Mohon tunggu...
CIAS
CIAS Mohon Tunggu... Sunan Gunung Djati Bandung

CIAS merupakan lembaga yang diharapkan dapat menjadi pusat pemikiran, riset, publikasi dan pengabdian di bidang Administrasi, Kebikakan dan Kelembagaan Islam, baik itu untuk pemerintahan maupun organisasi publik lainnya seperti Ormas, NGO, Yayasan, Koperasi Syaria’h, BMT, BAZ, LAZ, UPZ, DKM, dan organisasi Lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Habib Industri" Menjadi Kiblat Anak Muda di Dunia Dakwah Digital

11 Maret 2025   16:51 Diperbarui: 11 Maret 2025   18:32 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis: Meri Teja Arum (Kepala Divisi Humas, CIAS)

Dewasa ini fenomena dakwah digital semakin marak di kalangan anak muda Indonesia, bermunculan di hampir semua platform media sosial. Berbagai macam sudut pandang setiap pendakwah memberikan kontribusi dalam meningkatkan literasi dan pemahaman ilmu dasar, khususnya bagi gen Z dan milenial yang menjadi mayoritas pengguna media sosial. Mulai dari ceramah singkat, podcast hingga konten interaktif yang lebih modern dan relateable. Nama-nama besar seperti Ustaz Hanan Attaki, Ustaz Felix Siauw sampai Habib Ja'far menjadi contoh pendakwah yang berhasil menarik perhatian anak muda dengan gaya komunikasi yang santai, penuh humor namun serius sesuai dengan realitas kehidupan saat ini.

Salah satu yang menarik perhatian banyak orang adalah kehadiran konten dakwah di kanal YouTube Deddy Corbuzier yang akrab dikenal dengan judulnya yaitu "Login" telah sukses menyita sorotan publik beberapa tahun terakhir. Pasalnya konten dakwah ini merupakan program tahunan yang tayang setiap hari hanya di bulan Ramadhan, mulai muncul dan menjamah di tahun 2022 dengan pencapaian jutaan penonton. Setiap tayangannya memperoleh ratusan ribu likes serta komentar-komentar positif yang menanggapi pembahasan isi konten.

Konsep dakwah yang terasa baru ini menghadirkan suasana diskusi kritis tentang keislaman, di mana Habib Ja'far yang sudah dikenal dengan julukan "Habib Industri" ditemani Onad sebagai pembawa acara sangat interaktif dalam mengulik para pemuka agama atau narasumber di setiap topik yang diangkat.

Foto Tangkapan Layar Thumbnail
Foto Tangkapan Layar Thumbnail "Log In" 08 April 2024, (Sumber: Youtube Deddy Corbuzier)

Melalui dakwahnya, Habib Ja'far mencerminkan prinsip-prinsip yang dipegang oleh Nabi Muhammad saw., yaitu menjadi rahmatan lil 'alamin atau sumber rahmat bagi seluruh alam. Prinsip ini tercermin dalam ayat 107 dari Surat Al-Anbiya, yang menyatakan bahwa utusan Allah diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta, menunjukkan betapa pentingnya memberikan kasih sayang dan perhatian kepada setiap orang tanpa memandang siapa mereka (Rahma. M. A., dan Apriliani. N, 2024). Menurut Habib Ja'far, ada dua jenis dakwah: dakwah kepada saudara seagama yang tidak mengenal Allah SWT dan dakwah kepada saudara seagama yang hanya beragama (Yun Masfufah, 2019). Sebagai pendakwah, Habib Ja'far berdakwah kepada orang-orang yang seagama tetapi jauh dari Allah SWT. Dia bukan hanya pandai dalam berdakwah, tetapi juga mampu memahami pasar dan sasaran dakwahnya. 

Dalam konteksnya Badan Pusat Statistik (BPS) mempublikasikan data tahun 2023 yang menunjukkan bahwa pengguna yang mengakses platform internet didominasi oleh kelompok usia pekerja dengan rentang usia lulus pendidikan SMA antara 19--25 tahun ke atas, atau dapat dikatakan sebagai generasi Z. Studi dari Pew Research Center (2022) juga menghasilkan data lebih dari 80% pengguna internet di dunia Islam mengakses konten keagamaan secara daring. Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda semakin tertarik untuk memperoleh pemahaman agama melalui media digital dibandingkan metode konvensional. Perubahan pola konsumsi ini sejalan dengan teori menurut Uses and Gratifications dari Blumler dan Katz (1974), anak muda cenderung mencari konten yang tidak hanya informatif tetapi juga menghibur. Hal ini membuat pendekatan dakwah digital lebih efektif dan signifikan dalam membentuk wawasan keislaman generasi mendatang.

Penulis pribadi memandang talkshow atau dakwah digital ini berdampak baik di masyarakat, selain mengetahui fiqh dan syari'at Islam yang asing bagi orang awam tapi juga nilai-nilai toleransi kerukunan umat antaragama dijunjung dalam satu tontonan. Karena suatu tontonan akan menjadi tuntunan bagi orang-orang yang berakal, maka dari itu tontonan yang baik perlu disebarluaskan di khalayak publik demi kemaslahatan umat. Pemanfaatan platform digital ini juga cocok untuk dijadikan wadah berpikir kritis menuangkan isi pikiran dan mendiskusikannya dengan orang lain, sehingga menjadi sumber rujukan bagi orang yang mau belajar karena sesungguhnya Rasullllah saw. bersabda:

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

Artinya "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain."

Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap individu dalam masyarakat untuk tidak hanya menjadikan dakwah digital sebagai konsumsi, tetapi juga sebagai agen perubahan positif. Pendekatan yang interaktif dalam program seperti ini dapat mendorong partisipasi aktif dari pemirsa, membuka ruang untuk diskusi yang konstruktif mengenai berbagai masalah sosial dan moral yang dihadapi. Dalam konteks ini, penggunaan media sosial dan platform berbagi video dapat memperluas jangkauan pesan dan mempengaruhi generasi muda yang lebih rentan terhadap informasi yang salah.

Bukan hanya sekadar mendengar, tetapi juga mengajak masyarakat untuk berkontribusi dalam menciptakan konten yang mendidik dan bermakna. Komunitas yang terbentuk dari interaksi ini diharapkan dapat saling mendukung dan membangun solidaritas antar sesama. Selain itu, perlu juga disampaikan pentingnya literasi digital agar masyarakat mampu memilah informasi yang diterima, dan tidak terjebak dalam hoax atau konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang mulia. Dengan penguatan nilai-nilai keagamaan dan pemahaman yang mendalam tentang etika dalam berdiskusi, kita dapat berharap bahwa generasi mendatang akan lebih toleran dan terbuka, serta mampu membangun dialog yang saling menghargai. Sebagaimana firman Allah SWT:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْاۗ اِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak (kebenaran) karena Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlakulah adil karena (adil) itu lebih dekat pada takwa. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Ma'idah: 8).

Referensi:

extension://mjdgandcagmikhlbjnilkmfnjeamfikk/https://www.pewresearch.org/religion/wp-content/uploads/sites/7/2023/09/pr_2023.09.12_se-asia_bahasa-indonesia-summary

Hafidz, A. (2023). Strategi Dakwah Digital Habib Ja'far di Youtube Bertema Login. Skripsi. UIN Mataram. Mataram

Rahma. M. A., dan Apriliani. N. (2024). Transformasi Dakwah di Era Milenial: Analisis Konten Login Habib Ja'far pada Channel You Tube Deddy Corbuzier. Merdeka Indonesia Journal International (MIJI), 4(1), 134-140. 

Sya'bani. M. H., Razzaq. A, dan Hamandia. M. R. (2024). Analisis Pesan Dakwah Pada Media Sosial Podcast Login Habib Ja'far dan Onad. Pubmedia Social Sciences and Humanities, 1(3), 1-15.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun