Mohon tunggu...
cipto lelono
cipto lelono Mohon Tunggu... Guru - Sudah Pensiun Sebagai Guru

Menulis sebaiknya menjadi hobi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

3 Bekal Penting Menyongsong Bulan Suci Ramadan

14 Maret 2023   05:28 Diperbarui: 16 Maret 2023   14:15 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penjual kurma melayani pembeli. (sumber: PEXELS/ Quintin Gellar via kompas.com) 

Bagi umat Islam ramadan merupakan bulan istimewa. Bulan yang penuh berkah, penuh dengan nilai-nilai edukasi baik sosial maupun spiritual. 

Oleh sebab itu dalam menyongsong kehadirannya, diperlukan bekal yang cukup agar dapat memperoleh nilai-nilai utamanya. Mengapa perlu menyiapkan bekal? Sebab ada beberapa hal yang sering terjadi dalam mengisi atau menjalankan puasa bulan ramadan.

a) Sering terjebak pada capaian lahiriyah yaitu hanya memperoleh lapar dan dahaga

Sinyalemen ini merupakan hal yang perlu dihindari. Melakukan puasa pada bulan ramadan merupakan proses mengasah jiwa agar pelakunya dapat meningkat kualitas jiwanya, baik jiwa sosialnya maupun spiritual. 

Jiwa sosial lebih pada kepedulian terhadap sesama, spiritual lebih terfokus pada hubungan vertikal kepada sang khaliq (Alloh SWT) agar lebih berkualitas. 

Indikasi kecerdesan jiwa dapat dilihat sikap peduli terhadap sesama, mempunyai sikap peduli pada fakir miskin, maupun bentuk kepedulian soisial yang lain. Sedangkan meningkatnya kualitas hubungan vertikal dapat dilihat pada peningkatan intensitas peribadatan yang dilakukan.

Terasahnya jiwa sosial dan terasahnya spiritual pada puasa ramadhan dilakukan menggunakan sarana lapar dan dahaga serta pengendalian nafsu. 

Melalui lapar dan dahaga serta pengendalian nafsu satu bulan penuh, diharapkan jiwa sosial dan spiritual dapat meningkat secara terus menerus. Sehingga orang-orang yang berpuasa diharapkan dapat menjadi pribadi yang unggul baik secara sosial maupun spiritual. 

Maka, apabila seseorang berpuasa, jiwa sosial dan spiritual tidak ada peningkatan, dapat dipastikan bahwa puasa yang  dilakukan baru mendapatkan lapar dan dahaga. Padahal lapar dan dahaga hanya menjadi sarana agar jiwa sosial dan spiritual dapat terasah.

Ilustrasi sikap peduli sesama yang dilakukan siswa SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga.Sumber: https://smkmusaga.sch.id/
Ilustrasi sikap peduli sesama yang dilakukan siswa SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga.Sumber: https://smkmusaga.sch.id/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun