Mohon tunggu...
Citra Arum
Citra Arum Mohon Tunggu... -

Penulis lepas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Model Majalah Dewasa di Kompasiana

1 Agustus 2013   13:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:45 1308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

MODEL majalah dewasa, demikian latar belakang yang kerap disematkan pada wanita model yang pernah tampil aduhai. Persisnya, mungkin, model yang semlohai. Wanita dengan badan eh, body yang menjanjikan mata para lelaki untuk memelototinya. Maka ketika dipotret dan ditampilkan di majalah 18+ ia menawan. Dan saat diberitakan, karena terkait kasus tertentu: model majalah dewasa ini menggoda. Kendati di Kompasiana sini hanya berupa teks. Khusus HL dengan tulisan Bu Anni ada si dia, Model majalah dewasa dengan lidah melet segala. Gila!

Ini persis seperti yang dilebelkan pada Vitalia Sesha, teman Ahmad Fatonah yang juga menghebohkan. Wanita yang dengan enteng disambit oleh hadiah-hadiah yang harganya mencengangkan, membuat banyak pasang mata melotot tak habis pikir. Lha, paling-paling bertemu dengan bilangan jam, sudah bisa mendapatkan rupiah tujuh digit. Belum benda-benda yang bikin ngiler orang yang bekerja dengan keringat deras menetes.

Juga kali ini dengan Vanny Rossyane, karena ia sering menyelundup ke LP Cipinang, dan di situ, menurut pengakuannya bisa dan biasa bercengkerama dengan Bandar narkoba, Freddy. Saya nggak ngerti persisnya apa yang diperbuatnya berduaan di bilik itu (sensor aja ‘kali, ya Kompasianer?). Pulangnya, diberi tips (ehem) yang lebih dari lumayan. Kalau tak ingin disebut tanpa berkeringat.

Pada soal Vanny Rossyane, model majalah dewasa yang belakangan, lebih mencengangkan. Karena bukan saja predikatnya model wanita majalah dewasa, tapi tampil dengan amat PD. Lha, bulan puasa, ngomong di Indonesia Lawyer Club notabene dengan sekumpulan para lelaki dewasa, maka kalimatnya ngelantur kayak orang ngelindur saja: “Kita nggak usah munafiklah.” Dan deret kaitannya yang bisa bikin puasa batal kalau tidak ditayangkan malam hari di bulan suci ini.

Inilah yang kemudian di sini, di Kompasiana ia diekspos. Dan responnya? Ndilalah meledak, kalau tidak ramai ya kebangetan, sih. Karena memang hot. Sampai Bu Anni, bu guru yang berlatar belakang hukum (nggak ikut di ILC, ya Bu?) geleng-geleng kepala – mungkin sambil mengelus dada, dan menyebut-nyebut, “Moga-moga nggak nyerempet dua anak gadis saya.” Semoga begitu, Bu Anni. Saya yang perempuan, juga nggak kepengin tersenggol, lho, Bu. Sungguh.

Tidak bisa dipahami secara tepat, kenapa lebel model majalah dewasa, kok akhirnya menyerempet-nyerempet dengan masalah yang remang-remang atau daerah abu-abu. Sehingga perlu dibahas di Kompasiana agar sedikit lebih jelas, dan menjadi hits tinggi seperti dalam tulisan teman-teman Kompasianer.

Mungkin lebel Model Majalah Dewasa itu menggelitik. Boleh jadi. Juga ketika ditulis dengan bahasa yang sederhana sekalipun, ia tetap menggelitik dan menggundang kumbang-kumbang untuk berdatangan. Lalu berkomentar. Cetar, cetaaar!

Ini mesti diakhiri saja. Ndak elok rasanya. Saya ingin mengatakan, kenapa ada cap bagi Model Majalah Dewasa, dan mengait dengan masalah orang-orang runyam. Gitu yang bikin repot negeri ini. ***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun