Negri gingseng, siapa yang tidak mengenalnya? tentu saja kita pasti tahu julukan tersebut ditujukan untuk negara Korea Selatan.
Korea Selatan merupakan salah satu negara yang bisa disebut kaya dengan media, hal ini dibuktikan pada tahun 2002 Korea SelataSn sudah memiliki 116 surat kabar. Selain surat kabar, ternyata televisi di Korea Selatan juga sudah memiliki dua jaringan nasional dengan 40 saluran kabel dan layanan penyiaran satelit digital (presspreference.com).
Mari kita simak perjalanan pers modern yang ada di Korea Selatan
Sebenarnya, pers di Korea Selatan dapat menikmati kebebasan yang dijamin oleh konstitusional, sehigga dapat dikatakan Korea Selatan merupakan salah satu negara yang bebas demokrasi liberal. Namun sayangnya kesan kebebasan tersebut tidak berlaku ketika ingin meliput berita yang dianggap sensitif, misalnya saja perihal militer yang ketat maupun tentang pemerintahan.
Pers Modern dimulai dari tahun 1890an yang ingn menyadarkan masyarakatnya untuk bisa mengikuti perkembangan pers secara modern. Ditahun 1910 dan 1945 media pers mulai belajar dengan adanya kekuatan penguasa kolonial yang pada akhirnya pers korea dapat berkembang pesat. Namun sayangnya hal ini banyak ditentang oleh masyarakat karena dianggap adanya kebebasan pers hanya untuk pemilik pers saja namun bukan untuk kebebasan masyarakat.
Pers Korea Selatan sangat terbantu ketika masyarakat sudah sangat "melek" huruf dan literasi, sehingga pers tidak perlu keulitan untuk mendapatkan audiens. Hal inilah yang juga mendorong surat kabar nasional dan media-media pers lainnya saling bersaing untuk mendapatkan khalayak yang luas.
Ketika muncul pemberitaan harian nasional mengatur pemberitaan serta agenda nasional yang tujuannya juga meningkatkan kekuatan jaringan televisi nasional. Selain berita-berita nasional ada juga berbagai media yang juga memberitakan konten olahraga, berita industri elektronik, bahkan ada konten harian anak-anak.
Dalam perkembangannya, hingga tahun 1980 pers Korea menyajikan berita-berita internasional. Maka dari itu surat kabar yang diterbitkan tidak hanya menggunakan bahasa korea saja namun mulai menggunakan bahasa asing untuk menulis berita
Penggunaan internet di Korea sebenarnya sudah sangat luas dan melewati batas mayoritas. Hal ini ditampakkan ketika media nasional memberitakan sebuah berita lewat media versi online. Dengan menggunakan situs web dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan berita terkini secara instan.
Pers online sangat popular dikalangan generasi muda khususnya mahasiswa karena dengan dibantu pers online masyarakat sudah bisa mengakses berbagai berita terbaru dari luar negeri sebelum di tayangkan dalam televisi.
Berita online sangat berkembang pesat karena tidak ada batasan khusus untuk megakses berita online, sehingga menyebabkan adanya kekhawatiran pemeritah mengenai adanya privasi online maka tahun 2002 pers online dinyatakan sebagai media yang dapat dinikmati secara bebas dan di jamin adanya konstitusional.
