Mohon tunggu...
cimi cimi
cimi cimi Mohon Tunggu... siswa

ANAK SMPN 44 JAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Horor

Arwah pemilik rumah

22 September 2025   11:30 Diperbarui: 22 September 2025   11:30 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Di sebuah bukit terpencil, berdiri sebuah rumah tua yang terlihat angker. Rumah itu telah lama ditinggalkan, dan penduduk desa selalu menghindarinya. Mereka percaya bahwa rumah itu dihuni oleh arwah pemiliknya yang meninggal secara tragis.

Suatu hari, keluarga muda, yaitu Andi, Sari, dan anak mereka, Rina, memutuskan untuk membeli rumah itu karena harganya yang sangat murah. Mereka tidak percaya pada takhayul dan berpikir itu hanyalah cerita untuk menakut-nakuti.

Malam pertama di rumah itu, Sari mendengar suara langkah kaki di lorong. Awalnya, dia mengira itu hanya imajinasinya. Namun, suara itu semakin jelas dan terdengar seperti seseorang berjalan mendekati kamar mereka. Ketika Andi memeriksa, dia tidak menemukan apa pun.

Keesokan harinya, Rina bercerita bahwa dia melihat seorang wanita berdiri di dekat tempat tidurnya. Wanita itu terlihat sedih dan terus menangis. Andi dan Sari mencoba menenangkan Rina, mengatakan bahwa itu hanya mimpi buruk.

Namun, kejadian aneh terus berlanjut. Pintu yang terbuka sendiri, barang-barang yang berpindah tempat, dan suara-suara aneh yang terdengar di malam hari. Akhirnya, mereka memutuskan untuk menyelidiki sejarah rumah itu.

Mereka menemukan catatan lama yang menceritakan bahwa pemilik rumah, seorang wanita bernama Ningsih, tewas dibunuh oleh suaminya yang kemudian menggantung diri di rumah tersebut. Arwah Ningsih terperangkap di rumah itu, mencari anaknya yang hilang.

Sari menemukan cermin tua di loteng yang memantulkan bayangan Ningsih. Dalam cermin itu, Ningsih mengungkapkan bahwa anaknya disembunyikan oleh suaminya sebelum dia dibunuh. Arwah Ningsih tidak bisa tenang sampai dia menemukan anaknya.

Dengan bantuan penduduk desa, Andi dan Sari menemukan tulang belulang anak Ningsih yang terkubur di halaman belakang rumah. Setelah melakukan upacara pemakaman yang layak, arwah Ningsih akhirnya tenang dan rumah itu kembali damai.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun