Mohon tunggu...
churmatin nasoichah
churmatin nasoichah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

^-^

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Hari Pertama Masuk Kantor Setelah Lebaran

16 April 2024   10:33 Diperbarui: 16 April 2024   17:22 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://topcareer.id/read/2019/09/05/3636/tips-kembali-bekerja-setelah-lama-vakum/

Sebelumnya saya ucapkan Minal Aidzin wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin. 

Hari ini adalah pertama kali masuk kantor setelah lebih dari seminggu cuti bersama. Masih terasa hawa-hawa liburan dan kumpul keluarga. 

Masih terasa nikmat sisa-sisa kue lebaran yang tinggal remah-remah. Bahkan ada rumah saudara yang kami kunjungi di hari +6 kemarin yang tinggal beberapa gelas air mineral dan sepertinya sudah enggan untuk disuguhkan. 

Di hari pertama masuk kantor ini masih terasa lengang. Tidak banyak pegawai yang melakukan WFO (Work From Office) dan sepertinya mereka masih ingin menikmati WFH (Work From Home) atau mungkin WFA (Work From Anywhere). 

Memiliki sistem bekerja seperti ini memang bisa memudahkan pegawai untuk memutuskan akan bekerja dimana, karena memang itu bukan poin utamanya. Akan bekerja dimana saja sangat dibolehkan sesuai dengan kenyamanan diri masing-masing.

Kebebasan akan bekerja dimana saja membuatku justru lebih memilih untuk tetap bekerja di kantor. Dengan memilih untuk berkantor setidaknya dapat menyemangati diri dan mengharuskanku bekerja.  

Memotivasi diri untuk kembali aktif bekerja memang ternyata satu pekerjaan sulit. Seperti memanaskan mesin yang sudah lama didiamkan. 

Tidak ada tips-tips yang ingin aku bagikan disini. Aku merasa tidak sehebat itu untuk bisa memotivasi orang lain untuk kembali giat bekerja dan belajar. 

Aku merasa masih kesulitan untuk diriku sendiri mengatasi hal itu. Setidaknya dengan pergi ke kantor, melihat sekitar yang sibuk dengan laptop masing-masing bisa membuatku sedikit termotivasi untuk kembali berfikir. Membuka beberapa file dan media sosial juga bisa sedikit memanaskan mesin ini. 

Sempat terfikir setelah mengamati sekitar ruangan, apa yang sedang mereka semua kerjakan. sepertinya langsung serius menatap layar laptop. 

Jujur, aku terheran dengan mereka. Kok bisa ya mereka seserius itu? Dengan beberapa buku dan kertas catatan, mereka semua sibuk mengetik sesuatu. 

Apakah mereka sudah begitu merindukan pekerjaan setelah berhari-hari tidak bekerja? Pekerjaan yang mungkin saja banyak tertunda setelah sekian hari didiamkan, apakah demikian? Sebetulnya aku tidak perlu menebak-nebak isi kepala mereka. Tapi aku penasaran sih. 

Di ruangan ini, tidak ada yang membawa sisa kue lebaran apalagi ketupat beserta opor ayamnya. Tidak ada obrolan-obrolan santai yang sekedar menceritakan pengalaman selama liburan. 

Semuanya menatap laptop. Mungkin karena kami tidak saling kenal ataukah memang seperti itu gaya seorang peneliti? Begitu juga dengan aku. 

Hanya beberapa teman yang aku kenal saja yang aku salami dan saling mengucapkan maaf. Beberapa menit mengobrol dengan mereka dan langsung kembali berlayar dengan laptop masing-masing.

Beginilah jika kita memiliki sistem kerja WFA. Bisa dikatakan sangat kurang bisa berinteraksi dengan orang yang kita kenal. Ramai memang karena banyak orang namun terasa sepi karena tidak saling kenal. 

Entah siapa yang pertama kali mencetuskan sistem kerja seperti ini. Mungkin sebagian orang sangat senang dengan sistem WFA ini, namun tidak dengan diriku. Kurangnya berinteraksi dengan orang membuatku tidak banyak berkreasi.

Beruntung aku sedikit gemar menulis meski tidak konsisten. Menulis bisa membuat isi kepalaku ramai hingga akhirnya hal-hal diluar diriku bisa aku abaikan, termasuk kondisi WFA seperti ini. 

Hari pertamaku masuk kantor setelah lebaran ini meski masih terasa berat namun setidaknya beberapa ketikan ini bisa sedikit memotivasiku untuk bisa kembali bekerja. 

Mungkinkah dengan aktivitas mengetikku ini sudah bisa dikatakan bahwa diriku telah kembali bekerja?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun