Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Laliga Santander: El Clasico Generasi Baru, Masihkah Panas?

24 Oktober 2021   13:08 Diperbarui: 24 Oktober 2021   13:11 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Indosport.com

Barcelona yang tampil perkasa menguasai Laliga Santander di era Pep Guardiola, kini sepertinya belum mendapatkan pengganti yang sepadan dengan Pep, Koeman yang digadang-gadang akan mengembalikan performa apik Blaugrana ternyata masih jauh dari harapan. Inkonsistensi masih mewarnai penampilan tim asuhan Ronald Koeman ini.

Barcelona yang dulunya begitu dominan jika bersua Real Madrid. Kini, dominasi itu telah luntur, peranan Koeman untuk membawa Barcelona ke levelnya masih sangat jauh, bahkan cenderung membingungkan. Pola permainan yang diterapkan Koeman masih belum paten, malah terkesan masih coba-coba dan masih mencari formasi ideal, yang terlihat betapa buruknya kinerja Barcelona yang dipaksakan Koeman bermain dengan formasi bertahan.

Bisa juga dibayangkan bagaimana Koeman memasang formasi yang menempatkan Gerard Pique sebagai penyerang, juga akhir-akhir ini Sergino Dest yang sejati pemain sayap, kini diplot sebagai penyerang. Sergino Dest ini nampaknya menjadi pemain kesayangan Koeman selain para pemain Barcelona asal Belanda.

Carlo Ancelotti sendiri meski baru melatih Madrid di awal musim ini, tapi setidaknya ia tidak asing dengan iklim sepakbola Spanyol dan juga Real Madrid, pasalnya Ancelotti pernah menukangi Real Madrid di musim 2013 hingga 2015 dan termasuk cukup sukses dengan mempersembahkan gelar Piala Raja Spanyol 2013-14, Liga Champions UEFA: 2013-14, Piala Super UEFA: 2014 dan Piala Dunia Antar Klub FIFA: 2014.

Meski demikian Ancelotti masih terlihat kesulitan menambal lubang yang ditinggalkan oleh Varane dan Ramos, masih ada sedikit inkonsistensi dalam penampilan mereka, itu terlihat ketika berhasil menang besar atas Real Malorca, namun ditahan imbang tanpa gol oleh Villareal dalam laga mereka berikutnya, dan kemudian takluk dari tim "Gurem" Sheriff Tiraspol di liga Champions serta kalah lagi melawan Espanyol.

3. Tidak ada lagi tensi tinggi dan panas di el clasico kali ini.

El Clasico yang sebelumnya selalu hadir dalam tensi yang tinggi dan panas, dengan adanya perseteruan "klasik" antar dua pemain terbaik dunia Ronaldo vs Messi, begitu juga dengan kehadiran Ramos yang selalu membuat tensi pertemuannya dengan Messi selalu tinggi dan panas. Atmosfer perseteruan kedua klub yang diwarnai pula dengan perseteruan sengit antar pemain, menjadi nilai jual bagi laga klasik yang kini telah bertajuk ke 183.

Atmosfer ini yang sepertinya hilang dalam el clasico kali ini, "tensi panas" harus diciptakan diantara pemain, dan itu mungkin bisa diharapkan dari dua pemain yakni Ansu Fati di Barcelona dengan Vinicius Jr di kubu Real Madrid. Meski tidak mungkin menyamai tensi perseteruan Messi-Ronaldo atau Messi-Ramos, tapi setidaknya persaingan 'panas" Fati-Vinicius akan membuat penonton bergelora.

Jika semangat perseteruan kedua kesebelasan bisa tetap dihidupkan, maka laga el clasico 183 ini tidak akan kehilangan jiwanya, semangatnya dan rivalitasnya. Adakah kartu merah yang akan dikeluarkan wasit,? Sebagaimana biasanya laga el clasico yang diwarnai keluarnya kartu merah dan banyak kartu kuning, menarik untuk kita tunggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun