Bukan Hanya Bali, Indonesia dan Kita Semua Harus Banyak Belajar

Memang, sangat sangat cantik, berbagai cara yang Bali lakukan untuk membangun ini. Dan aku merasa beruntung bisa datang kesana, sesaat sebelum pandemic, di Bulan Maret 2020 lalu. Berkeliling lingkuungan dengan berkendara dan berkeliling pertokoannya dengan kursi roda elektrikku .....

Area fasilitas pertokonnya cukup nyaman. Ketika mobil berhenti, aku langsung berkeliling dan blusukkan ke lingkungan pedestrian yang nyaman dan luas. Suasana cukup sepi, hanya sesekali ada wisatawan asing yang berjalan2 menikmati suasana nyaman disana, seperti aku saat itu.

Konsepnya adalah banyak bangunan2 mungil yang disewaka untuk toko atau cafe2 cantik. Dengan pepohonan rindang, berjalan2 diaera itu memang sangat nyaman, walau di sianghari panas terik matahari.

Dokumentasi pribadi

Lingkungan pertokoan, di desain nyaman denan pepohonan rindang. Bangunan2 mungil yang disewakan menjadi toko2 atau cafe2, sangat nyaman, seperti di sebuah "factory outlet" di Amerika atau di Jepang | Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi

Suasana seperti di "factory outlet" di Amerika dengan beberapa merk asingnya. Dokumentasi pribadi

                                                                                                                 

Bali memang sangat keukeuh dengan udaya dan agamnya, dimana dimanapun selalu dibangun tempat pemujaan. Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi

Berkeliling disana memang nyaman. Lihatlah foto2 diatas. Bangunan2 mungil untuk toko dan cafe2 cantik untuk wisatawan2 yang datang di sana. Dokumentasi pribadi

Tetapi, sangat disayangkan, ketika aku ingin masuk ke beberapa toko2 umkm karya2 warga Bali, ternyata aku tidak bisa masuk. Mengapa?

Karena setiap toko2 yang dibangun disana, tentulah ada kenaikan sekitar 20 cm. Tidak butuh tangga, karena hanya selangkah saja bagi orang2 yang sehat, bahkan anak kecil pun mampu melangkah tanpa tangga.