Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bali Tempat Mengeksplore Jiwa-Jiwa yang Terluka

2 Juni 2022   22:22 Diperbarui: 3 Juni 2022   07:40 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi. Lukisan dinding "Rahwana" di Garuda Wsnu Kencana GWK, Bali

By Christie Damayanti

Untuk seseorang yang kuinginkan berbahagia bersama .....

Bali!

Siapa yang tidak mau kesna? Atau, siapa yang belum berpikir untuk kesana?

Aku sudah beberapakali ke Bali, sejak kecil sampai sekarang. Perubahan demi perubahan tentang Bali, aku sedikit amati, terutama yang berhubungan dengan arsitektural. Yang jelas, Bali mmpunyai criteria tersendiri tentang arsitektural Bali, yang tidak akan mengubah secara drastic.


Tidak banyak yang aku bisa aku ungkapkan secara fisik, bagaimana Bali bisa mengangkat Indonesia sebagai salah satu destinasi internasional, yang sungguh sangat terkenal. Tetapi, ketika aku terakhir ke Bali beberapa hari yang lalu, aku mengerti bagaimana aku bisa bersikap sebagai "aku" di Bali .....

Culture dan budaya Bali, selalu dan akan selalu menjadi satu2nya di dunia, dan pastinya akan menadi warisan budaya atau heritage dunia. Membuat Bali akan mungkin menjadi sebuah pulau di Nusantara yang uar biasa, diantara pulang2 eksotik lainnya di dunia!

Bahkan, ketika aku berbicara tentang DISABILITAS Bali dengan salah satu sahabat warga Bali, aku benar2 dibukakan pikiranku tentang sebuah budaya yang sangat berbeda dengan pemikiranku sebelumnya. Sebuah pemikiran yang sangat terbalik dari pemikiran2 orang2 pada umumnya, justru di dunia disabiiotas Bali itu sendiri ......

Cerita2 tentang Bali dengan mistis dan eksotismenya yang sangat terkenal di Nusantara bahkan di duna, kadang kala bisa membuat orang gamang untuk bisa berpikir normal. Ketika aku disana beberapa hari lalu, ketika aku sempat mengobrol dengan seorang teman yang cukup mengenal Bali, dia mengatakan begini :

"Christie, kamu sedang di Bali. Sebuah tempat yang bisa saja terbalik semua pemikiran2 logismu. Sebuah tempat yan bisa apapun terjadi diluar nalarmu", dan itu membuat aku terus berpikir, apa yang bisa saja terjadi di Bali?

Selama aku ke bali berkali2, aku belum mersakan hal2 demikian, karena aku pergi dengan keluarga. Dengan bapak ibu atau dengan anak2 atau dengan teman2, yang semuanya berpikir tentang berwisata, kami selalu berpikir tentang berlibur dan bersenang2.

Tetapi, ketika beberapa hari lalu aku berada di Bali di hotel seorang diri dan sebagian besasr aku berkeliling dengan kursi roda ajaibku sendirian, aku memang merasakan sebuah "rasa" yang susah aku ungkapkan.

Aku tidak pernah takut apapun, kecuali aku takut kepada Tuhan yang mengcuhkan aku. Aku tidak takut siapapun apalagi takut kepada yang tidak terlihat, karena aku tahu bahwa Tuhan ada di sisiku yang akan terus memantau sekelilingku, dan siap menolongku ketika ada pasukan yang mencoba menggertakku!

Dengan doa dan percaya, hmpir 2 minggu aku di Bali, aku tahu dan percaya DIA ada terus disampingku, terbukti dengan berbagai kesaktian tentang pertolongan Tuhan, yang akan kuceritakan kemudian.

Tetapi, memang benar aku meraakan "rasa" yang berbeda ketika aku benar2 sendirian tanpa teman apalagi sahabat yang berada di sisiku, di Bali.

Aku merasakan sebuah "rasa", dimana aku bisa mengeksplore jiwa2 yang terluka, termasuk aku. Semua orang pernah mengalami rasa kesedihan, kemarahan bahkan kemurkaan yang mungkin tidak bisa dilepaskan!

Jiwa2 yang terluka, termasuk kondisi bantin yang terluka sejak lama, termasuk rasa jika ku yang terluka akibat berkali2 mereka mencabik2 jiwaku, aku bisa mengeksplore sedemikian sehingga aku mampu sedikit lebih tenang untuk merasakan Kasih Tuhan ......

Ketika DIA memberikan Berkat2 dan bonus2 besar yang luar biasa untukku sebagai Anak2 NYA, aku benar2 mampu berpikir dan bersyukur, dengan caraku. Aku mampu mengeksplore rasa dan jiwaku yang terluka dengan cara ku selama beberapa hari di Bali, sendirian.

Bali mejadi tempat juga untuk mengeksplore yang tidak akan aku lakukn jika aku di Jakarta dan di tempat2 yang biasa aku datangi. Bali memberikan ruang dan keluasaan untuk bisa berteriak sekeras2nya, yang akhirnya bisa melegakan hatiku.

Bali juga kemarin bisa menjadi area pribadiku untuk menyatakan petualangan2 dan pengalaman2 eksotisku, tanpa harus berpikir tentang apapun, bahwa hidupku adalah murni hidupku, dan orang laintidak harus tahu tentang hidupku!

"Area pribadi" ini, aku yakin banyak orang menambil personalisasi sendiri2 tentang Bali, yang menjadikan masing2 orang mampu menghidupakn dirinya untuk lebih baik, karena Bali. Terbukti, banyak sekali orang2 belibur ke Bali, menikah di Bali bahkan berpikir untuk menetap di Bali, karena sebuah "rasa" yang tidak bisa dijabarkan ......

Behari2 aku disana sendirian,yang awalnya aku mempunyai misi dan visi sendiri, tetapi semuanya sungguh berubah dan sangat mengecewakan luar biasa! Tetapi, setelah aku berpikir banyak dengan bantuan seorang teman untuk curahan hati lewat telpin karena dia berada di Jakarta, aku kembali "menemukan jati diriku", yang menghilang, karena kekecewaanku.

Itulah sebabnya, aku sempat 2x menambahkan hari2ku disana, bahkan bela2in tikat terbang pulang hangus dan "terpaksa" aku membeli tiket pulang baru, itu karena aku masih membutuhkan waktu untuk healing hatiku lebih jauh lagi.

Aku merasakan sebuah "rasa" yang kuat menembus relung hatiku untuk terus bisa merangkul kekecewaanku sedemikian, memeras air mataku sampai kwring, sehingga aku bisa merasakan "rasa" yang lebih tenang karena emosi dan air mataku sudah kerng ......

Tidak! Aku tidak menangis sama sekal di Bali!

Aku hanya berjuang untuk meredam rasa kekecewaanku tentang sesuatu, yang tidak bisa aku ungkapkan dan tidakbisa aku ceritakan kepada siapaun. Ketika aku tidak bisa mengungkapkan semuanya kepada apapun dan siapapun, itu akan menimbulkan semacam depresi, menuju kehancran.

Ak sadar dengan hal tersebut, sehingga aku berusaha sekali untuk bisa meredan dan akhirnya mengeksplore diriku dengan caraku selamadi Bali! Dan, Bali juga menjadi sebuah saksi hdupku, salah satu bagian dari hatiku yang belum pernah aku ungkaplan kepada siapapun.

Ya, Bali merupakan sebuah tempat yang menadi saksi hidupku, yang tersksplore sedemikian rupa, yang mungkin tidak akan terlihat adri bagian manapun dalam keidupanku ,,,,,,

Yang terakhir,

Bali menjadi sebuah tempat untuk refreshing dan recharging hidupku, yang sudah sekian lama berada di ujung tanduk, sebagai manusia dan perempuan biasa. Sebuah tempat yang mampu membuka dan menelanjangi diriku sedemikian rupa, yang akhirnya melahirkan aku lagi menajdi seorang pereumpuan yang semakin tangguh dan mandiri, dengan keterbatasan2ku serta kursi roda ajaibku!

Dokumentasi pribadi. Aku dengan Rahwana di lukisan dinding GWK, Bali
Dokumentasi pribadi. Aku dengan Rahwana di lukisan dinding GWK, Bali

Aku pulang dengan dunia yang berbeda walau tetap ada rasa mellow yang tidak bisa bueksplore, walau masih di Bali. "Rasa" yang terpendam dan tidak mampu diunggah karena meang tidak mampu. Tuhan tahu itu, dan aku tahu Tuhan memang tidak mengijinkan aku melakukan itu ......

Karena, apa yang terjadi di dunia ini, itu semua atas perkenan NYA. Jika tu tidak terjadi, berarti Tuhan memang tidak berkenan ......

Dan, Tuhan mau Bali menjadi sedikit kisah hidupku dalam mengeksplore :rasa" ku, dan Bali menjadi saksi salah satu bagian hidupku, yang sungguh2 ingin aku lakukan.

***

Prosesku masih panjang, dalam mengeksplore jiwaku yang terluka,

Proses hidupku untuk mendapatkan apa yang aku ingin dan rencanakan pun, masih sangat panjang,

Walau aku percaya Tuhan kan memantau serta memberikan Berkat2 NYA padaku, bukan berarti aku hanya berdiam diri saja,

Dan, aku akan berjuang untuk sebuah kebahagiaan, terutama ketika aku traveling di Bali dalam beberapa hari lalu .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun