Mohon tunggu...
Ignasia Kijm
Ignasia Kijm Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Satu Koneksi untuk Semua bersama Oxygen.id

21 Juni 2016   17:51 Diperbarui: 24 Juni 2016   16:42 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
General Manager-Corporate Sales Division PT Moratelindo Rizki Taufiqurrahman memberikan kata sambutan

Andai internet dihilangkan bagaimana? Saat ini ada sekitar 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna perangkat telepon pintar di Indonesia. Ini adalah modal besar bagi Indonesia untuk mengembangkan ecommerce dan bisnis berbasis teknologi digital di tanah air. Volume bisnis ecommerce di Indonesia diprediksi akan mencapai US$ 130 miliar dengan angka pertumbuhan per tahun sekitar 50%. Salah satu faktor pendukung yang menentukan kemajuan sebuah negara adalah jumlah entrepreneur.

Hingga Maret 2016, jumlah entrepreneur di Indonesia baru mencapai 1,65% dari total penduduk. Indonesia berpeluang menciptakan entrepreneur dengan memanfaatkan teknologi digital sehingga mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Presiden Jokowi telah mendeklarasikan visi menjadikan Indonesia 'The Digital Energy of Asia' pada Februari lalu. Sejalan dengan itu Kementerian Komunikasi dan Informatika menginisiasi Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital. 

Gerakan ini ingin menciptakan 1.000 perusahaan rintisan berbasis digital dengan anak muda sebagai motor penggeraknya. Hal tersebut mengemuka dalam Kompasiana Nangkring 'Buka Potensi Bisnis dengan Internet 1Gbps' pada 21 Juni 2016 di Cheese Cake Factory, Cikini. Hadir dalam acara tersebut Sales Manager Oxygen.id Yance Auliansyah. Kompasiana Nangkring kali ini terhubung dengan Kompasianer di Yogyakarta dan Balikpapan. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuka internet? 

Indonesia ingin menciptakan 1.000 perusahaan rintisan berbasis digital dengan anak muda sebagai motor penggeraknya
Indonesia ingin menciptakan 1.000 perusahaan rintisan berbasis digital dengan anak muda sebagai motor penggeraknya
Dua hal yang sering ditemui adalah sabar menanti dan kecanduan internet. Buka satu tab tidak cukup, dua tab tidak cukup, empat tab internetnya hang. Apa yang bisa dilakukan dengan internet 1Gbps? Advertising, business solution, UKM, education selalu menggunakan potensi internet. "Bisnis akan terus bertumbuh asal kita kreatif, bisa membuka lapangan kerja," tutur Yance.

User generated content, seperti Facebook atau Soundcloud. Bayangkan tanpa dukungan platform ini kita sebagai user sulit mencari informasi. Dulu Facebook hanya sebagai pertemanan, sekarang berbagi informasi seperti politik atau budaya. Artinya satu aplikasi bisa terintegrasi ke semua informasi. Online shop, seperti Lazada, Bukalapak, hingga Traveloka. "Bayangkan jika tak ada mereka saat ini? Kita bisa mengantri beli sesuatu. Online shop itu selain memunculkan perdagangan juga menimbulkan adanya reseller," ujar Yance.

Pertumbuhan mobile advertising dan video viewing akan semakin meningkat. Tombol BUY akan terintegrasi dengan pengguna smartphone. Itu adalah potensi untuk pengguna internet. Siapa tak kenal Gojek, Grab? Fokus melakukan hal lebih cepat. Dalam hitungan detik, transaksi terjadi. Online dan offline payment misalnya melalui pulsa. Dulu untuk level distributor bertemu end user sangat sulit. Bayangkan sekarang trend pertumbuhan website dan aplikasi. Dengan adanya semua ini, dipangkas. "End user bisa membandingkan harga. Semua menjadi transparan," kata Yance.

Kompasiana Nangkring kali ini terhubung dengan Kompasianer dari Yogyakarta
Kompasiana Nangkring kali ini terhubung dengan Kompasianer dari Yogyakarta
Enam dari sepuluh apps yang paling sering digunakan di dunia adalah messaging aps. Tidak terbatas teks, gambar, juga video. Konten bisa diakses oleh jaringan manapun tapi tidak ditagih oleh penyedia jasa, misalnya Youtube. Kampus sekarang trendnya sudah remote learning atau kelas virtual. Ruang belajar tidak ada batas. Tidak ada lagi batasan jarak dan waktu. Pertanyaanya, kuotanya ada? "Kelas kursus mulai tergeser karena harus bayar guru atau sewa ruangan," kata Yance.

Drones dahulu hanya penerbangan, saat ini sebagai alat observasi untuk pertambangan atau disaster response. Banyak hal yang bisa memunculkan potensi bisnis dan diambil manfaatnya. Bahkan di Jepang, drones digunakan sebagai kurir, jasa pengiriman barang. Pasar user aktif terbesar saat ini adalah WhatsApp. Terbesar berikutnya adalah Facebook dan LinkedIn. "Melamar pekerjaan tidak perlu mengirimkan lamaran, cukup memberikan link LinkedIn," tutur Yance.

Bisnis itu selalu berubah, bergerak sangat dinamis dan adaptif. Informasi bisa diterima bermodalkan internet. Bagaimana sebuah ISP membuka potensi bisnis? Feature, advantage, dan benefit adalah tiga hal yang harus dilihat. Feature mencakup bandwith capacity, price, contention ratio, backbone ownership. Advantage mencakup data terkirim dalam waktu singkat serta monitoring dan kualitas jaringan secara langsung. Benefit mencakup berlangganan tidak mahal serta berinternet lebih nyaman dan stabil.

Kompasiana Nangkring kali ini terhubung dengan Kompasianer dari Balikpapan
Kompasiana Nangkring kali ini terhubung dengan Kompasianer dari Balikpapan
Berapa kecepatan smartphone? Jaringan yang lebih stabil adalah wire dibanding wireless. Paling termuktahir adalah fiber optik dengan kecepatan hingga 1Gbps. Hasil yang ingin dituju adalah kecepatan berinternet, harga yang lebih murah, serta customer dan supplier happy.

Ke depan menonton TV dengan koneksi internet. Satu modem untuk berbagai layanan dari internet sampai TV. Impact positif dan negatif dari internet terhadap anak bergantung kepada orangtua. Contohnya di Youtube adalah ada konten yang tidak bisa diakses untuk viewer yang berusia di bawah 18 tahun. Oxygen.id bukanlah jaringan wireless melainkan jaringan internet berbasis kabel optik. Dari Singapura disalurkan ke rumah pelanggan. Kecepetan wireless baru 144 Mbps. Bandingkan dengan kabel optik! Oxygen.id berfokus di Jawa dan Bali. "Secara bertahap akan menjangkau Medan dan wilayah Sumatera lainnya. Karena oxygen.id menggunakan teknologi baru yang menjangkau 1Gbps per second," kata Yance.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun