Mohon tunggu...
Ahmad Fauzi Chan
Ahmad Fauzi Chan Mohon Tunggu... -

Rakyat Biasa yang selalu pusing melihat ketidak adilan oleh Penguasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penderita HIV/AIDS Cilegon Didominasi Pria

1 Desember 2010   08:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:08 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

* Sebagian Besar Tertular Karena Seks Bebas

CILEGON - Penderita HIV/AIDS di Kota Cilegon didominasi kaum pria, mereka terdiri dari berbagai macam latar belakang profesi. Dari data Klinik Konseling dan Sukarela (Voluntary Counseling Test/VCT) RSUD Cilegon, tercatat prosentase pria penderita HIV/AIDS mencapai 73 persen, sedangkan perempuan hanya 27 persen.
"Pengidap HIV/AIDS di Cilegon lebih banyak dari kaum pria, dan sebagian besar mereka tertular karena perilaku seks bebas. Dengan kondisi demikian, penyebaran HIV/AIDS dimungkinkan bisa lebih meluas jika para lelaki tersebut kembali melakukan prilaku seks tidak aman terhadap perempuan lainnya," kata dr Kencana, Koordinator Klinik VCT RSUD Cilegon, kemarin.

24 Orang Meninggal
Dr Kencana mengatakan, penderita HIV/AIDS yang memeriksakan kondisi kesehatannya di RSUD Cilegon hingga akhir Oktober 2010 mencapai 91 orang, terhitung sejak pertama kali teridentifikasi pada tahun 2005, dengan 24 orang di antaranya telah meninggal dunia. "Untuk tahun ini saja yang tercatat positif HIV ada 41 orang, sedangkan tahun sebelumnya hanya 22 orang. Penderita berasal dari berbagai macam profesi, mulai kalangan buruh, supir, PSK (pekerja seks komersial), aparat pemerintah, bahkan ibu rumah tangga," ujar dr Kencana.
Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Cilegon dr Indra menambahkan, selain dari segi gender, usia para pengidap HIV/AIDS tersebut juga rata-rata masih dalam kategori produktif, kisaran antara 25 hingga 30 tahun. "Selain anak-anak muda yang berperilaku menyimpang, seperti kebiasaan seks bebas dan memakai narkoba, yang lebih memprihatinkan lagi adalah adanya 3 balita yang teridentifikasi positif HIV karena ditularkan orangtuanya," ujar dr Indra.
Dr Indra memprediksi jumlah penderita HIV/AIDS di Cilegon lebih besar dari data yang masuk dan kemungkinan terus mengalami peningkatan, mengingat sulitnya upaya identifikasi penderita, karena hal tersebut masih dianggap tabu oleh sebagian besar masyarakat. "Ibarat gunung es, apa yang muncul di permukaan mungkin jumlah yang sebenarnya lebih besar dari itu. Sebab, yang dengan sukarela memeriksakan diri di klinik VCT jumlahnya tidak banyak. Biasanya kami baru tahu ketika mereka sudah parah, karena sebelumnya mengidap penyakit penyerta," ujar dr Indra.
Sementara itu, dalam rangka memperingati Hari Aids Sedunia yang jatuh pada hari ini, Rabu (1/12) hari ini, Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Cilegon akan menggelar serangkaian acara yang rencananya akan dipusatkan di kawasan Merak. "Rencananya di sekitar TTM (terminal terpadu Merak) dan Pelabuhan Merak, KPA bekerjasama dengan Dinkes Cilegon akan membuka klinik tes HIV keliling dan juga kegiatan membagi-bagikan kondom. Ini kita lakukan sebagai upaya mengampanyekan pencegahan penyebaran virus HIV dengan cara menghindari perilaku berisiko dan menyimpang," ujar Robiatul Adawiyah, Kepala Sekretariat KPA Cilegon. (ichan)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun