Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Disabilitas di Jepang Memang Luar Biasa Dimanjakan!

24 Februari 2020   11:54 Diperbarui: 24 Februari 2020   15:20 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetapi, bagaimana dengan transportasinya?

Itu juga menjadi konsern bagi disabilitas, bagaimana mereka bisa mengaksesenya ......

Kereta commuter dan  Shinkansen

Selama beberapa dekade terakhir, banyak upaya telah dilakukan untuk melengkapi stasiun kereta api dan kereta bawah tanah dengan eskalator, lift, dan lift tangga; tetapi beberapa stasiun - terutama di luar pusat kota - tetap sulit digunakan untuk pelancong dengan keterbatasan mobilitas.

Itu pun sangat wajar. Tetapi aku menyatakan, walau kita keluar kota bahkan ke pedesaan2 di Jepang, semua stasiun kereta tetap ada akses nya. Walaupun mungkin sebenarya butuh lift untuk naik ke lantai atas atau bawah, mereka menyediakan "lift tangga".

 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
"Lift tangga", didampingi 2 petugas stasiun, dari depan dan dari belakang

Juga, di stasiun tertentu, hanya beberapa pintu masuk yang dapat diakses, yang dapat mengakibatkan jalan memutar. Emutar, dalam artian karena tangga terlalu semit sehingga harus lewat tangga yang lebih besar yang sudah dilengkapi dengan lift tangga.

Saat menggunakan kereta, pengguna kursi roda harus meminta tolong staf di gerbang tiket. Staf stasiun akan memandu penumpang ke peron (beberapa stasiun membutuhkan penggunaan lift khusus yang tidak diperbolehkan orang non-disabilitas naik lift tersebut).

Membantu naik dan turun menggunakan ramp mobile, dan menelepon terlebih dahulu sehingga akan ada staf yang menunggu di titik transfer dan tujuan.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun