Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

'Tatto'pun Menjadi Berkat untuk Mereka di Sepanjang Malioboro

26 Desember 2011   23:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:43 1854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Foto

Hahaha ....... seperti anakku, anak ABG, aku ikut2an untuk membuat tatto ( hanya memakai cat kulit, bukan yang ditusuk, dan hanya ampu bertahan selama 1 minggu saja ) di tanganku, di Malioboro, ketika anakku minta ditemani untuk membuat tatto di tangannya yang mungil. Melihat beberapa gambar tatto itu, timbul keinginanku untuk membuat juga di tangan kiriku. Sedikit menyurut hatiku ketika aku harus memberirahukannya pada Valentino, sebelum aku melakukannya, karena aku tahu bahwa kegiatan tatto ini tidak sesai dengan umurku, hihihi .....

Ketika dia memberikan ijin untuk membuat tatto di tangan kiriku, aku langsung memilih gambar apa yang cocok untuk tangan kiriku. Beberapa desain sudah ku pilih, juga desain unyuk anakku, dan aku memilih tatto bunga yang lebih sederhana dibandingkan dengan tatto bunga yang dipilih oleh anakku, aaahhhh ...... sedikit excited, ketika seorang mba yang akan men-tattoku untuk memintaku berpindah tempat.

Sambil dia men-tatto tangan dan lengan kiriku, aku sedikit 'mewawancarainya'. Tangan mba itu sangat lincah menggoreskan tinta hitam di tangan kiriku. Bergerak cepat sambil beberapa kali berpindah posisi untuk membuat desain yang aku inginkan. Sedikit aku berdecak kagum dalam melihat pekerjaan itu, sambil aku bertanya,

"Mba, memang sudah berapa lama bikin tatto?"

Si mba itu bercerita, bahwa dia bekerja di bisnis tatto ini sudah sekitar 4 tahun. Si boss memberikan pelatihan untuk membuat tatto. Beberapa desain tatto ini ada asli desain anak buahnya, yang 'dipatenkan', sehingga mba itu dengan bangga mengatakan, bahwa "Ini benar2 tattoku" .....

Aku memperhatian desainnya, dan tangan mungilnya sangat lincah menari2 di atas lenganku. Beberapa kali berhenti untuk mematut2 desain tatto itu di lenganku. Dia bercerita bahwa cat kulit dari sebuah merk ini khuus untuk tatto, tidak menggunakan campuran tinta yang untuk kertas, seperti yang dilakukan di sepanang jalan Malioboro. Aaah ..... jujur aku tidak begitu percaya, secara ini juga di jalan Malioboro tetapi ada di dalam mallnya, tetapi si mba itu dengan lancar dan menggebu2, menceritakan perbedaan alat2 dan bahan2nya untuk membuat tatto ini .....

Hanya dalam waktu 15 menit, tatto di tangan kiriku selesai. Indah ..... tattoku di 'hairdryer', dan dia katakan supaya lebih cepat kering. Setelah 2 menit, tattoku muai mengelupas, katanya,

"Bar saja, sampai benar2 kering dan akan mengeluas dengan sendirinya" .....

Sambil menunggu tattoku kering, si mba itu meminta anakku untuk berpindah tempat. Aku menyingkir ke sisi kanan anakku, dan seperti sebelumnya, si mba melukis tatto di tangan anakku, dan sama juga, sekitar 15 menit, tattonya pun selesai. Sambil mengobrol, si mba menceritakan setelah aku bertanya bahwa, dia hanya mendapat 5% dari masing2 tatto yang dibeli kosumen, ditambah gaji yang tidak seberapa ( dia tidak mau menyebutkan berapa gajinya, tetapi dengan hanya lulusan SMP, aku pikir gajinya hanya kecil saja ). Coba berhitung, tatto seperti yang aku pilih dengan anakku, range harganya sekitar 30 ribu sampai 50 ribu, jadi dia mendapat sekitar 1500 sampai 2500 rupiah saja, dan setiap harinya paling tidak ada 20 pelanggan, jadi dalam 1 hari si mba ini hanya mengantongi komisi 30 ribu sampai 50 ribu saja ( diluar gajinya, yang aku perhatikan bahwa gajinya sangat kecil ) ...... aahhhh .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun