Transformasi lisan seseorang yang berhasil memperoleh predikat haji mabrur akan memberikan warna yang berbeda dengan gambaran tersebut.Â
Sebab attitude seorang haji mabrur akan mengalirkan ekspresi lisan yang membuat orang lain terhargai, termotivasi, tercerahkan, dll. Pendek kata, tetangga kanan kiri akan terbebas dari ancaman lisannya.
2) Memperoleh keteladanan sosial
Transformasi attitude dan behavior haji mabrur adalah senantiasa menampilkan sikap yang terpuji dan perilaku yang senantiasa memberi manfaat kepada sesama.Â
Sikap dan perilaku ini akan mengalirkan nilai-nilai keteladanan bagi lingkungan sosialnya. Dampaknya secara personal, yang bersangkutan akan memperoleh penghargaan secara sosial (social price) dari lingkungan sosialnya. Dampak secara eksternal bagi lingkungan sosialnya adalah ia dianggap sebagai pribadi yang bisa dijadikan teladan.Â
Pada akhirnya ekspresi attitude dan behavior yang ditampilkan akan membawa dampak bagi terwujudnya harmoni dalam kehidupan sosial di masyarakat.
3) Memperoleh Keteladanan Spiritual
Aliran berikutnya bagi masyarakat atas attitude dan behavior haji mabrur adalah memperoleh keteladanan spiritual. Mengapa demikian? Sebab salah satu bukti haji mabrur adalah meningkatnya kuantitas dan kualitas ibadah setelah Kembali di masyarakat.
Salat jamaah di masjid (khusunya bapak-bapak) sudah menjadi kebutuhan jiwanya.Menunaikan salat sunah juga menjadi kebutuhannya. Sehingga salat rawatif, salat dhuha sudah menjadi kebiasaan sehari-hari. Demikian salat tahajud, juga selalu diperjuangkan untuk dijalankan.Â
Demikian puasa sunah senin dan kamis juga menjadi kebiasaan yang sering dilakukan. Puasa sunah arafah, muharam, syawal, dll juga menjadi kebutuhan jiwanya.
Attitude dan behavior haji mabrur adalah kemuliaan pribadi. Oleh sebab itu menjadi tanggungjawab moral-sosial dan spiritual bagi saudara muslim yang berkesempatan menjadi tamu Allah melalui ibadah haji, berjuang sekuat tenaga menjadi haji yang mabrur.Â