalah The Avoider atau jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia disebut sebagai "Si Penghindar". Umumnya, anak-anak yang memiliki gaya cinta seperti ini adalah anak-anak yang tumbuh di bawah orang tua yang tidak mencurahkan kasih sayang dan perhatian kepada sang anak. Kebanyakan, prinsip orang tua adalah bahwa anak perlu mandiri dan bekerja keras sendiri, sehingga anak dipaksa untuk dapat bekerja sendiri tanpa tergantung kepada orang lain. 

Di rumah, mungkin orang tua akan lebih banyak memberikan tanggung-jawab kepada sang anak dan tidak menyeimbangkan pekerjaan yang diberikan dengan reward ataupun pujian yang pantas di dapatkan oleh anak. Sehingga, hal tersebut menjadikan anak berpikir bahwa yang dapat menolong dirinya adalah dirinya sendiri. Mereka mulai belajar untuk mandiri serta berjuang untuk menahan perasaan ataupun emosi yang mereka punya. Selain itu, mereka juga menahan kebutuhan yang mereka perlukan. Tidak mengatakannya kepada orang tua serta bertekad untuk memenuhinya secara mandiri. Mereka menahan hal tersebut karena mereka ingin mengatasi kecemasan yang mereka miliki karena tidak mendapatkan kenyamanan dan pengasuhan dari orang tua mereka.

Sebagai anak yang sudah di didik untuk mandiri. Anak-anak yang memiliki gaya cinta seperti ini lebih suka bermain dalam ruang mereka sendiri. Pertemanan dan sosialisasi yang mereka jalin tidak begitu luas dan mungkin mereka hanya berinteraksi dengan orang-orang yang berada di dekatnya. Mereka juga lebih suka mengandalkan logika daripada perasaan. Hal tersebut terbentuk dari pengalaman masa kecil mereka, mereka tidak terbiasa untuk meluapkan perasaan dan emosi mereka. Mereka menyadari bahwa jika menggunakan emosi, maka mereka tidak dapat hidup secara mandiri. Untuk anak-anak yang memiliki gaya cinta seperti ini akan lebih banyak menjalin pertemanan dengan orang yang sama dengan dia. Si Penghindar selalu tidak menyukai orang-orang yang memiliki ketidakstabilan dalam emosi. Si Penghindar membenci itu karena ia juga tidak suka berhubungan dengan emosi-emosi yang ada.

Untuk menjalin sebuah hubungan yang baik dengan Si Penghindar, kita perlu untuk memahami mereka, memahami setiap kebutuhan mereka dan mengerti apa yang mereka sukai agar kita juga tidak merasa sakit hati. Untuk orang-orang yang memiliki gaya cinta seperti ini, aga memiliki hubungan yang baik dengan pasangan, hendaknya mulai belajar untuk mengekspresikan diri. Mulai belajar untuk tidak memendam emosi dan perasaan karena memendam hal tersebut bisa menimbulkan penyakit dan akibat yang buruk.

Itulah lima gaya cinta yang disebutkan oleh Dr. Milan dan Kay Yerkovich. Masing-masing gaya cinta memiliki masa lalu yang berbeda-beda. Setiap gaya cinta perlu diperlakukan dengan berbeda-beda juga. (Psych2Go, 2018)

Referensi

Psych2Go. (2018, Oktober Jumat). Psych2Go. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun