Mohon tunggu...
Chumaira Zahra
Chumaira Zahra Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi Ilmu komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hoaks Menjadi Polemik, Membutakan Mata Publik

13 Desember 2019   17:45 Diperbarui: 19 Desember 2019   22:00 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dilansir dari artikel website Tirto.id, dalam wawancara dengan Tirto (7/5), Ismail Fahmi, pendiri Drone Emprit menyebutkan bahwa umumnya ada dua jenis orang yang menyebarkan hoax. Pertama, orang yang percaya akan kebenaran informasi yang disebarkan. Yang kedua, orang yang tidak peduli dengan kebenaran informasi asalkan informasi tersebut berasal dari orang yang dipercaya. Salah satu penyebab perpecahan umat yang sudah sangat mengkhawatirkan hari ini adalah menerima berita dari orang lain tanpa menyaringnya dengan kritis.

Menurut Syeikh Abdurrahman as Sa'di, sebagai makhluk yang diberi akal, kita harus hati-hati dalam menerima sebuah isi berita. Harus melakukan proses seleksi, menyaring,dan jangan sembrono dengan menerimanya begitu saja. Allah Ta'ala pun memerintahkan kepada kita untuk memeriksa suatu informasi terlebih dahulu karena belum tentu semua informasi itu benar dan valid. Allah Ta'ala berfirman,"Wahai orang orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu informasi, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (QS. Al Hujurat [49]: 6)

Seperti yang kita ketahui bahwa saat ini hoax telah meluas di seluruh media dan telah menimbulkan keresahan bagi masyarakat di Indonesia. Namun, seperti yang kita ketahui pula saat ini juga semakin banyak aktor politik, anggota organisasi tertentu yang sengaja membuat berita hoax sebagai jalan pintas untuk meraih kekuasaan.  Bahkan saat ini banyak pihak yang tidak tahu-menahu pun ikut menyebarkan berita hoax yang belum tentu kebenarannya.

Dari Samurah bin Jundub radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam menceritakan mimpi beliau, "Tadi malam aku bermimpi melihat ada dua orang yang mendatangiku, lalu mereka memegang tanganku,kemudian mengajakku keluar ke tanah lapang. Kemudian kami melewati dua orang, yang satu berdiri di dekat kepala temannya dengan membawa gancu dari besi. Gancu itu dimasukkan ke dalam mulutnya, kemudian ditarik hingga robek pipinya sampai ke tengkuk. Dia tarik kembali, lalu dia masukkan lagi ke dalam mulut dan dia tarik hingga robek pipi sisi satunya. Kemudian bekas pipi robek tadi kembali pulih dan dirobek lagi, dan begitu seterusnya."

Di akhir hadis, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendapat penjelasan dari malaikat, apa maksud kejadian yang beliau lihat, "Orang pertama yang kamu lihat, dia adalah seorang pendusta. Dia membuat kedustaan dan dia sebarkan ke seluruh penjuru dunia. Dia dihukum seperti itu sampai hari kiamat, kemudian Allah memperlakukan orang tersebut sesuai yang Dia kehendaki." (HR. Ahmad no. 20165) 

Apabila kita sudah berusaha meneliti, namun kita belum bisa memastikan kebenarannya, maka diam tentu lebih selamat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barang siapa yang diam, dia selamat." (HR. Tirmidzi no. 2501)


Maka dari itu, sebagai masyarakat khususnya generasi muda, marilah kita bersama-sama mulai bersikap secara kritis dan bijaksana dalam menyikapi dan menerima isu hoax yang beredar di sekitar kita demi keutuhan bangsa. SAY NO TO HOAX!

*Penulis adalah mahasiswa semester 1 (satu) matakuliah Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun