Mohon tunggu...
Chuang Bali
Chuang Bali Mohon Tunggu... Wiraswasta - Orang Biasa yang Bercita-cita Luar Biasa

Anggota klub JoJoBa (Jomblo-Jomblo Bahagia :D ) Pemilik toko daring serba ada Toko Ugahari di Tokopedia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

TIga Jurus Mengikis Keburukan

24 Juli 2022   16:30 Diperbarui: 24 Juli 2022   16:46 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kita bisa mulai di awal hari saat baru mendusin dari tidur. Jangan buru-buru bangkit dari ranjang, berbaring saja terlentang dan dengan saengaja lengkungkan bibir membentuk seulas senyum di wajah. Tahan posisi senyum ini setidaknya selama tiga menit. Apa pun pikiran yang melintas, abaikan, senyum saja. 

SENYUUM! Ini akan memberitahukan alam bawah sadar diri kita bahwa kita ingin mengawali hari dengan sesuatu yang positif dengan harapan sepanjang hari kita akan lebih sering memunculkan pikiran, ucapan dan perbuatan yang baik. Lalu pada malam jelang tidur, lakukan perenungan atas minimal tiga hal baik yang patut disyukuri yang terjadi dalam seharian tadi, sekecil atau sereceh apa pun itu. 

Akan lengkap juga bila kita bisa membentuk kebiasaan bermeditasi secara rutin tiap hari, karena dengan bermeditasi kita melatih pikiran untuk senantiasa awas dan waspada sehingga mampu mengikis kemunculan pikiran-pikiran yang tak bermanfaat dan menggantinya dengan pikiran-pikiran yang bajik.

Ketiga, pikiran memang pelopor dan semua ucapan atau perbuatan diawali oleh pikiran. Tetapi pikiran juga bisa dikondisikan agar selalu berada di tataran yang baik dan bermanfaat dengan cara membiasarkan diri melakukan perbuatan bajik setiap hari. 

Kita sambar dengan gercep setiap kesempatan untuk lakukan kebajikan tanpa memusingkan seremeh apa pun itu. Tapi kita juga tidak seharusnya melakukan kebajikan tanpa didasari pengetahuan dan strategi, demi manfaat yang maksimal bagi diri kita dan orang lain.

Mari ambil contoh beramal sebagai salah satu perbuatan baik yang paling mudah dilakukan.

Ketika kita sudah menetapkan tekad untuk mendanakan uang kita secara rutin setiap bulan senilai jumlah tertentu kepada siapa pun yang layak menerimanya, kita bisa memilih untuk langsung menyerahkan dana tersebut kepada penerima, atau kita mencicil dana itu yang kita tabung setiap hari senilai nominal tertentu dan pada akhir bulan baru kita serahkan kepada penerima.

Pilihan pertama bisa kita lakukan bila dana dan penerima dana sudah tersedia pada saat itu juga. Kita lakukan penyerahan dana dengan pikiran penuh sukacita dalam tiga saat: ketika hendak berdana, saat sedang berdana, dan setelah selesai berdana. 

Dengan cara ini kita memberitahukan alam bawah sadar bahwa berdana adalah perbuatan baik dan penuh sukacita, dan karenanya akan lebih mudah kita ulang lagi di masa depan, selain secara hukum karma juga berarti kita telah menanam benih karma unggul yang akan membuahkan panen premium cepat atau lambat tapi pasti.

Pilihan kedua bisa kita ambil manakala dana dan penerima belum tersedia pada saat itu juga, atau bila besaran dana yang diniatkan akan terlalu memberartkan bila langsung diberikan sekaligus dan seketika. Jadi, katakanlah kita ingin berdana senilai Rp 150.000 setiap bulan kepada siapa pun yang layak menerima. 

Mulai awal bulan dan pada waktu yang sama setiap hari kita masukkan Rp 5.000 ke dalam sebuah celengan sembari menguncarkan kata-kata dalam hati bahwa ini adalah dana Rp 5.000 yang akan kita tabung setiap hari dan pada akhir bulan akan kita berikan kepada siapa pun yang layak menerima. Dengan cara ini kita mengondisikan pikiran kita setiap hari mengarah kepada kebajikan (ke niat dan tekad untuk berdana).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun