Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Puasa Ramadan: "Bukti Bakti" Hamba pada Khaliq-Nya

12 Maret 2024   07:33 Diperbarui: 12 Maret 2024   07:36 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: https://www.kompas.com

Mari kita bayangkan, bagaimana jadinya ketika motor yang kita kendarai terus berjalan tanpa istirahat dalam waktu yang cukup. Dapat dipastikan mesin motor tersebut akan lebih cepat rusah, lampu cepat mati, spare part akan cepat aus dibanding motor yang secara berkala diistirahatkan. 

Proses puasa Ramadan adalah proses pengistirahatan organ tubuh kita secara priodik dalam siklus 1 tahunan. Selama berpuasa, organ tubuh kita mendapat tambahan waktu istirahat sekitar 12 jam, ditambah waktu istirahat tidur. Pada saat itu organ tubuh kita melakukan proses penggelontoran racun yang ada dalam diri (detoksisasi). Keluarnya racun dalam diri seseorang akan megantarkan menjadi sehat fisiknya. Maka puasa selain menyehatkan jiwa, dipastikan dapat  menyehatkan raga bagi pelakunya. Orang yang sering puasa mempunyai kecenderungan yang kuat tentang terjaganya kesehatan fisiknya.

Puasa Ramadan "Bukti Bakti" Hamba pada Khaliq-Nya

Kata bakti dalam KBBI diartikan sebagai sikap "tunduk dan hormat". Oleh sebab itu puasa Ramadan merupakan salah satu bukti adanya sikap seorang yang beriman tunduk dan hormat kepada sang Khaliq (Allah SWT). Mengapa demikian? Setidaknya ada 3 alasan yang bisa digunakan untuk menjleaskan bahwa puasa Ramadan adalah bukti bakti hamba pada Khaliq-Nya.

a). Puasa Ramadan adalah perintah melakukan Ibadah. Oleh sebab itu puasa merupakan salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT yang menjadi sang Khaliq. Dengan kata lain orang yang menjalankan puasa adalah orang yang menjalankan perintah dari sang Khaliq. Seperti firman Allah SWT dalam Q.S. Al Babaqarah ayat 183.

Sumber: (Teks dan terjemah ayat diambil dari Haditsweb3)
Sumber: (Teks dan terjemah ayat diambil dari Haditsweb3)

Berdasar ayat di atas dapat diketahui bahwa puasa merupakan perintah ibadah untuk dijalankan kepada orang yang beriman. Perintah puasa bertujuan, agar orang yang berstatus beriman, melalui aktivitas puasa pada saatnya berhasil menjadi orang yang bertaqwa. Dengan demikian menjalankan perintah ibadah (puasa Ramadan) hakikinya merupakan sikap tunduk dan hormat terhadap dzat yang memberikan perintah yaitu sang Khaliq (Allah SWT).

b) Puasa Ramadan adalah pengakuan Eksistensi sang Khaliq. Maksudnya orang yang menjalankan puasa dapat diartikan sebagai salah satu aktivitas untuk mengakui keberadaan sang Khaliq. Kok bisa? Karena orang yang sedang berpuasa, hakikinya orang tersebut telah mengakui bahwa sang Khaliq itu ada. Karena ada, maka ia memerintahkan adanya aktivitas ibadah kepada diri-Nya dari makhluq yang diciptakan. Maka melaksanakan perintah adalah bukti adanya sikap tunduk dan hormat (bakti) terhadap dzat yang memerintahkan ibadah.

Berdasar argumen di atas dapat diketakui bahwa puasa Ramadan merupakan bukti  ketaatan dan sikap tunduk atas atas perintah  sang Khaliq-Nya.  Dengan kata lain puasa Ramadan adalah bukti bakti hamba kepada Khaliq-Nya. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun