Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

“La Botte Rome”, Italiano Restorante

28 Juni 2016   17:09 Diperbarui: 28 Juni 2016   17:22 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie DamayantiRestoran Italia, La Bottte, Sistina Rue, RomeKarena dari Paris ke Roma, walau hanya 1,5 jam kami disuguhkan banyak makanan snack dan minuman2 yang mengenyangkan, makan siang kami sediit berantakan. Siang ini, kami makan sekitar jam 3 sore. Inilah makan siang pertama kali di Roma, sebuah restoring Italia, tepat di sebelah hotel kami, King Hotel Sistina Rue ……

La Botte, Rome.

Sebuah restoran pizza, direkomendasikan oleh petugas hotel kami, dan ternyata memang luar biasa! Restoran Italia ini sangat romantic, yang jelas bisa menggunakan kartu kredit tanpa PIN! Pizza2 tersebut mirip seperti yang kami makan di Paris. Ukurannya sangat besar, diameter 30 cm, dimana kedua anakku benar2 mampu menghabiskan masing2 sendiri. Sementara aku hanya tersenyum melihat mereka menikmati pizza2 kesukaan mereka ……

Restoran Italia ini tidak besar. Berada di sebuah bangunan tua. Konsep interiornya benar2 ITALIA BANGET. Dengan foto2 cantik, dan hiasan2 dedaunan anggur, mengingatkan aku dengan film2 eropa klasik. Bahkan menu nya memang benar2 Italia.Menu utama adalah berbagai jenis dan macam pizza, dengan ukuran besar, sekitar 30 cm. Begitu melihat menu yang disodorkan oleh seorang pelayan cantik, Elda namanya, mata anak2ku terbelalak dan bingung harus memesan apa untuk menu makan siangnya …..

Hahaha ….. aku menyerahkan semuanya pilihan mereka. Awalnya mereka memesan pizzadengagn masing2 rasa sesuai selera mereka. Tetapi sebelum selesai ditulis Elda, Mereka menggantinya dengan yang lain. Lalu, berganti lagi dan akhirnya, mereka memilih pizza, pilihan jenis awal ……Anak2 bingung, wajar … karena aku pun bingung dengan berbagai ragam pilihan pizza dengan foto2 jelas dan menerbitkan selera. Dan kamipun tidak sabar untuk melahap makanan pilihan kami masing2.

p1380213aaaa-57724b71b37a61a313bc7132.jpg
p1380213aaaa-57724b71b37a61a313bc7132.jpg
p1380234aaaaa-57724b7f44afbd2508d37eff.jpg
p1380234aaaaa-57724b7f44afbd2508d37eff.jpg
                                                                     Pizza pilihan Michelle, dengan topping saos jamur. Dia bisa menghabiskan sendirian …..
p1380214aaaaaa-57724b93af7e619c0a984fd3.jpg
p1380214aaaaaa-57724b93af7e619c0a984fd3.jpg
p1380226aaaaa-57724ba27497730c0c99ca98.jpg
p1380226aaaaa-57724ba27497730c0c99ca98.jpg
Apalagi Dennis, sangat cepat menghabiskan pizza pilihan rasanya ……
p1380215aaaaa-57724bb9759773840b4ea820.jpg
p1380215aaaaa-57724bb9759773840b4ea820.jpg
p1380219aaaaaa-57724bc461afbd8d064809e0.jpg
p1380219aaaaaa-57724bc461afbd8d064809e0.jpg


                                                                                      Pilihan menu makan siangku, ‘Fish & Chips’ ala saos La Botte Rome

Michelle memesan pizza dengan saos jamur dan Dennis dengan pilihannya sendiri, entah rasa apa. Aku tidak akan memakan pizza sebesar itu, sehingga aku memilih ‘fish & chips’. Ikan digoreng tidak kering dengan bumbu ala La Botte ……

Suasana makan siang kami pertama kali di Roma, sungguh berasa. Dengan jam makan yang terlambat untuk makan siang, membuat kami justru mampu mengamati suasana restoran cantik dan romantic tersebut, karena hanya kami yang makan disana. Waktu sudah menunjukkan sekotar jam 4 sore, waktu Roma …..

p1380235aaaaa-57724c6f44afbd2308d37ef5.jpg
p1380235aaaaa-57724c6f44afbd2308d37ef5.jpg
Desain interiornya sangat ‘hommy’. Dasar warna interiornya adalah orange dan peach, membuat suasana lingkungan terasa hangat. Di beberapa dinding benar2 di labor dengan cat warna orange terang dan sebagia dinding dilabur dengan warna cat peach tidak rata, yaitu orange yang dicampur putih susu. Membuat lebih ‘hommy’.

Bangunan tuanya sangat terasa dengan lengkungan2 dari abad pertengahan, yang juga dilabur dengan warna peach, dan permukaan lantainya dengan keramik warna terakotta. Benar2 Eropa baget! Atau lebih tepatnya, sekali lagi, Italia banget!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun