Tidak bisa dipungkiri lagi, dalam perkembangan, anak membutuhkan Gaya pengasuhan dan attachment. Anak yang memiliki attachment sucure lebih cenderung memiliki pengasuh yang sensitif terhadap sinyal yang anak berikan dan selalu siap untuk merespon segala kebutuhan anak.
Attachment sendiri adalah suatu ikatan emosional yang dimiliki anak dan pengasuhnya. Menurut Freud, bayi akan sangat butuh attachment dengan orang orang disekitarnya. Karena dengan adanya attachment bayi bisa mempelajari apa saja yang Ada disekitarnya.
Attachment sendiri tidak timbul secara tiba tiba, melainkan berkembang  secara bertahap. Berikut ini adalah empat tahapan mengenai attachment menurut Bowlby (Scaffer,1996) dalam buku (Santrock, 2007):
- Tahap petama mulai dari lahir sampai 2 bulan, pada usia ini anak menunjukkan attachmentnya  secara instingtif artinya baik saudara, orang asing dan orang tua memiliki kesempatan yang sama untuk membuat anak tertawa maupun menangis.
- Tahap ke dua mulai dari usia 2 sampai 7 bulan, pada usia ini attachment mulai berfokus kepada satu figur saja yaitu pengasuh yang sering mengasuhnya, anak akan membedakan orang yang dia kenal atau tidak dikenal.
- Tahap ke tiga mulai dari usia 2 sampai  24 bulan, pada usia ini attachment yang semula berfokus akan berkembang dengan meningkatkan kemampuan melakukan gerak seluruh anggota tubuh agar anak dapat berpindah tempat (kemampuan lokomotor). Anak juga akan melakukan kontak yang aktif dengan pengasuh tetap seperti ayah dan ibu.
- Tidak bisa dipungkiri lagi, dalam perkembangan, anak membutuhkan Gaya pengasuhan dan attachment. Anak yang memiliki attachment sucure lebih cenderung memiliki pengasuh yang sensitif terhadap sinyal yang anak berikan dan selalu siap untuk merespon segala kebutuhan anak.
Dengan adanya tahapan tahapan tersebut diharapkan orang tua dapat memberikan rasa aman dan attachment yang sesuai dengan usia anak.