Mohon tunggu...
cloudyasihombing
cloudyasihombing Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris

How could cloud dance with the rain? Tell me!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Secercah Harapan di Balik Isu Pemindahan Ibu Kota Baru

16 Agustus 2019   23:10 Diperbarui: 16 Agustus 2019   23:15 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: www. playworld.id

"Ibukota merupakan pusat tempat tinggal manusia yang merupakan manifestasi dari perencanaan dan perancangan yang dipenuhi oleh berbagai unsur seperti bangunan, jalan, dan ruang terbuka hijau," John B. Jackson

Isu terkait dengan rencana pemindahan ibukota Indonesia oleh Presiden Joko Widodo memang banyak menuai pro dan kontra bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Bagaimana tidak, di satu sisi Jakarta sebagai ibukota negara ini selama berpuluh-puluh tahun bukan dibangun dalam waktu yang singkat untuk menjadi kota metropolitan seperti yang kita lihat saat ini. 

Namun, di satu sisi Jakarta sudah tidak mampu untuk menyediakan hunian yang layak, air bersih, bebas macet, bebas kerugian kebakaran hutan, bebas gempa dan bencana kepada penduduk ibukota ini sendiri. 

Lalu berbagai komentar muncul dengan isu apakah Indonesia melalui usulan Presiden Jokowi mampu untuk merealisasikan rencana ini, mengingat 2 presiden Indonesia terdahulu juga pernah mewacanakan hal yang sama dan tidak terwujudkan hingga saat ini.

Lalu apakah yang membuat publik resah dengan rencana pemindahan ibukota oleh Presiden Jokowi ini? Dilansir dari acara Citiestalk yang diadakan oleh Citieslab dan Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia di Jakarta, Rabu (31/7/2019) kemarin, "Pemerintah hanya mampu menyediakan anggaran Rp 30,6 triliun untuk beberapa tahun, sehingga perlu keterlibatan swasta." 

Direktur Eksekutif Real Estate Indonesia (REI), Dhani Muttaqin mengatakan pemerintah harus memikirkan dengan cermat terkait pembiayaan itu. Menurutnya, struktur pembiayaan ibu kota baru akan sangat bergantung dari sektor swasta, baik melalui skema KPBU maupun investasi pihak swasta. 

Hal itu karena besarnya kebutuhan pembangunan IKN yang diproyeksikan mencapai Rp 466 triliun, atau hampir seperempat dari APBN per tahun.

Disamping keraguan akan biaya yang akan dikeluarkan untuk merealisasikan rencana ini, Presiden Jokowi tampak sungguh-sungguh dengan hal ini, terbukti dengan rencana penganggaran pemindahan ibukota yang akan dimasukkan dalam APBN 2021, disertai dengan pendanaan dari pihak BUMN, KPBU, dan swasta. Proses perencanaan yang akan dilakukan tahun 2020. 

Proses pembangunan yang akan dilakukan 2021-2023. Dan awal pemindahan pusat pemerintahan yang akan dilakukan pada 2024. Hal ini menunjukkan keseriusan Presiden Indonesia untuk menanggulangi devisit yang ditelan Indonesia selama beberapa tahun terakhir.

Lantas, bagi sebagian masyarakat yang berpola pikir jangka pendek, rencana ini hanya akan menyia-nyiakan atau bahkan membuang-buang uang negara. Namun bagi masyarakat dengan pola pikir yang panjang, pastilah mereka memahami dan mendukung usaha pemeintah untuk mewujudkan pemindahan ibukota Indonesia ke Kalimantan. Mengapa? 

Mengutip dari pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang mengatakan bahwa kerugian ekonomi akibat macet di daerah Jabodetabek mencapai sekitar 100 triliun per tahunnya, ditambah dengan kerugian banjir yang menelan hampir 1-2 triliun disetiap banjir yang melanda ibukota yang berpenduduk 10,4 juta pada tahun 2017 lalu. Jadi dari segi ekonomi, rencana ini betujuan untuk memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia untuk masa yang akan datang.

Sementara itu, berbagai isu pun mempertanyakan keberadaan pulau Kalimantan sebagai pilihan utama Presiden Jokowi. Mengapa harus Kalimantan yang bukan merupakan wilayah yang kurang berkembang secara global? 

Namun disinilah, poin utama dari rencana ini dengan menjadikan Kalimantan, pulau yang kurang mendapatkan perhatian pemerintah sebelumnya untuk dijadikan pusat pemerintahan Indonesia. 

Kalimantan dinilai sebagai pulau yang memiliki lahan yang cukup dan cenderung aman dari bencana, serta menjadikan negara ini menjadi lebih Indonesia-Sentris karena berada ditengah-tengah Indonesia. 

Karena selama ini ketimpangan kerap kali terjadi karena konsentrasi pemerintahan yang hanya berpusat di Pulau Jawa dengan rincian 57% penduduk Indonesia yang mendiami Pulau Jawa; 58% pertumbuhan ekonomi yang ada di Pulau Jawa, dimana 20% diantaranya diduduki oleh kota Jakarta.

Sehingga dengan menarik kesimpulan dari pemaparan diatas, mari kita bersatu untuk mendukung rencana pemindahan ibukota Indonesia ke Kalimantan untuk kehidupan Indonesia yang akan tertata rapi dan koheren. 

Memang bukan sekarang, tapi generasi muda Indonesia yang akan merasakan dampak positif dari rencana ini. Bukankah kita juga merasakan hal yang sama? Kita merdeka dan hak kebebasan karena perjuangan para pahlawan kita di masa dahulu? Lantas, sebagai masyarakat Indonesia sudah sepatut dan selayaknya kita mendukung rencana pemerintah kita sendiri untuk kebaikan masa depan Indonesia itu sendiri.

Kita semua masyarakat Indonesia dan saya sendiri khususnya sangat mengharapkan dengan adanya rencana ini, kita akan merasakan manfaat positif dari penanggulangan masalah di ibukota. 

Kita harus menggarisbawahi bahwa yang kita lakukan adalah menanggulangi masalah di ibukota, bukan memindahkan masalah itu ke tempat lain, tetapi menanggulanginya. 

Semoga dengan pemindahan ibukota ke Kalimantan akan menjadi momentum dimana Indonesia akan mampu mengatasi permasalahan sosial. ekonomi, dan pemerintahnnya ke arah yang lebih baik dan memajukan potensi lokal ke dunia internasional.

@KementrianPPN #Bappenas #IbuKotaBaru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun