Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sahur dengan Makanan Tinggi Serat Juga Dilakukan Nabi

17 Maret 2024   23:27 Diperbarui: 17 Maret 2024   23:29 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: honestdocs.id

Secara khusus selain mengkonsumsi kurma, tidak ada makanan khusus yang disunnahkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sebagai makanan untuk berbuka puasa dan juga sahur. Tetapi ada beberapa jenis makanan yang disukai Rasulullah menurut hadits. 

Dari beberapa hadits yang ada, dalam kehidupan keseharian Rasulullah, dalam menjalani pola makan sehat, beliau baginda Rasulullah dikenal banyak mengonsumsi sayuran.

Ada banyak sayuran favorit beliau yang tercatat di dalam hadits. Dan sebagaimana yang kita ketahui adalah bahwa sayuran mengandung serat dalam jumlah yang cukup tinggi.

Selain dari segi medis yang menyatakan banyak mengkonsumsi sayuran baik untuk sistem pencernaan karena di dalamnya mengandung serat dalam jumlah yang cukup tinggi. Mengikuti sunnah Rasul dalam hal pilihan makanan favoritnya tentunya adalah petunjuk sahih untuk mencari keberkahan.

Jenis sayuran yang biasa dimakan Rasulullah sebagaimana yang ada di dalam beberapa hadits antara lain adalah labu, zucchini, dan bit. Dengan mengonsumsi buah dan sayur, maka kebutuhan tubuh akan vitamin, mineral, dan serat akan terpenuhi.

Sebagai umatnya, mencontoh Rasulullah adalah jalan kebenaran dan keberkahan termasuk dalam pemilihan jenis makanan kesukaan beliau  apalagi jika itu dikaitkan dengan ibadah puasa yang sedang kita jalankan saat ini.

Dari salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud dari Anas bin Malik:

"Aku berangkat bersama Rasulullah menghadiri jamuan makan tersebut, Kepada Rasulullah tuan rumah menghidangkan roti dari gandum serta kuah berisi labu dan dendeng,".

"Kemudian aku melihat Rasulullah mencari labu dari seputar mangkok kuah itu. Dari sejak itu aku pun menyukai labu,".

Di dalam penelitian labu kuning memang terbukti memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Labu kuning memiliki kandungan serat yang cukup tinggi sekitar 2,5 gram dalam 100 gram labu, sehingga ini sangat bermanfaat untuk melembutkan tinja dan melancarkan pencernaan.

Hal tersebut di atas menjadikan labu kuning sangat baik dikonsumsi untuk mencegah dan menangani sembelit. Labu kuning pun tergolong aman untuk orang yang mengidap penyakit asam lambung.

Zucchini merupakan salah 1 jenis sayuran yang disukai Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Hal itu pernah disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Di situ dikatakan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam lebih memilih mengonsumsi zucchini daripada daging.

Zucchini adalah sayuran sejenis timun yang kaya antioksidan dan memiliki kandungan zat gizi serat dan elektrolit yang sangat dibutuhkan untuk sistem pencernaan.

Kandungan serat yang terdapat pada Zucchini terdiri dari serat larut air dan tidak larut air. Serat larut air memberi makan bakteri baik di dalam perut. Sementara itu, serat yang tidak larut air dapat menambah massa tinja dan membantu makanan bergerak lebih mudah di dalam usus.

Dalam beberapa hadits disebutkan, Rasulullah suka makan bit yang dipadukan dengan barley atau jali-jali. Tanaman berwarna merah tua ini merupakan tanaman yang berasal dari keluarga Amaranthaceae-Chenopodiaceae. Sayuran bit ini termasuk satu keluarga dengan lobak, bit kaya akan nutrisi yang penting bagi tubuh.

Bit juga mengandung cukup banyak serat yang berfungi untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi makanan, terutama yang jumlahnya sedikit. Selain itu, serat dapat melancarkan proses pencernaan dengan cara menyerap air ke dalam usus besar. Dengan begitu, feses yang dihasilkan akan lebih lembut dan besar, sehingga buang air besar menjadi lebih lancar dan teratur.

Demi mencari keberkahan dalam puasa kita, disamping mengikuti anjuran yang direkomendasikan secara medis dan ilmu pengetahuan, mengikuti sunnah Rasul juga menjadi rujukan terbaik, di mana apa-apa yang baik menurut sunnah, maka itu pula yang baik menurut ilmiah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun