Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Hindari 2 Hal Ini dalam Pertemuan "Trah" agar Silaturahmi Tidak Salah Arah

16 April 2024   06:32 Diperbarui: 18 April 2024   09:40 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang-orang yang berasal dari silsilah yang sama (satu garis keturunan). Sumber: https://www.facebook.com/solozamandulu

Dalam setiap aktivitas yang dilakukan perlu memahami tentang maksud dan tujuan.

Itulah sebabnya Islam memosisikan orang beriman dan berilmu mempunyai derajat lebih tinggi dibanding orang beriman tidak berilmu atau sebaliknya orang berilmu namun tidak beriman. Demikian juga tentang pertemuan keluarga "trah" yang banyak diadakan oleh masyarakat.

Maka harus memahami bahwa tujuan utama kegiatan tersebut adalah merajut silaturahmi antar anggota keluarga, sekaligus sebagai wadah mendoakan orang tua yang sudah meninggal dunia. Oleh sebab itu agar kegiatan "temu trah" itu tidak salah arah, maka perlu memahami dua hal berikut:

1) Hindari Pamer Keberhasilan Diri

Tidak semua anggota keluarga mempunyai kesuksesan, khususnya ekonomi. Maka perlu ada pemahaman bersama agar keberhasilan diri masing-masing anggota keluarga tidak dipamerkan dalam kegiatan "temu trah". Tujuannya agar semua anggota keluarga dapat membangun komunikasi lahir latin dalam kegiatan tersebut.

Kalau sampai kita bercerita tentang keberhasilan diri, akan muncul kecenderungan kuat menggangu keterbukaan dalam bersilaturahmi.

Biasanya yang muncul adalah komunikasi dan obrolan yang basi basi. Tidak berbicara dari hati ke hati. Maka ini akan menghambat rajutan silaturahmi. Bahkan kita harus pandai mengalihkan pembicaraan ketika ada anggota keluarga bicara tentang keberhasilan kita.

Kita berbicara yang santai, cerita masa kecil, atau cerita-cerita yang kocak itu biasanya yang membuat hubungan interaksi menjadi cair.

Kita ingatkan perjuangan orang tua, kenakalan kita di masa kecil dan cerita-cerita ringan yang lain yang tidak berkaitan dengan keberhasilan anggota keluarga.

2) Hindari Pamer Keberhasilan Anak

Tidak mustahil anak-anak kita ada yang berhasil, khususnya secara ekonomi. Keberhasilan tersebut adalah salah satu kebahagiaan orang tua. Apalagi sukses ekonomi juga dibarengi dengan taat beragama, gemar bersedekah,dll, menambah kebahagiaan bagi orang tuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun