Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Tengah Pepohonan Hijau, Segar dan Nyaman, Pasien akan Cepat Pulih...

22 November 2020   13:20 Diperbarui: 22 November 2020   13:43 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi| Ini bukan [ohon beringin, tetapi pohon ini sudah tua, besar dan rimbun, berada di depan Unit Stroke. Jika pagi hari, burung2 berkicau riang, dan embun dari dedahunan, sering kali jatuh ketika kita berjalan2 dibawahnya. Bagaimana pasien tidak cepat pulih, dengan kenyamanan seperti ini?

Rumah Sakit PGI Cikini adalah salah satu Rumah Sakit Swasta tertua di Indonesia, yang berdiri pada tahun 1898 dan tahun ini berusia 122 tahun.

Rumah Sakit PGI Cikini bertempat di bekas kediaman maestro pelukis Indonesia: Raden Saleh, yang kemudian menjadi pusat layanan kesehatan Stichting Medische Voorziening Kooningen Emma Zuikenhuis Tjikini. Terletak di pusat kota Jakarta, namun tetap mempertahankan suasana taman yang jarang ditemui di kota Jakarta.

Pada 12 Januari 1898 sebagai RS Ratu Emma, didirikan oleh Ny. Adriana Josina de Graaf-Kooman, istri misionaris Belanda, dengan tujuan untuk merawat orang-orang sakit dari berbagai golongan masyarakat tanpa memandang kedudukan dan untuk semua suku, bangsa, dan agama.

Biaya pendirian rumah sakit diperoleh dari Ratu Emma, digunakan untuk membeli bekas rumah pelukis kenamaan Raden Saleh, di Menteng . Rumah Sakit Ratu Emma berubah nama menjadi Rumah Sakit Tjikini pada 1 Agustus 1913. 

Dokumentasi pribadi| Ini dulu rumah Raden Saleh, di depannya ( sekarang menjadi bagian belakang ) adalah taman yg dbuat unit rawat inap. Dibelakangnya ( sekarang malah bagian depan ) adalah unit rawat jalan ( praktek2 dokter ).
Dokumentasi pribadi| Ini dulu rumah Raden Saleh, di depannya ( sekarang menjadi bagian belakang ) adalah taman yg dbuat unit rawat inap. Dibelakangnya ( sekarang malah bagian depan ) adalah unit rawat jalan ( praktek2 dokter ).
Tahun 1957, pengelolaannya, diserahkan kepada DGI ( Dewan Gereja-gereja di Indonesia ) dan nama Yayasan RS DGI Tjikini disempurnakan menjadi Yayasan Kesehatan PGI Cikini.

Arsitektur dan lingkungannya :

Adalah gaya Neo Gothic Perancis. Gaya ini hanya di pakai di tempat tinggal Raden Saleh. Taman nya terletak di belakangnya, sangat luas. Dan dari dulu memakai konsep taman, terdapat pohon2 besar dan sudah ratusan tahun, juga pohon2 baru yg benar2 dirawat untuk kesejahteraan warga / pasien rumah sakit. RS ini memang tidak membuat gedung tinggi, tetapi 'villa2' untuk pasien rawat inap.

 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
 

Dokumentasi pribadi| Ketika sejauh mata mamandang dari ruang perawatan yang berkonsep
Dokumentasi pribadi| Ketika sejauh mata mamandang dari ruang perawatan yang berkonsep
Banyak pohon2 tua yang benar2 dirawat keberadaanya. Pohon Beringin salah satunya, menjadi 'icon' rumah sakit ini. Pohon2 itu bertempat di taman / kebun untuk 'penyembuhan' pasien. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Pohon beringin besar, salah satu icin rumah sakit ini. Benar2 rindang, dan tempat koloni burung2 yang sering memperdengarkan cuitannnya, jika pagi hari ..... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun