Mohon tunggu...
Cinta Nayara Arisa
Cinta Nayara Arisa Mohon Tunggu... mahasiswa

saya adalah seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Lima Pilar Kemalikussalehan Dalam Membangun Masyarakat yang Berwawasan Global

6 Desember 2024   21:43 Diperbarui: 6 Desember 2024   21:45 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

*Peran Lima Pilar Kemalikussalehan Dalam Membangun Masyarakat Yang Berwawasan Global

Pada abad ke-13 dipastikan kita akan mengenal tokoh Meurah Silu, ia adalah putra Meurah Gajah dan Putri Betong, setelah di nobatkan menjadi seorang Sultan, berganti nama menjadi Malikussaleh. Namanya menjadi legendaris yang mewarnai cerita-cerita rakyat Aceh maupun hikayat-hikayat yang menceritakan tentang sosok Malikussaleh, bagaikan untaian mutiara yang selalu dikagumi, disanjung dan dibanggakan oleh masyarakat Aceh sampai saat ini. Malikussaleh semasa hidupnya ketika ia menjadi raja, memiliki kepribadian yang menarik dan cerdas. Hal ini dapat kita lihat sebagaimana yang tercantum pada inskripsi yang terdapat pada bagian depan nisan kepala makam Malikussaleh. Tejemahan bebasnya berbunyi: "Kubur ini kepunyaan hamba yang dihormati, yang diampuni, yang taqwa, yang menjadi penasihat, yang terkenal, yang berketurunan, yang mulia, yang kuat beribadah, pernakluk, yang bergelar Sultan Malikussaleh"

Malikussaleh merupakan raja kerajaan Islam pertama di Aceh menjadi ikon peradaban masyarakat yang adil sejalan dengan konsep syariah. Kesultanan Malikussaleh, sering disebut kerajaan Samudera Pasai  dibentuk oleh Meurah Silu sebagai raja Pasai pertama dengan gelar Sultan Malik Al Saleh (659-688 H/1261-1289 M).

*Pilar Berwawasan Global: Jendela Dunia untuk Indonesia

Di era globalisasi yang semakin intensif, pilar berwawasan global dalam Kemalikussalehan memiliki peran yang sangat krusial. Ini bukan sekadar tentang memahami isu-isu global, tetapi juga tentang bagaimana kita sebagai bangsa dapat berkontribusi secara aktif dalam memecahkan masalah-masalah dunia.

  • Konektivitas Global: Implementasi pilar ini dapat terlihat dalam upaya-upaya untuk meningkatkan konektivitas dengan dunia luar, baik melalui pertukaran pelajar, penelitian bersama, maupun partisipasi dalam forum-forum internasional.
  • Adaptasi terhadap Perubahan: Pilar ini juga mendorong kita untuk adaptif terhadap perubahan global, seperti perubahan iklim, disrupsi teknologi, dan dinamika geopolitik.
  • Pembelajaran dari Budaya Lain: Dengan memahami dan menghargai keberagaman budaya, kita dapat belajar dari praktik-praktik terbaik dari berbagai negara dan menerapkannya dalam konteks lokal.

*Studi Kasus: Desa Wisata Desa Beuringen dan Inovasi Ekonomi Kreatif

Desa Wisata Beuringen, sebuah desa kecil di Aceh, telah berhasil memanfaatkan pilar berwawasan global untuk mengembangkan potensi ekonominya. Melalui program pelatihan kewirausahaan berbasis digital, masyarakat desa diberikan keterampilan untuk memasarkan produk-produk lokal mereka ke pasar global. Hasilnya, desa wisata ini tidak hanya menjadi destinasi wisata yang menarik, tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

*Analisis Mendalam Implementasi Lima Pilar

  • Pilar Religius: Lebih dari sekadar ritual, pilar ini membentuk karakter yang berintegritas, toleran, dan memiliki kepedulian sosial.
  • Pilar Akademis: Tidak hanya mengejar gelar, tetapi juga mendorong semangat inovasi dan kreativitas.
  • Pilar Transformatif: Memberdayakan masyarakat untuk menjadi agen perubahan di lingkungannya.
  • Pilar Berwawasan Global (Detail): Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pilar ini mendorong kita untuk menjadi warga dunia yang aktif dan bertanggung jawab.
  • Pilar Cinta Damai: Membangun masyarakat yang harmonis dan menolak segala bentuk kekerasan.

*Tantangan dan Peluang

Implementasi Kemalikussalehan tentu tidak tanpa tantangan. Salah satu tantangan utama adalah bagaimana menjaga relevansi nilai-nilai Kemalikussalehan di tengah arus globalisasi yang cepat. Selain itu, diperlukan juga upaya yang lebih sistematis untuk mengukur dampak dari implementasi Kemalikussalehan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun