Mohon tunggu...
Hidwar Norseha
Hidwar Norseha Mohon Tunggu... Guru - PNS

Berbuat yang terbaik demi membahagikan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemikiran Politik dan Sosial untuk Anak

3 Juli 2020   21:38 Diperbarui: 3 Juli 2020   21:53 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak hari ini adalah pemuda di hari esok. Mereka akan terlibat pada persoalan sosial dan politik di sama yang akan datang. Kesadaran dan pemahaman mereka akan keniscayaan sosial dan politik menjadi sesuatu yang sangat penting. Mereka juga akan menjadi penjaga kekayaan budaya dan ekonomi bangsa.

Mereka harus berusaha dan berjuang memelihara dan mengembangkan kejayaan tanah air. Disukai atau tidak, dipersiapkan atau dilewatkan. Mereka harus melawan imperialis agresor dan berjuang melawan tipu daya dan persekongkolan.

Oleh karena itu, anak-anak harus dipersiapkan dari masa-masa awal kehidupannya untuk berhidmat kepada negara. Tanggung jawab besar terletak di pundak para orangtua. Jadi mempersiapkan sejak dini sungguh perlu dilakukan.

Pengalaman saya membuktikan bahwa dengan bekal pendidikan dan pembelajaran sejak kecil, sejak sebelum mereka memasuki bangku sekolah menjadi landasan pokok penopang kebiasaan mereka selanjutnya.

Dasar-dasar kecakapan politis dan sosiologis harus diberikan dan dipersiapkan sejak dini. Ketika mereka mencapai usia remaja, dia akan memiliki kepekaan dan kesadaran atas masalah-masalah sosial, terutama empati pada orang lain. Selain itu dia juga memiliki kepekaan politik terhadap masyarakat di mana dia tinggal.

Selanjutnya dia akan menaruh perhatian  yang besar terhadap keberhasilan dan kegagalan pemerintah, kultur masyarakat, dan masalah lainnya. Keberhasilan-keberhasilan dan kegagalan pemerintah harus dijelaskan kepada anak yang akan segera menapaki masa remajanya. 

Mereka harus diberitahu tentang ketidakjelasan yang berkembang di masyarakat. Kebiasaan-kebiasaan buruk masyarakat serta kebiasaan baiknya. Mereka harus tahu kondisi umum yang terjadi di kota-kota dan desa-desa.

Anak-anak memang belum memiliki hak suara dan belum mampu memberikan hak suaranya, tetapi para orangtua harus menjelaskan kepadanya manfaat pemilu dan pemimpin yang dihasilkan.

Mereka juga harus menjelaskan kepadanya, sebagai contoh bagaimana memilih kandidiat terbaik di antara nama kontestan yang bertarung dalam pemilu. Tidak hanya dalam level Desa, Kabupaten, dan Provinsi, tapi juga harus ke cakupan yang lebih luas.

Para orangtua dapat menjelaskan kepada anak, misalnya pilihan mereka sendiri atas seorang kandidat karena kualitas-kualitas yang dimilikinya. Anak boleh menghadiri proses pemungutan suara. Dia boleh bergabung dengan orang-orang meneriakkan semboyan dan slogan-slogan, atau juga menyebarkan brosur-brosur dari seorang kandidat, yang menurutnya layak dipilih.

Kegiatan ini akan memberikan dorongan tambahan bagi tumbuhnya kesadaran dalam dirinya. Hal yang paling di wanti-wanti adalah jangan sampai tergoda bujuk rayu pemberian dari seseorang kemudian menutup mata atas kandidat terbaik yang seharusnya didukung. Jika ini terjadi, maka akan rusak pulalah tatanan yang seharusnya diperbaiki dari generasi ke generasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun