Sebagai fasilitator guru dituntut dapat mengorganisasikan materi dengan segenap komponen terkait (media, metode, pendekatan,dll) yang dapat memberikan kesempatan peserta didik mengembangkan potensinya sesuai karakteristiknya. Oleh sebab itu guru dituntut memahami konten, proses dan produk pembelajaran diferensiasi.
3) Dalam pembelajaran diferensiasi guru dituntut perubahan mindset yang terus terbuka terhadap perubahan. Sehingga menuntut guru terus melakukan inovasi dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran.
Mindset menjadi penentu bagi perubahan yang terjadi di dunia pendidikan. Sebab sebaik apapun kurikulum, apabila tidak diiringi dengan perubahan mindset, maka kurikulum tersebut akan menjadi daftar cita-cita indah tentang perubahan di dunia pendidikan.
4) Terus belajar tentang teori-teori pembelajaran. Secara khusus tentang teori konstruktivisme yang digunakan sebagai paradigma dalam pembelajaran di Kurikulum Merdeka. Selain itu guru juga dituntut memahami gaya belajar peserta didiknya, kecerdasan ganda peserta didiknya maupun kerucut pengalaman yang dibutuhkan oleh peserta didik.
5) Tempat belajar bukan lagi di kelas saja, namun juga di luar kelas.
Pembelajaran diferensiasi juga memberikan celah bagi dijalankannya pembelajaran di luar kelas (outingclass learning). Bahkan secara khusus dalam Kurikulum Merdeka langkah ini dikategorikan dalam kegiatan proyek yang dijadikan sebagai basis utama mewujudkan profil Pelajar Pancasila.
6) Memahami karakteristik metode dan media pembelajaran yang relevan dengan tuntutan Kurikulum Merdeka.
Layanan pembelajaran guru kepada peserta didik tentu terkait bagaimana metode dan media pembelajaran diterapkan. Oleh sebab itu dalam Kurikulum Merdeka juga menuntut kita (guru) dapat mengidentifikasi metode dan media yang sesuai dengan proses pembelajaran diferensiasi.
Beberapa hal tersebut hendaknya menjadi pengetahuan tambahan guru dalam pelaksanaan pembelajaran diferensiasi, selain konsep apa, mengapa dan bagaimana pembelajaran diferensiasi.Â
Pengetahuan hal tersebut menjadi tambahan penguatan sikap mental kita sebagai guru dalam melakoni tugasnya sebagai profesi yang terus siap menikmati perjalanan dinamika pendidikan di negeri tercinta ini.Â
Pembelajaran diferensiasi diharapkan dapat menjadi evaluasi guna meminimalisir dampak negatif pelaksanaan pembelajaran yang belum berdiferensiasi.