Hallo semuanya,......... perkenalkan namaku Adinda Trihapsari aku merupkan anak ke 3 dari 4 bersuadara. Ini adalah cerita singkatku yang konteksnya mengarah pada kesabaran dan keikhlasan. Aku hanya dilahirkan dengan kelurga yang sederhana dan bahkan kerap kali kami mengalami krisis ekonomi dan sering kali kekruangan. ayahku hanya seorang petani ia menghabiskan banyak waktunya di kebun dan disawah sedangkan ibuku hanya seorang pedagang kecil-kecilan, dia juga aktif sekali membantu ayahku.
Kakak yang pertama bernama Afrianto zoni S.Kom dia berkerja sebagai oprator disalah satu smp dan juga sering mengajar ekstrakurikuler yang ada dismp tersebut sekolah ini letaknya tidak jauh dari rumahku baru tahun kemaren dia menikah dengan seorang bidan disalah satu tempat praktik yang terkenal ditempatku, ayuk Anita kami memanggilnya dan sekarang mereka telah memiliki seorang anak perempuan yang bernama Kanaya Maiqailah dan sekarang mereka tinggal di pusat kota dikabupatenku ini.
 Kakak ku yang kedua bernama Aghni dwi Hafsa S.Pd sudah dua tahun ini dia telah berkerja sebagai guru disalah satu madrasah di provinsiku. Dan satu lagi saudaraku dia perempuan sekrang dia baru saja masuk sekolah menengah pertama yang sekolahnya favorit di kabupatenku dan biayanya cukup menguras,Namanya Anisa Shopia.
Ini adalah cerita singkatku yang mana kisah ini tidak pernah aku bayangkang selama ini. Dulu selamah sma aku merupakan orang yang dianggap penting disekolah aku aktif dioragnisasi pramuka yang mana aku sebagai pradananya dan sering kali acara-acara besar aku yang megang kendali. Selain dipramuka aku juga merupakan salah satu dari tim 4 pilar sekolah. Yah seru sekali di 4 pilar ini pembahsaanya pada pilar pilar yaitu Pancasila dasar negara, UUD 1945 sebagai Konstitusi negara dan juga tap mpr, NKRI, dan BHINIKA TUNGGAL IKA seni dialektika dalam 4 pilar ini begitu aku rasakan berdebat dan memecahkan masalah itulah yang sering kami lakukan. aku juga bersekolah disalah satu sekolah rujukan dan juga sanggat favorit dikabupatenku, biaya disekolahku juga sangat terkenal dengan biaya yang cukup mahal orang yang berada disekolahku juga merupakan orang-orang kaya yang ekonominya mengah keatas. Tapi aku bisa bersekolah disini karena tekadku yang kuat dan kedua orang tuaku juga sangat mengedepankan pendidikan sehingga apapun mereka lakukan asal anaknya bisa berada disekolah yang favorit walupun semuanya dengan keterbatsan. Jadinya kami 4 bersaudara memang bersekolah ditempat-tempat yang favorit saat sma. Yaa walaupun sering kali sakit dirasakan karena biaya tapi aku percaya dengan kekuasan tuhan, bebrapa pengalamanku tuhan selalu hadir didalamnya. Dan alhamdulila disma aku sering sekali mendapat beasiswa dan juga dengan kehandlan ku dipramuka aku menyempatkan diri mengjar diseoklah sekolah sehingga uangnya luamyan cukup untuk aku tabungkan dan sedikit membantu biaya sekolahku. Aku juga sering sekali mengikuti pelatihan diluar kabupeten ditingkat provinsi bahkan nasional dan dengan ikut pelatihan itu aku juga mendaptakan uang saku, aku juga katif dikegiatan saka bhayangkra dan disini aku juga sering sekali endpatkan uang apalagi dengan seringnya sosialisasi narkoba itu bisa mendapatkan aku ilmu dan juga mendat penuh kantongku, hehheeh.Tapi mengapa semuanya begitu berubah saat aku akan masuk didunia perkuliahan, semuanya berubah 180 derajat. Yang mana aku sangtala tidak didukung untuk meraih cita-citaku. Kemaren aku bermimpi untuk menjadi tempat sandaran bagi semua orang, atau singkatnya sebgai seorang psikolog.
Yaaa psikolog merupakan salah satu impian terbesarku bisa mendengar kan semua cerita orang nta itu cerita sedih senang suka duka orang dan seidkit memberi motivasi lalu bisa juga dibuat dengan cerita sehingga aku juga bisa seklian menjadi penulis yaaa mungkin juga bisa menggantikan kakak habiburhaman atau tereliye heheheh. Tapi sayang itu semua hanya mimpi dan tidak akan mungkin terwujudkan lagi. Ya kerana semuanya kita kembalikan kepada takdir. Kita manusia hanya bisa berencana dan berusaha untuk meraihnya namun masalah keputusan akirnya tuhan la yang menentukan. Karena sesungghunya tuhan adalah maha pembuat rencana yang terbaik.
Saat aku menginjakan kaki di semester akhir klas 12 saat sibuk sibuknya mencari jurusan yang dipilih dan aku telah memutuskan untuk memilih jurusan psikolog apa apa semuanya yang berkaitan tentng psikolog terus aku cari informasinya, tiap hari aku habiskan browsing tentang psikolog atau membaca buku tentang psikolgi. Dan guru bk pun berfungsi sangat baik dikala itu, aku sering sekali berkonsultasi dengan guru bk mengenai jurusan yang akan aku pilih. Kuceritkan kepada guruku bahwa aku akan memlih jurusan psikologi tapi sayangnya kedua orang tua ku tidak setuju dikarenakan dengan biaya yang dipakai akan sangat tinggi ya kurang lebih hampir sama dengan kedokteran pada umumnya.
"Dinda biayanya itu tidak sama seperti kedokteran ya tapi biayanya memang agak menguras ya ibuk pikir wajar jugakan psikologi itu kalu udah dalam lagi sekolha larinya juga bakalan kedokter juga tapi dia dokter jiwa dan juga jursanya itu tidak ada diprovinsi kita kalau kamu memang benar-benar mau psikolog kamu harus ngambil diluar dan yakinkan lagi orang tuamuIngat restu orang tua itu restu allah kalau orang tua mu restu insyallah akan dipermudah dengan allah. Oh ya kamu juga harus menyiapakan jurusan cadangan selain psikolog, hmmm kalau boleh ibuk rekomendasi kamu itu kayaknya cocok disosial seperti ilmu komunikasi kan kamu itu orangnya sosial mudah bergaul suka keramaian, publik speaking dinda juga bagus. Og ya kalau ibuk nggak sala itu psikolog itu kan ips dia kesoshum la dinda kan ipa apa bisa nanti? Kalau jalur undnagan kayaknya nggak bisa soalnya ada peraturan yang menghurkan kalau ipa harus ngambil jurusan ipa kalau ips ya harus ips. Tpi kalau kamu mau kan nanti bisa tes tapi kamu ngmbil yang soshum sia sia deh belajr ipanya. Terang buk Ambar selaku guru bk ku.
Ya mau gimana lagi buk, iya nggak papa aku ngambil soshum lagain sih kemrenkan dinda pengenya ips ee tauh tau dpat ipa dimasukn diipa. Lagian dinda kayaknya juga nggak bakalan snaggup dihitungan buk. Dinda lemah sama hitungan.dinda bakalan yakinin lagi orang tua dinda, biar dinda bisa masuk dijurusan psikolog yang dinda inginkan.
Iya jangan lupa berdoa terus sama yang maha kuasa biar dimudahkan.
Oke buk siap