Mohon tunggu...
Clarisa Natania Putri A
Clarisa Natania Putri A Mohon Tunggu... Lainnya - Communication Student

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kegundahan Hati Memilih Cinta pada Tuhan atau Cinta pada Pastor dalam Film Ave Maryam (2018)

19 Oktober 2020   23:36 Diperbarui: 19 Oktober 2020   23:57 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum rilisnya film Ave Maryam di Indonesia, dilansir dari Tirto.id film ini sudah tayang di acara festival film yang diselenggarakan di luar negeri, seperti Hanoi International Film Festival 2018, Hong Kong Asian Film Festival 2018, seleksi resmi The Cape Town International Film Market and Festival 2018, Jogja-Netpac Asia Film Festival ke-15, dan Netpac-Geber Awards.

Source : m.tabloidbintang.com
Source : m.tabloidbintang.com

Jumlah penonton film Ave Maryam di Indonesia mungkin tidak bisa sebanyak film-film lainnya. Dilansir dari CNN Indonesia, film ini hanya berhasil menjual tiket sebanyak 77ribu tiket penonton saja. Walaupun seperti itu, tetap saja jumlah segitu sudah sangat memuaskan karena menandakan bahwa film tersebut diapresiasi oleh masyarakat Indonesia.

Ternyata, selain tayang di acara-acara festival yang sudah disebutkan sebelumnya, film ini juga diputar di Asia Africa Film Festival loh! Keren banget kan?

Teori Teks dan Bahasa dalam Film Ave Maryam

Ketika kita menonton film tentunya sepanjang film berlangsung, kita menemukan beberapa pesan-pesan yang disampaikan oleh film tersebut, melalui alur cerita maupun peran si pemain. Oleh karena itu, film menjadi tidak bisa dipisahkan oleh kedua hal ini, yaitu teks dan bahasa. 

Menurut McQuail (2010), terdapat dua pengertian dasar dari teks. Pertama, teks merupakan bentuk fisik dari sebuah pesan. Kedua, teks terbentuk ketika adanya interaksi dari penonton, seperti membuat penonton ingin melakukan sebuah aksi.

Menurut Saussure terdapat salah satu gagasan yang memiliki dampak penting di dunia komunikasi, yaitu pemilahan signifier (penanda) dan signified (petanda). Dua hal tersebut digunakan untuk mengalisis maksa dari sebuah tanda yang diberikan (Fanani, 2013).

Berikut beberapa cuplikan dari adegan-adegan yang akan dianalisa dengan teks dan bahasa.

1. "Kemarin Pak Rahmat ditawari ikut demo. Dapat sarung, peci, dan uang Rp300.000. Tapi, dia menolak." - Dinda

Source : Tangkapan Layar Pribadi
Source : Tangkapan Layar Pribadi
Kalimat ini sebenarnya menunjukkan ke Indonesia bahwa dari tahun kapan pun, suap menyuap sudah dilakukan. Selain itu, dari kalimat tersebut juga memberitahu kepada semua masyarakat agar tidak mudah disuap ketika diminta oleh orang-orang yang tidak jujur. Penawaran yang berimbas dengan barang dan uang, sama saja suap.

2. "Jika surga belum pasti untuk saya, buat apa saya mengurusi nerakamu" -- Suster Monic

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun