Berdasar data arkeologi di Candi Kedulan, dapat dipastikan bahwa Candi Kedulan berlatar belakang agama Hindu, secara khusus aliran Siwa.
Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya lingga-yoni yang terdapat di bilik candi. Selain itu juga ditemukan arca Ganesa dan Durga yang merupakan panteon Hindu aliran Siwa.
Latar belakang agama tersebut memperkuat bukti bahwa pengaruh agama Hindu (aliran Siwa) di wilayah Prambanan sangat besar. Candi-candi tersebut sekaligus membuktikan adanya sifat religius masyarakatnya. Sebab dibuatnya candi-candi tersebut sebagai sarana peribadatan.
Candi Prambanan diidentifikasi sebagai candi kerajaan, candi-candi Hindu di sekitaran bisa saja menjadi tempat peribadatan tingkat watak (rakai) maupun wanua (desa).
Aspek Arsitektur Candi Kedulan
Berdasarkan data arkeologi dapat diketahui bahwa Candi Kedulan terdiri dari satu candi induk menghadap ke arah timur dan tiga candi perwara berada di sisi timur candi induk, pagar I dan pagar II. Maka Candi Kedulan mempunyai tiga halaman. Candi induk ada pada halaman III.
Selanjutnya dari hasil ekskavasi ditemukan benda-benda yang mendukung bukti agama Hindu aliran Siwa. Benda-benda tersebut antara lain Lingga-Yoni, arca Nandiswara, arca Mahakala (terletak di kiri-kanan pintu masuk), arca Durga Mahisasuramardini (relung candi induk bagian kiri), arca Ganesha (relung candi induk bagian belakang), sebelah kanan relung candi induk masih kosong.
Temuan-temuan tersebut diyakini berkaitan dengan keberadaan candi induk. Selain itu juga ditemukan arca Nandi (berada di candi Perwara tengah), dua buah padmasana dan lingga-yoni yang diduga bagian dari candi perwara (kiri dan kanan).
Secara arsitektur, candi induk terdiri atas tiga bagian, yaitu kaki candi, tubuh candi, dan atap candi. Bagian kaki candi berdenah persegi dengan penampil di sisi timur yang berfungsi sebagai tangga masuk. Pada bagian pipi tangga terdapat hiasan makara. Bagian kaki candi juga memiliki selasar yang dikelilingi pagar langkan.