Mohon tunggu...
Liswanti Pertiwi
Liswanti Pertiwi Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Mom blogger dan freelancer

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Masa Remajaku yang Sederhana Menjadikanku Semakin Kreatif

22 Juli 2016   12:59 Diperbarui: 22 Juli 2016   13:10 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari kemarin tuh seharian saya cuma baca berita tentang remaja yang lagi ngehits, gara-garanya baru diputusin pacar dan curhat di Youtube. Semuanya berawal dari status beberapa teman di facebook. Saya pun sedikit kepo dong, pengen tahu, dan bagaimana pergaulan sosok Karin yang juga terkenal di kalangan remaja. Sebagai seorang ibu dan kakak dari adik yang sedang masa remaja, tentu saya pun harus tahu banyak dengan pergaulan remaja anak masa kini. Apalagi, saya adalah kakak perempuan, dan sudah tidak memiliki sosok Ayah, harus bisa membantu ibunya mendidik adik-adik dengan benar. Sebenarnya dari sosok Karin ini, ada sisi positif yang bisa diambil, yakni kreatifnya dia dalam membuat vlog (maklumlah saya juga lagi belajar bikin vlog). Tapi disisi lain, ada hal negatifnya, yakni pergaulan dan gaya berpacarannya. Seperti apa? Bisa lihat sendiri deh di Youtube dan Instagramnya, karena penilaian setiap orang itu berbeda-beda.

Kali ini saya tidak akan membahas lebih jauh tentang sosok Karin. Karena saya sendiri ingin bercerita tentang masa remaja yang begitu berwarna. Tinggal di daerah dan jauh dari gemerlap Ibukota, mejadikan saya beruntung. Karena selalu dikelilingi dengan hal positif, dan religius. Apalagi di masa remaja saya belum ngehits smartphone dan media sosial. Jadi, semua kegiatan selalu diisi dengan kegiatan positif, dari sekolah untuk mengembangkan bakat siswa serta siswinya. 

"Masa remajaku yang sederhana menjadikanku semakin kreatif", itulah yang ingin saya ungkapkan di masa-masa remaja. Remaja saya memang sederhana, kumpul di mesjid membahas kegiatan sekolah, belajar bareng mengerjakan PR, pulang sekolah rame-rame, naik angkot bareng-bareng, hingga ikut kegiatan ekstrakulikuler. Mulai dari kegiatan OSIS, Pramuka, PMR, Teater, hingga musik. Tapi semua itu membuat diri saya semakin kreatif, apalagi dibimbing dan berteman dengan orang-orang yang selalu berpikiran positif. Biarpun di masa remaja saya ini disebut kuper dan kurang menarik bagi remaja masa kini, tapi jujur masa remaja saya bisa terbilang aman dari pengaruh dan budaya barat, yang mengarah pada pergaulan bebas.

Masa SMK (dokumen pribadi)
Masa SMK (dokumen pribadi)
Kenapa saya selalu bilang masa remaja saya sederhana mampu menjadikan saya semakin kreatif, karena ada banyak hal yang saya pelajari saat remaja. Dan ada 4 hal paling kreatif yang saya lakukan saat masa remaja di bangku SMK, yakni:

1. Saya bisa menghasilkan uang jajan dan sekolah sendiri tanpa bergantung kepada orang tua, dengan bermodalkan hobi membaca puisi dengan mengikuti berbagai lomba di berbagai tingkat, baik kabupaten dan provinsi.

2. Menghasilkan uang dari mengajarkan anak-anak Sekolah Dasar saat akan mengikuti kompetisi di bidang kesenian.

3. Bersama teman-teman membuat pagelaran teater dan acara jalan santai.

4. Menjadi remaja yang selalu ikut acara keputrian, mulai dari belajar memasak, menjahit, hingga membuat kreasi souvenir.

Biarpun 4 hal di atas begitu sederhana, tapi bagi saya sendiri begitu bermakna dan bermanfaat, karena membuat saya semakin kreatif. Bahkan dari kegiatan keputrian, saya bisa belajar banyak hal yang sangat bermanfaat hingga kini. Masa remaja akan semakin menyenangkan apabila diisi dengan hal positif yang mampu memberikan prestasi terbaik dan tidak merusak moral.

Melihat kondisi remaja saat ini, contohnya cara berpacaran Karin yang sangat bebas, hingga dishare di Instagram, membuat saya sebagai Ibu begitu miris dan cemas. Karena saya pun memiliki seorang putri. Perasaan orang tua akan sakit, apalagi pergaulan anaknya diisi dengan hal yang negatif, biarpun menurut teman-temannya disebut hal wajar. Bagi saya yang juga pernah remaja, hal seperti itu malah akan membuat orang tua semakin kecewa. 

Di masa remaja, saya pun punya idola remaja, tapi bedanya yang saya idolakan adalah seorang hafiz yang telah mengukirkan prestasi dan siswa berprestasi lainnya. Saya selalu ingin seperti mereka, yang membanggakan orang tuanya. Maka cara saya untuk membuat orang tua senang dan bangga, adalah menjadi anak yang kreatif dengan cara yang sederhana, tapi tetap berprestasi, biarpun di bidang hanya di bidang seni. Serta bergaul dengan baik, sehingga tidak membuat orang tua cemas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun