Mohon tunggu...
Citra Amelia
Citra Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Aisyiyah Yogyakarta

process

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjaga Mental dari Ganasnya Komentar di Sosial Media

26 Januari 2022   19:15 Diperbarui: 26 Januari 2022   22:27 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: shutterstock

Secara tidak sadar banyak orang berkomentar menggunakan melupakan sopan santun dan menghormati orang yang mengunggah postingan. Mereka sanggup mengeluarkan kata-kata pedas dan jahat.  Tidak sedikit juga orang yang berkomentar sinis dan mengolok-olok seenaknya sendiri. 

Seringkali komentar yang dilontarkan tidak sesuai dan tidak relevan menggunakan unggahan. Terkadang mereka menjadi lebih berani lantaran memakai akun yang bukan dengan bukti diri aslinya atau sering dianggap menggunakan fake account. Orang-orang yang memiliki akun anonim tadi akan merasa lebih nyaman untuk menaruh komentar jahat lantaran identitas yang tidak diketahui oleh target dan orang lain.

 Mungkin sebagian besar orang menduga bahwa berkomentar jahat pada media sosial tidak berpengaruh daripada melontarkan langsung pada orangnya. Tetapi nyatanya pengaruh komentar jahat pada media sosial lebih besar daripada mengutarakan langsung karena jejak digital yang kita pakai akan selalu ada.

Salah satu contoh dari ganasnya komentar di sosial media, anak dari penyanyi dangdut yang namanya melejit didunia maya yaitu Iis Dahlia, memiliki anak laki-laki yang bernama Devano Danendra seorang penyanyi sekaligus aktor diusia 18 tahun harus merasakan depresi akibat hujatan-hujatan netizen atas tingkah laku Iis Dahlia didunia maya yang sering ikut berkomentar tentang kehidupan orang lain membuat keluarga mereka dihujat oleh netizen Indonesia hingga anak laki- laki kedua Iis Dahlia ini terkena dampaknya. 

Perkataan-perkataan tidak pantas semua ada dalam isi komentar di postingan instagram Is Dahlia maupun Devano, hingga pada kahirnya Devano ini tidak tahan lagi dengan situasi seperti itu dan mengunggah di feed ig cuarahan hati anak Is Dahlia ini.

Anak remaja usia 18 tahun ini sangat rentang dengan hujatan-hujatan yang ada di media sosial, sering terjadi di dunia perkuliahan pastinya tidak semua orang yang kita anggap baik selalu menjadi orang baik pasti ada dimana posisi mereka ada rasa tidak suka terhadap kita, apalagi di dunia perkuliahan mahasiswa maupun mahasiswi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta yang paham sekali dengan adanya sosial media yang pastinya aktif di instagram dan menjadi selebgram, aktif di twitter dan menjadi selebtwitter, dan influencer dan banyak lagi. 

Mahasiswa mahasiswi ini bersaing dalam kepopuleran. Dan tidak jauh pula dari kepopuleran selalu ada hujatan-hujatan dari orang-orang yang tidak suka dengan hal-hal yang ada dalam postingan yang ada.

Dari contoh ini, dapat disimpulkan bahwa komentar kasar dan ancaman bukanlah solusi. Sebaliknya, itu hanya akan menimbulkan masalah dan akan terkait dengan hukum. Mungkin kebanyakan orang mengira itu hanya lelucon atau sekedar komentar, tapi kita tidak mengerti apa yang dirasakan korban. 

Mereka hanya melihat beberapa menit atau bahkan beberapa detik dari 24 jam kehidupan sehari-hari orang berdasarkan media sosial, jadi tidak baik kita menilai sembarangan, apalagi menghina.

Ini termasuk negosiasi dunia maya atau yang biasa dikenal dengan cyberbullying. Yaitu tindakan negatif yang dilakukan oleh orang atau kelompok dengan menggunakan teknologi digital di dunia maya. Cyberbullying merupakan bentuk kejahatan berupa kata-kata kasar, pelecehan, hinaan, dan ancaman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun