Mohon tunggu...
Christie Stephanie Kalangie
Christie Stephanie Kalangie Mohon Tunggu... Akuntan - Through write, I speak.

Berdarah Manado-Ambon, Lahir di Kota Makassar, Merantau ke Pulau Jawa.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perokok, Bijaklah Memilih Tempat untuk Merokok

5 Desember 2019   13:51 Diperbarui: 7 Desember 2019   11:17 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : seva.id (Ilustrasi Merokok Saat Berkendara)

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Sekitar 3 minggu yang lalu, saya berkesempatan menghadiri pameran Interfood di kawasan Jakarta Pusat. Acara yang lumayan padat membuat saya memilih untuk keluar dari keramaian dan mengistirahatkan kaki. Tempat saya beristirahat pun ramai dengan perokok yang mungkin juga ingin beristirahat seperti saya. Bedanya, hanya saya saja yang tidak merokok pada saat itu. 

Tepat di samping saya ada seorang pemuda yang merokok sambil memainkan gadgetnya. Mungkin karena arah angin, asap rokoknya berkali-kali menyambar tepat di wajah saya walaupun saya sudah memakai masker. Sangat kesal tentunya, namun untungnya perokok tersebut meminta maaf dan segera mematikan rokoknya. 

Sebagai orang yang tidak merokok atau perokok pasif, saya merasa punya hak untuk menegur orang-orang di sekitar saya agar segera mematikan rokoknya karena sangat mengganggu kenyamanan. 

Contoh lain, saya juga kerap menegur driver ojek online yang telah saya pesan jika ia hendak merokok sambil berkendara. Pertama, tentu saja asap atau abu dari rokok tersebut akan menyambar wajah saya di belakang dan saya tidak akan menikmati perjalanan. Kedua, bisa jadi abu rokok yang ditimbulkan dari rokok tersebut mengganggu pengendara lain seperti kasus yang menimpa seorang pria bernama Belva Damario. 

Mengutip salah satu berita dari www.liputan6.com, Belva Damario mengalami sakit mata serius usai terkena abu rokok dari pengemudi lain ketika berkendara. Kisahnya viral ketika dirinya mengunggah kenyataan pahit tersebut pada laman Instagram Story miliknya. Pada unggahan pemilik akun Instagram @belvadamario tersebut, ia menjelaskan kronologi bagaimana tragedi tersebut terjadi. 

Matanya terasa perih, buram dan terdapat bintik merah usai terkena abu rokok tersebut. Ketika telah sampai di rumah, ia melakukan berbagai cara untuk meredakan rasa sakit dan menghilangkan bintik merah tersebut, mulai dari menyiramnya dengan air hingga meneteskan obat mata. 

Namun keesokan paginya, bintik merah tersebut semakin membesar hingga setengah matanya berubah menjadi merah. Dirinya lantas memutuskan untuk memeriksakan matanya ke dokter. 

Tak disangka, dokter menyatakan bahwa ia mengalami pecah pembuluh darah. Sang dokter langsung memberikan penanganan dengan menyemprotkan obat dan memberi salep di bagian kelopak. 

Selain melanggar aturan, tentu saja hal ini sangat membahayakan keselamatan orang lain. Setelah kejadian ini terjadi, siapa yang akan bertanggung jawab? Apakah pihak keluarga mampu melacak dan mencari sang pengendara yang menyebabkan matanya mengalami pecah pembuluh darah? Apakah pengendara tersebut mengganti biaya pengobatannya? Apakah pengendara tersebut juga turut merasakan sakitnya akibat pecah pembuluh darah? Tentu saja tidak, kan? Pengendara tersebut tidak tahu-menahu mengenai bahaya yang telah ia timbulkan. 

Artikel ini saya tulis bukan untuk "menyuruh" atau memaksa para perokok agar berhenti merokok, karena lagi, hal seperti ini tidak bisa dipaksa dan kembali pada diri masing-masing saja dalam menentukan kesehatan dan keselamatan diri sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun