Laga hidup mati bagi Aljazair kontra Pantai Gading telah berakhir dengan tragis bagi Riyad Mahrez cs. Laga yang dimainkan di Japoma Stadium Douala ini berakhir dengan kemenangan telak Ivory Coast 3-1.
Itu adalah penampilan Pantai Gading yang mengesankan, mereka lebih tajam, lebih cepat, dan lebih licin daripada Aljazair yang cukup hambar, meski menguasai ball possessions dengan 56%, Aljazair tidak pernah menemukan keunggulan untuk menandingi operan rapi lawan mereka di sepanjang pertandingan.
Pantai Gading, lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup dan akan berhadapan melawan Skuad Moh. Salah cs pada Rabu pekan depan.
Sementara itu di Grup yang sama Guinea Khatulistiwa memang 1-0 atas tim Lion Star SierraLeone, Guinea Khatulistiwa lolos  sebagai peringkat kedua Grup E dan akan bermain melawan pemenang Grup F, yang akan ditentukan nanti malam.Â
Sierra Leone tersingkir, tak mampu tampil sebagai peringkat tiga terbaik mereka hanya mengumpulkan 2 poin, sayangnya peluang lolos sebagai peringkat tiga terbaik dibuang percuma oleh Kei Kamara yang tendangan penaltinya di penghujung laga dapat digagalkan oleh penjaga gawang Jesus Owono.
Pertandingan Aljazair kontra Pantai Gading sudah berlangsung seru sejak awal pertandingan, kedua kesebelasan memasang target menang untuk mendapatkan posisi terbaik untuk menghadapi fase knockout.
Menit ke-18, Pantai Gading mendapatkan tendangan bebas dalam posisi menyerang, dimana Pepe menerima umpan di posisi kanan dalam dan melepaskan tembakan rendah untuk menguji M'Bohli yang menyelamatkan dengan nyaman di sebelah kirinya.
Menit ke- 21, Serge Aurier memberikan tendangan sudut ke Aljazair di sebelah kiri, yang dengan cepat diteruskan ke Bennacer, yang menerobos masuk dan melepaskan tembakan tinggi sayang masih melebar di tiang dekat.
Menit ke-23 Nicolas Pepe yang sibuk sepanjang pertandingan memberikan umpan cepat yang apik dari sisi kanan untuk Frank Kessie yang menyelesaikannya dengan tendangan voli yang terarah ke sudut gawang Aljazair yang semakin terbebani dengan pilihan harus menang. 1-0 Pantai Gading memimpin.
Aljazair mendapatkan peluang untuk menyamakan kedudukan di menit ke-35. Sebuah bola panjang yang luar biasa ke depan dari Aissa Mandi menemukan Belaili yang sempat lolos namun sayang sentuhan pertama volinya mengecewakan dan bisa diantisipasi Badra Sangare.
Belum hilang kecemasan anak-anak asuh pelatih Djamel Belmadi, Pantai Gading kembali mencetak gol kedua mereka di menit ke-39.
Pantai Gading memenangkan tendangan bebas jauh, melebar di sebelah kanan. Serge Aurier maju dan melakukan umpan silang dalam yang luar biasa ke kepala Ibrahim Sangare, yang menanduk bola dari jarak 5 meter dan gol, 2-0 untuk Ivory Coast.
Babak pertama berakhir, dua gol dari Franck Kessi dan Ibrahim Sangare telah memberikan keunggulan yang pantas bagi pasukan Gajah, dan bagi Aljazair yang semakin terpojok mereka membutuhkan tiga gol di babak kedua untuk tetap berada di kompetisi.
Laga babak kedua baru berlangsung 5 menit, Serge Aurier sang kapten Pantai Gading memiliki peluang untuk menambah gol, melakukan percobaan tendangan dari jarak 25 meter, namun sayang tembakannya mengenai bagian luar tiang dengan kiper Rais M'Bolhi hanya bisa menonton dan tak berdaya.
Dan duka Aljazair semakin dalam di Menit ke-53, Pantai Gading memimpin 3-0 melalui gol pemain Arsenal Nicolas Pepe.
Pepe menusuk ke area penalti dan tanpa seorang bek yang mengganggunya, mendapatkan sodoran dari Sebastien Haller, Pepe melepaskan tembakan melengkung ke sudut jauh dan gol. Permainan sepertinya sudah berakhir bagi Aljazair.
Duka bagi Aljazair semakin menjadi-jadi di menit ke-58, Aljazair membangun serangan dengan apik, dan mereka memenangkan penalti saat Belaili terjatuh. Sedikit terlihat kontroversial, namun tidak ada tinjauan VAR. Riyad Mahrez yang tampil sebagai algojo, gagal mengeksekusi dengan baik, tendangannya masih membentur tiang kiri gawang.
Hiburan bagi juara bertahan yang sempoyongan. Menit ke-73, Aljazair mendapatkan tendangan sudut, Aissa Mandi mengirim bola yang dimanfaatkan dengan baik oleh Sofiane Bendebka untuk mencetak gol pertama dan satu-satunya bagi Aljazair di turnamen ini.
Mendapatkan sedikit angin, Aljazair terlihat lebih bersemangat dan lincah, berselang dua menit Islam Slimani masuk ke area penalti dan dipaksa mundur tetapi kemudian Slimani mendapatkan umpan silang yang bagus sayangnya sundulannya yang mengarah ke bawah dengan cerdas dapat ditepis oleh penjaga gawang Badra Ali Sangare.
Menit 82, kesempatan lain bagi Aljazair. Tendangan menyudut Yacine Brahimi yang masuk di babak kedua menggantikan Baghdad Bounedjah, sayang tendangan dari jarak jauh itu masih bisa ditepis oleh Badra Sangare yang tampil impresif.
Hingga wasit meniup peluit akhir pertandingan di menit ke-90+4, Aljazair takmampu bangkit dari keterpurukannya, sang juara bertahan harus angkat koper lebih cepat dengan predikat sebagai juru kunci Grup E, tidak pernah menang hanya meraih satu poin dan juga hanya mencetak satu biji gol dengan empat kali kebobolan.
Susunan Pemain :
Pantai Gading (4-3-3): Badra Sangare; Serge Aurier (Habib Maga. 69'), Odilon Kossounou, Simon Deli (Wilfried Kanon. 68'), Ghislain Konan; Ibrahim Sangare (Serey Die. 69'), Jean Michal Seri, Franck Kessi; Nicolas Pepe (Wilfried Zaha, 85'), Sebastien Haller, Max-Alain Gradel.
Pelatih: Patrice Beaumelle
Aljazair (4-2-3-1): Rais M'Bolhi; Ramy Bensebaini, Abdelkader Bedrane, Aissa Mandi, Youcef Atal (Houcine Benayada. 80'); Ramiz Zerrouki, Ismael Bennacer (Sofiane Bendebka. 62'); Youcef Belaili (Farid Boulaya. 80'), Said Benrahma (Islam Slimani. 46'), Riyad Mahrez; Baghdad Bounedjah (Yacine Brahimi. 62').
Pelatih: Djamel Belmadi
