Mohon tunggu...
Chaerul Sabara
Chaerul Sabara Mohon Tunggu... Insinyur - Pegawai Negeri Sipil

Suka nulis suka-suka____

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

4 Alasan Penulis Gunakan Pseudonim alias Nama Samaran

5 Oktober 2021   00:04 Diperbarui: 5 Oktober 2021   00:08 1775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Kaskus.co.id

Dalam dunia tulis menulis, tidak jarang kita menjumpai seorang penulis yang menggunakan pseudonim atau yang kita kenal sebagai nama samaran. Hal ini sesuatu yang lumrah, seorang penulis memang sah-sah saja untuk menggunakan nama samaran atau nama pena dalam karya tulisannya.

Termasuk di Kompasiana ini, kita akan banyak menemukan penulis-penulis yang menggunakan nama samaran, ada yang penulis produktif dengan label biru, ada juga penulis yang semi aktif baik yang berlabel hijau ataupun tanpa label, juga ada penulis pemula.

Tentunya ada beberapa alasan mengapa seseorang menggunakan nama samaran dalam menulis. Namun sekali lagi bahwa menggunakan nama samaran atau nama pena adalah sah-sah saja dalam dunia tulis menulis. Bahkan kalau anda ingin melakukannya atau bahkan sudah menggunakan nama pena di Kompasiana ini, tidak masalah dan silahkan saja orang-orang akan tetap membaca tulisan-tulisan yang menarik minatnya untuk dibaca.

Namun ada baiknya kita mengetahui alasan-alasan apa saja sih yang membuat seorang penulis menggunakan nama samaran atau nama pena.

1. Menggunakan nama samaran sebagai "merek diri"
Sebuah nama sejatinya adalah identitas yang dalam dunia tulis menulis merupakan "merek diri" yang dapat digunakan sebagai personal branding.

Dunia tulis menulis tidak semata-mata hanya sekedar menulis dan menghasilkan karya, akan tetapi dunia tulis menulis juga menyangkut strategi yang saling berkait untuk menarik minat baca orang-orang, selain tulisan yang menarik, personal branding juga sangat berpengaruh dalam menarik minat orang untuk membaca sebuah buku ataupun tulisan.

Pilihan nama yang akan digunakan, bisa saja atas dasar pertimbangan "komersil," estetika atau apapun alasannya namun tetap tujuannya adalah personal branding yang akan mudah dikenal dan dikenali.

2. Nama dengan Sebutan yang Unik
Hampir sama dengan alasan "merek diri," beberapa penulis memilih membuat nama samaran atau nama pena dengan menciptakan nama sebutan yang unik.

Dengan nama yang unik ini diharapkan pembaca akan lebih cepat dan mudah mengingat serta akan tertarik untuk membaca  karya-karya si penulis.

3. Menyamarkan Identitas Asli demi Keamanan
Beberapa penulis sengaja menggunakan nama samaran atau nama pena untuk menyembunyikan identitasnya demi menjaga keselamatan dirinya.

Biasanya, pilihan nama mereka menggunakan nama anonim misalnya penulis laki-laki menggunakan nama perempuan atau sebaliknya, untuk menghindari pencidukan atau ancaman dari pihak-pihak tertentu yang mungkin merasa tersentil oleh tulisannya. Tapi untuk yang ini kayaknya tidak ada di Kompasiana.

4. Untuk Menyamarkan Diri
Banyak penulis yang memilih menyamarkan dirinya sekedar sebagai upaya menjaga privasi, hal ini biasanya banyak terjadi di platform umum seperti di Kompasiana.

Atau bisa juga untuk menyamarkan gendernya. Penulis Harry Potter, Joane Rowling konon memilih menyingkat nama depannya menjadi JK Rowling agar terkesan sebagai laki-laki. Pihak penerbit khawatir nama perempuan dianggap kurang cocok untuk penulis novel fantasi yang umumnya didominasi oleh pria.

Penggunaan nama samaran alias pseudonim oleh para penulis sebenarnya bisa menjadi daya tarik bagi pembaca untuk lebih "kenal" dan lebih hafal dengan karya seorang penulis, asalkan saja tujuan penggunaan nama samaran atau pseudonim itu untuk tujuan dan hal positif, bukan untuk menyembunyikan identitas guna menyebar tulisan hoaks, menyebar kebencian, ada domba serta penipuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun