Mohon tunggu...
cici trisna
cici trisna Mohon Tunggu... Baswara

Bersuara lewat pena, berdaya lewat Aksi. Menulis Masa Depan, Menerangi Negeri selalu bergerak dan memberikan dampak. Perempuan yang selalu ceria, selalu memberikan energi positif dan selalu bersinar. Suka alam dan berpetualangan, baik hati, suka menolong dan tidak sombong, rajin menabung dan mencungkilnya hehehe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

5 Alasan Mengapa Ibu Tidak Cocok Menjadi Guru Les Bagi Anaknya Sendiri

12 Agustus 2025   13:12 Diperbarui: 12 Agustus 2025   13:12 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto pribadi bersanak anak-anak didik Bunga Rumah Belajar Bahagia

Guru les umumnya sudah punya metode komunikasi yang tenang, sabar dan terstruktur sedangkan ibu kadang lelah dan emosi sehingga menggunakan nada suara tinggi, membandingkan atau memaksa. Selain itu juga tidak semua ibu memiliki latar belakang pendidikan atau teknik mengajar. Hal ini membuat proses pembelajaran kurang efektif dan lebih mudah menimbulkan konflik.  Hal lain yang membuat anak tidak fokus belajar dirumah juga bisa jadi disebabkan oleh suasana rumah tidak selalu kondusif untuk belajar seperti di sekolah. Anak lebih mudah terdistraksi, merasa santai, atau tidak memosisikan kegiatan belajar dengan serius. Terakhir, kurangnya jarak profesional bisa membuat metode pengajaran menjadi kurang efektif karena kurangnya standar yang jelas dan terstruktur.

Walaupun ada banyak alasan kenapa seorang ibu tidak cocok menjadi seorang guru bagi anak-anaknya tapi ada kok ibu yang bisa menjadi guru bagi anaknya, hal yang membuat seornag ibu tidak bisa menjadi guru bagi anaknya itu hanyalah kondisi dan keadaan tapi bukan berarti benaran tidak bisa. Banyak juga ibu yang berhasil mendidik anaknya, Meskipun ada tantangan. Kuncinya adalah komunikasi yang baik, kesabaran, dan kemampuan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan efektif. Pisahkan peran ibu dan guru saat belajar (buat waktu belajar tertentu seperti kelas mini). Gunakan pendekatan bermain atau cerita. Kurangi tekanan dan ekspetasi saat belajar bersama anak. Berlatih sabar dan beri ruang anak untuk gagal, anak sedang belajar bukan ujian. Jika ibu merasa kesulitan, mencari bantuan dari guru lain atau tutor profesional bisa menjadi solusi yang baik.

Anak tantrum saat belajar dengan ibunya bukan karena anak nakal, tapi karena anak terlalu nyaman dengan ibunya dan emosinya belum bisa dia atur. Sedangkan dengan guru anak lebi bisa menjadi sikap dan fokus karena suasana dan ekspetasinya berbeda. Jadi untuk para ibu jangan bersedih ya jika dirasa belum bisa menjadi guru bagi anaknya hal itu bukan salahmu tapi memang keadaan dan kondisi psikologisnya yang terkadang tidak mendukung. Kamu tetap hebat menjadi seorang ibu yang selalu berusahaa memberikan yang terbaik untuk anak tercinta.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun