Mohon tunggu...
Cinta Warta
Cinta Warta Mohon Tunggu... -

Di sini,di sana di mana mana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Luar Biasa, Geolog Apresiasi Riset Gunung Padang Secara Ilmiah

4 Maret 2014   21:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:15 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SEMINAR HASIL-HASIL PENELITIAN SITUS GUNUNG PADANG OLEH DR. DANNY HILMAN

TANGGAL & TEMPAT: JUMAT 28 FEBRUARI 2014 DI PRODI TEKNIK GEOLOGI – FITB – ITB

Presentasi dimulai sekitar jam 13.30 di ruang Hilmi Panigoro yang juga dikenal sebagai ruang 7101. Di ruang ini, setiap hari jumat sekitar jam satu siang diadakan seminar rutin yang dikelola oleh Program Pasca Sarjana Program Studi Teknik Geologi. Kehadiran Pak Danny untuk presentasi tentang Gunung Padang adalah atas undangan panitia seminar program pasca sarjana. Ruang seminar penuh sesak oleh para dosen, mahasiswa dan para sepuh dosen senior geologi. Diantara dosen yang hadir antara lain Prof. Dr. Koesoemadinata, Dr. Benyamin Sapiie, Dr. Prihadi S.A, Dr. Budi Brahmantyo, Dr. Eddy Sucipta, Ir. Bandono MSc, Ir. Kristian Nurwedi MSc., Dr. Aswan, Pak Theo Matasak, Dr. Dardji Noeradi, Prof. Dr. Eddy Subroto (Dekan FITB) , Dr. Yan Rizal dan beberapa dosen muda lainnya.

Seminar dimulai dengan ungkapan singkat tentang berita kontroversi seputar Gunung Padang yang santer beredar di media masa cetak maupun elektronik yang disambung dengan beberapa penemuan arkeologi di beberapa situs megalitikum tua, seperti di Göbekli Tepe Turki, dan Machu Piccu Peru. Selain itu diungkap pula tentang penemuan geologi di bawah patung Sphinx oleh Dr. Robert Schoch pada awal 1990an yang mengundang kontroversi, karena Sphinx sebenarnya berumur lebih tua dari 3000 tahun Sebelum Masehi (SM) yaitu antara 5000-7000 SM. Tentang Gunung Padang dimulai dengan krologi dan metodologi penelitian. Diawali dengan temuan anomali geolistrik dan georadar pada lintasan yang melintang teras-teras di Gunung Padang yang menunjukan “lapisan-lapisan” yang diduga tidak dibentuk oleh proses geologi melainkan oleh “manusia” atau man made. Hal ini kemudian diperkuat oleh penayangan hasil penggalian arkeologi yang dipimpin oleh Dr. Ali Akbar dan pemboran geologi yang dikomandani oleh Dr. Andang Bachtiar pada beberapa teras yang menunjukan bahwa himpunan “kekar kolom” dari endapan lava telah ditambang dan kemudian disusun oleh masyarakat purba Gunung Padang. Bagian pamungkas hasil eksplorasi geofisika tim Dr. Bagus Endar di Situs Gunung Padang adalah seismik tomografi yang menggambarkan penampang lapisan-lapisan atas yang mirip trapesium yang menutupi bagian bawah yang diduga berupa “ruang” atau void atau chamber. Pak Danny memaparkan bawah “ruang bawah tanah” ini kemungkinan adalah “lava tube” atau lava tunel” yang sebagian mengalami modifikasi yang dibuat oleh manusia. Paparan terakhir dari presentasi ini adalah tentang sejarah penyebaran manusia moderen (Homo Sapien) yang muncul pada 150.000 tahun SM namun peninggalan tertuanya hanya terlacak sekitar 10.000 SM. Selain itu ditayangkan juga beberapa grafik yang memperlihatkan populasi manusia moderen, fluktuasi berbagai bencana alam besar berpengaruh luas seperti pemanasan dan banjir global, radiasi ledakan matahari, letusan gunungapi Toba hingga kemungkinan tumbukan meteorit yang menghunjam bumi dalam kurun 150.000 hingga 10.000 tahunan SM.

Diskusi pasca presentasi antara lain menjawab pertanyaan tentang konfirmasi “void” dari hasil analisis tahanan jenis, georadar dan seismik tomografi oleh Pak Benyamin Sapiie. Selain itu Pak Eddy Sucipta mempertanyakan tentang penentuan umur situs yang diambil dari karbon bisa jadi “bias”, bisa lebih tua atau lebih muda. Pak Eddy Sucipta menyarankan tentang kemungkinan penentuan umur dari mineral kuarsa yang berasal dari tembikar atau gerabah bila ditemukan di situsGunung Padang. Prof. Koesoemadinata juga mempertanyakan bagaimana penentuan umur situs dan hubungannya dengan evolusi manusia moderen.

Dalam diskusi akhir, Pak Danny sempat menayangkan tentang sejarah Paparan Sunda dengan sungai-sungai besarnya yang melintang dari Sumatra, Jawa dan Kalimantan yang kemudian tenggelam pada awal Holosen.

Menurut pendapat saya, seminar ini telah memberikan dan membuka wawasan yang luas tentang penelitian situs Gunung Padang. Berita di media masa tentang Gunung Padang jauh sebelum seminar yang mengundang kontroversi, sedikit banyaknya telah membuat pandangan “skeptis” tentang situs ini pada sebagian besar hadirin. Tidak jarang kritikan pedas dari para profesor juga teman sejawat ditujukan kepada saya sebagai salah satu anggota TTRM dari Prodi Geologi ITB. Setelah bubaran seminar, Prof. Koesoemadinata berbisik pada saya, bahwa beliau tidak mendengar satu patah katapun tentang “piramid dan harta karun”!! Saya tanggapi, bahwa piramid dan harta karun hanya dilansir media masa demi oplah atau omset media saja!!. Beliau dan para sahabat saya di Prodi Geologi yang semula berpendapat skeptis, usai seminar Pak Danny menjadi paham tentang penelitian Situs Gunung Padang.

Bandung, 02.03.2014

Dr. Andri Subandrio

Berikut ini lampiran rangkaian foto seminar Dr. Danny Hilman di Prodi Teknik Geologi pada Jumat 28.02.2014 yang sempat saya rekam via HP saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun