Baru saja pertandingan uji coba Futsal usai, seorang pemuda datang tergopoh-gopoh menghampiriku yang duduk di disamping pelatih. “Bangsat kau… kenapa tak kau mainkan adikku dipertandingan tadi? Sekarang dia menangis di rumah.” Tiba-tiba saja pemuda itu memaki-maki pelatih yang tepat disebelah kiri ku. Umpatan dan makian terus berlanjut kendati sang pelatih berusaha menjaelaskan duduk perkara pada pemuda itu.
Tak senang hanya memaki, pemuda itupun mulai melakukan kontak fisik, aku tak lagi tinggal diam secepat kilat ku berada diantara mereka. Merasa tak terima aku halagi, Pemuda itu yang adalah teman sepermainanku, dari kecil hingga kami sama-sama dewasa malah menghardikku. Tampak benar kesan kemarahannya beralih pada diriku. Dan akupun kena semprot. “kalau tak segan sama kau, dah aku hajar kalian berdua,” ujar pemuda itu sembari pergi meninggalkan kami.
Tak habis pikir oleh ku. Sungguh…. Bermimpi pun tidak. Teman kecil yang telah melebihi sebagai seorang sahabat tega memperlakukan aku seperti itu. Tak adakah arti baginya pertemanan kami selama ini..?? telah sirnakah kenangan dan hari-har- indah yang telah dilaluinya denganku..? sembari berpikir, aku akhirnya menemukan jawabannya. TAK ADA YANG ABADI….! Ya didunia ini tak ada yang abadi. Teman jadi lawan itu biasa, sahabat khianat itu mungkin hukum dunia. Ku elus dada berkata dalam hati. Adakah benih-benih kebencian dia pada diriku.??
Seketika akupun teringgat, pengkhianatan-pengkhiatan yang yang terjadi dalam sejarah dimasa lampau. Setidaknya ada 10 pengkhianat paling top dalam sejarah. Yang pertama tentunya Judas Iscariot yang mengkhianati Nabi Isa AS. Judas bekerjasama dengan pihak yang berwewenang Roma. Anggota 12 murid ini mengkhianati temannya untuk sejumlah uang - tiga puluh keping perak. Judas mengatur tanda istimewa untuk memberitahukan keberadaan Nabi Isa AS.
Dari daratan china ada juga, Wang Jingwei namanya, Dianggap sebagai pengkhianat yang paling luar biasa dalam sejarah China, lahir pada tahun 1833, menginjak usia 21 tahun, dia bersekolah di Jepang, di mana dia bertemu dengan Dr. Sun Yat Sen yang juga merupakan mentornya.
Di bawah pengaruh Dr Sun, dia mulai berpartisipasi di dalam rencana melawan pemerintahan termasuk percobaan pembunuhan pejabat Manchu di Beijing yang gagal. Jang di penjara sampai pemberontakan Wuchang pada tahun 1911, sesudah itu, pada 1925 dia menjadi penerus Dr. Sun sebagai Presiden sementara ROC, setelah Dr. Sun wafat (Presiden sementara ROC).
Wang tidak bisa mempertahankan kekuasaanya, dengan adanya faksi militer Jiang Jieshi (Chiang Kai Sek) yang merebutnya di tahun itu. Ketika Nanjing jatuh ke orang Jepang pada 1937, Wang memulai pengkhianatannya dengan bekerja sama dengan pemerintah Jepang.
Dia mendukung rencana Jepang untuk menguasai China. Waktu China di dalam masa-masa gawat dan memerlukan tenaganya, Jingwei malah bergabung dengan orang Jepang yang merupakan pihak penjajah. Wang meninggal sebelum dia bisa menyaksikan kekalahan Jepang oleh angkatan perang Sekutu di PD II.
Ada juga Kemenakan laki-laki dari Julius Caesar, Marcus Junius Brutus. Brutus bergabung dengan Senat di Roma setelah awal karirnya sangat sukses sebagai seorang rentenir.
Pada hari pembunuhan Julius Caesar, ada desas-desus bahwa rencana itu sudah diketahui, dan banyak konspirator waspada karenanya. Istri Brutus bahkan meminta dengan sangat padanya untuk menjauhi Senat pada siang itu.
Brutus tidak peduli, dan berbohong bahwa dia ingin menunggu pamannya, beserta sekelompok senator yang kemudian menyerang Caesar dengan tangan kosong mereka. Kutipan terkenal, "Et tu, Brutus?" (kamu juga, Brutus?) diucapkan oleh Caesar sewaktu dia melihat pengkhianatan yang dilakukan oleh kemenakan laki-lakinya sendiri.
Pembunuh menyerang Julius Caesar begitu buas, dengan adanyaa luka-luka pada tubuh mereka sendiri. Brutus bunuh diri sesudah kalah pada Pertempuran kedua Philippi pada tahun 42 BC.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H