Perempuan memiliki segudang potensi yang bila dikelola secara baik akan memberikan manfaat yang besar. Dalam banyak bidang perempuan belum berperan secara maksimal, kendala pada bidang budaya, agama dan sosial di masyarakat masih menjadi ganjalan yang besar. Padahal dibandingkan dengan jumlah populasi laki-laki, perempuan jauh lebih besar, namun partisipasi dan peran aktifnya masih sangat subordinat.
Perempuan merupakan sumber daya yang sangat dapat diandalkan sebenarnya sebagai pelaku pembangunan ekonomi dalam menggerakkan masyarakat untuk memerangi kemiskinan, demi suksesnya program pengentasan kemiskinan yang saat ini menjadi salah satu fokus pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Secara proporsional peran perempuan harus dibuat seimbang sehingga dapat memberikan kontribusi yang maksimal bagi pembangunan dalam berbagai bidang kehidupan, salah satunya sebagai pembuat kebijakan. Semenjak Indonesia merdeka belum pernah di Kabupaten Simalungun seorang perempuan memimpin untuk Kabupaten Simalungun duduk sebagai Bupati Simalungun. Sudah saat nya Kabupaten Simalungun dipimpin oleh perempuan. Nuriaty Damanik maju dalam pilkada serentak tahun 2015 untuk Kabupaten Simalungun.
Permasalahan pokok yang mendasar yang dialami kaum perempuan di Indonesia adalah berkaitan dengan kualitas sumber daya yang masih rendah dimana mengakibatkan kualitas kehidupan juga menjadi tidak cukup baik.
Kemiskinan yang membelit menjadikan kualitas pendidikan rendah. Kebodohan yang diakibatkan kualitas pendidikan yang rendah menjadikan perempuan memiliki daya saing yang rendah bahkan ekstrimnya tidak memiliki daya saing sama sekali, hal tersebut mengakibatkan tingkat peran sertanya dalam pembangunan di berbagai bidang kehidupan juga rendah.
Oleh karenanya pemberdayaan perempuan menjadi suatu keniscayaan. Program pemberdayaan perempuan meliputi peningkatan pendidikan, peningkatan derajat kesehatan serta perbaikan ekonomi perempuan. Ketiga program tadi diiringi dengan daya dukung perlindungan hukum serta pandangan sosial budaya dan agama.
Masalah kemiskinan merupakan akar dari masalah ketertinggalan kaum perempuan untuk mengakses, berpartisipasi dan memanfaatkan hasil-hasil pembangunan. Pemberdayaan ekonomi perempuan menjadi prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan dan masyarakat pada umumnya.
Perbaikan di bidang ekonomi akan menjadi daya ungkit bidang kehidupan yang lain. Multiplier effect dari perbaikan ekonomi sekaligus akan meningkatkan pendidikan dan kesehatan yang nantinya akan bermuara pada kesejahteraan sosial masyarakat. Hal tersebut karena perempuan memiliki dua peran sekaligus yakni sebagai individu atau pribadi yang bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri dan juga sebagai penanggungjawab untuk anggota keluarga yang lain, suami dan anak-anaknya. Perempuan sejahtera, keluarga sejahtera, masyarakat sejahtera, bangsa sejahtera.
Salah satu upaya pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi kreatif adalah pengembangan jaringan bagi kelompok usaha kecil yang beranggotakan kaum perempuan. Jaringan ini bertujuan untuk memberikan lahan usaha bagi kaum perempuan bersama kelompoknya.
Kelompok dan anggotanya diharapkan memiliki semangat untuk membangun dan dapat menghadapi masa depan yang lebih baik. Perlunya kerjasama dengan pihak lain seperti pemerintah, lembaga swadaya masyarakat tingkat daerah ataupun pihak swasta sangat penting untuk memberi peran maksimal, membantu kaum perempuan dan kelompoknya memiliki kemampuan mengembangkan diri.
Peningkatan peran kaum perempuan di sektor ekonomi melalui usahanya memungkinkan keterlibatan seluruh anggota keluarga. Peran perempuan secara aktif dalam berbagai bidang, terutama di sektor ekonomi, diharapkan mampu meredam derasnya arus tenaga kerja wanita ke luar negeri, dimana kebanyakan mereka bekerja pada sektor informal dikarenakan ketidakmampuan bersaing secara profesional dengan rendahnya kualitas sumber daya serta pendidikan yang dimiliki perempuan.
