Awalnya Bingung, Akhirnya Paham: Magang Jadi Admin Aset Bikin Saya Benar-Benar Ngerasain Dunia Kerja Sebenarnya
Oleh: Citra Fadhilah (NIM 1212200285)
Surabaya, 12 Juli 2025 — Dunia kuliah dan dunia kerja ibarat dua samudra yang berbeda arus. Sebagai mahasiswa Manajemen, saya terbiasa dengan teori-teori seperti SWOT, 4P, analisis keuangan, dan manajemen SDM. Tapi, semua itu seakan “goyang” saat saya menjalani magang selama empat bulan di PT Benteng Tunggal, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi dan pengelolaan aset.
Saya ditempatkan di bagian admin asset. Awalnya terdengar seperti tugas biasa: mengurus dokumen. Namun ternyata, posisi ini sangat krusial. Dari sinilah saya belajar bahwa menjadi bagian dari dunia kerja tidak hanya soal mengerjakan tugas, tetapi juga soal bagaimana kita memahami ritme, etika, dan tanggung jawab profesional.
Dari Bingung ke Paham: Proses Adaptasi yang Tidak Instan
Hari-hari pertama magang jujur membuat saya merasa “lost.” Saya harus berhadapan dengan tumpukan dokumen legal, berkas aset, dan instruksi kerja yang kadang menggunakan istilah teknis yang asing. Sebagai mahasiswa yang baru pertama kali masuk ke dunia kerja, saya sempat bingung: harus mulai dari mana?
Tugas saya antara lain menscan dokumen-dokumen penting, mengarsip berkas fisik dan digital, serta menulis bukti memoris—dokumen yang menjadi bagian dari catatan internal setiap transaksi atau pergerakan aset. Di luar tugas-tugas itu, saya juga kadang diberi tanggung jawab untuk mengantar langsung dokumen penting ke klien. Tantangannya bukan hanya di aspek teknis, tapi juga soal komunikasi. Saya harus menjaga etika bicara, kejelasan informasi, dan ketepatan dokumen agar tidak menimbulkan masalah hukum atau operasional.
Ketemu Klien: Grogi? Banget! Tapi Harus Profesional
Salah satu pengalaman paling menantang tapi juga paling seru adalah saat saya diminta langsung untuk menyerahkan dokumen penting ke klien perusahaan. Grogi? Pasti. Tapi saya tahu, momen itu adalah kesempatan untuk belajar berkomunikasi secara profesional. Saya berusaha tampil percaya diri, sopan, dan tetap sigap dalam menjawab pertanyaan. Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa kerja administrasi bukan hanya tentang kertas dan dokumen, tapi juga tentang membangun kepercayaan antara perusahaan dan mitra eksternal. Satu kesalahan kecil, seperti salah ketik atau terlambat mengirim dokumen, bisa berdampak besar bagi kredibilitas perusahaan.
Magang: Tempat Terbaik Belajar di Luar Kelas
Masa magang ini membuka mata saya bahwa teori yang dipelajari di kampus adalah pondasi, tapi implementasinya sangat dinamis. Di dunia nyata, saya harus bisa multitasking, teliti, dan siap beradaptasi dengan cepat. Tidak ada dosen yang memberi deadline—semuanya tergantung inisiatif dan tanggung jawab pribadi. Saya juga sadar bahwa kerja tim dan komunikasi antardivisi adalah kunci penting. Saat harus koordinasi dengan bagian legal atau operasional, saya dituntut tidak hanya paham tugas saya, tapi juga bagaimana pekerjaan saya berdampak pada pekerjaan orang lain. Tidak jarang saya harus menyesuaikan gaya kerja, belajar dari rekan senior, dan memperbaiki kesalahan tanpa menyalahkan orang lain. Semuanya jadi proses pembelajaran yang sangat berharga.
Manfaat Nyata yang Saya Rasakan
Beberapa hal yang saya pelajari dan rasakan langsung:
1. Kemampuan administrasi dan kearsipan saya meningkat pesat. Saya kini paham cara kerja sistem arsip digital, sistem penomoran, hingga format dokumen resmi.
2. Kedisiplinan dan ketelitian jadi kebiasaan baru. Salah satu pelajaran paling berharga adalah: satu kesalahan kecil dalam dokumen bisa berdampak besar.
3. Soft skills meningkat, terutama dalam hal komunikasi, etika kerja, dan kemampuan beradaptasi dengan budaya kerja yang baru.
4. Kepercayaan diri bertambah, karena diberi kesempatan berinteraksi langsung dengan klien dan menyelesaikan tugas nyata yang berdampak langsung pada perusahaan.
Magang di PT Benteng Tunggal selama empat bulan ini bukan sekadar kewajiban akademik, tapi pengalaman hidup yang sangat berharga. Saya belajar menjadi bagian dari sistem kerja yang nyata, menghadapi tantangan adaptasi, dan menumbuhkan kepercayaan diri sebagai calon profesional. Bagi teman-teman mahasiswa yang akan menghadapi masa magang, jangan takut mencoba hal baru—even jika di luar bidang studi kita sekalipun. Justru dari situlah kita belajar fleksibilitas, profesionalitas, dan realitas dunia kerja.
Magang bukan akhir, tapi awal. Awal dari pengembangan diri yang sesungguhnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI