BAGIAN PERTAMA
Pagi ini begitu nikmat, hanya ada kopi dan rokok di halaman rumah, lalu lalang orang untuk pergi ke pasar, berangkat kerja dan berangkat sekolah adalah hal yang biasa. Aku sampaikan lagi dahaga minum kopi dan sengatan asap rokok itu dan ia menghampiri aku lagi.
"Mas, boleh duduk disini?" ia berbicara setelah sudah dekat mulut dan telingaku, "Silahkan."Â
Ia seorang anak SD yang saat ini tidak sedang masuk sekolah, aku tidak tahu kenapa, mungkin nanti aku tanyakan barang semenit jika perbincangan sudah hangat bersamanya.
"Sudah makan kamu?"Â
"Sudah Mas."
"Kenapa hari ini tidak masuk sekolah?"
"Tidak apa-apa, Mas"
"Kalau tidak apa-apa, kenapa tidak masuk?"
Ia diam, tidak menjawab pertanyaan yang dilontarkan, aku bergemim diam dan melanjutkan pemandangan mata ke arah yang lain, beberapa menit kami terdiam aku berpikir tidak ada yang aneh dari anak ini, biasa saja, sama seperti lainnya. Namun, memang ia adalah anak yang cukup mudah bergaul kepada saya daripada anak-anak yang lain.
"Mas, aku mau cerita, boleh?"