Pasti kita sudah tidak asing ketika mendegar kata “viral”. Hal ini terus-menerus menjadi hal yang lumrah yang bisa kita temui di basis media sosial mana saja, seperti Instagram, Facebook, Twitter, TikTok, maupun basis media sosial lainnya. Namun, pernahkah kalian berpikir seberapa pentingnya media sosial dalam mengakses hal yang viral?
Saat ini, kita memasuki jaman revolusi industri 4.0. Di jaman ini, kemudahan dapat dengan mudah didapat karena adanya internet. Baik itu dengan hadirnya e-commerce, game online, bahkan media social. Perkembangan teknologi ini terus dan menerus berkembang sehingga hal ini tidak bisa dilepaskan dalam hidup manusia. Semakin hari semakin manusia membutuhkan teknologi ini.
Namun, tahukah kalian apa yang paling besar hadir dalam hidup manusia? Media sosial menjadi perkembangan teknologi yang berperan besar dalam hidup manusia.
Menurut Van Dijk dalam Nasrullah (2015) menyatakan bahwa media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktifitas maupun berkolaborasi. Hal ini menunjukkan bahwa media sosial menjadi wadah bagi para pengguna untuk bisa dengan mudah berekspresi dan menyatukan pandangannya dalam dunia dalam jaringan.
Jika kita melihat ke beberapa waktu ke belakang, banyak sekali kasus atau berita yang sedang viral di media sosial. Contohnya adalah berita tentang anak muda yang berusaha memberhentikan truk yang berjalan di jalan raya. Hal ini cukup viral di media sosial karena maraknya dilakukan oleh para pemuda di Indonesia. Hingga akhirnya menimbulkan korban jiwa. Contohnya lagi adalah kasus kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN).
Lalu seberapa berperannya media sosial dalam mempengaruhi keviralan suatu hal? Berikut ada beberapa factor yang menyebabkan media sosial menjadi hal yang penting:
- Pengguna media sosial yang berjumlah banyak. Dilansir dari We Are Social, pengguna aktif media sosial di Indonesia sebanyak 191 juta orang pada Januari 2022. Sedangkan dilansir dari Worldometer, penduduk Indonesia pada April 2022 mencapai 278 juta jiwa. Hal ini menandakan bahwa 68% penduduk Indonesia telah aktif menggunakan media sosial.
- Kemudahan akses internet. Dengan kemudahan akses internet, orang-orang bisa dengan mudah mencari hal-hal apa yang sedang terjadi di tempat lain. Dengan begitu, suatu berita akan menjadi cepat menyebar dan mempercepat proses viral dari sebuah berita.
- Perasaan yang sama yang dirasakan oleh pengguna media sosial. Ketika ada berita yang membuat geram, pasti kebanyakan dari pengguna yang merasa geram membagikan berita tersebut untuk memvalidasi perasaannya. Ketika berita geram tersebut menyebarluas dan banyak pengguna yang merasakan hal yang sama, maka berita akan menjadi lebih cepat viral.
Beberapa hal di atas sangat mempengaruhi sebuah berita menjadi viral atau tidak di media sosial. Ketika seorang pengguna membuat sebuah berita yang dapat menarik perhatian dan simpati banyak orang, maka sebuah berita akan dapat menjadi lebih cepat menjadi viral. Tentu saja hal ini dapat menjadi pedang bermata dua bagi pengguna media sosial.
Di satu sisi, viral menjadi hal yang positif ketika menyebarluaskan berita yang berguna dan dapat menjadi pelajaran bagi banyak orang. Namun, tidak sedikit juga viral menjadi boomerang yang dapat menyerang pengguna.
Hal ini dapat terjadi ketika berita yang telah disebarluaskan adalah berita yang mengandung ujaran kebencian ataupun berita bohong. Dan tentu saja, berita bohong ini lebih cfepat menyebar karena adanya rasa kebencian yang dirasakan oleh para pengguna media sosial.
