Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Stasiun Shinkansen Tokyo dan Petugasnya yang Ramah Disabilitas

13 Februari 2020   11:41 Diperbarui: 16 Februari 2020   16:17 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Atau juga, petugas-petugas itu mengantarku sampai stasiun berikutnya, seperti ketika aku sampai ke Stasiun Tokyo yang besar dan ruwet tersebut. 

Petugas Stasiun Tokyo, mengantarku sampai ke Stasiun khusus untuk Shinkansen, beberapa meter dari pintu keluar, dan menyerahkan aku kepada petugas kereta Shinkansen, yang lebih ramah lagi membantuku.

Mengapa mereka "lebih ramah", kataku?. Karena untuk naik kereta Shinkansen, kita memang harus membeli tiket dahulu jauh sebelumnya, apalagi bagi turis yang memang ingin berkeliing Jepang.

Mengapa harus memakai Shinkansen?. Karena, jika tidak naik Shinkansen, akan lama sekali, berjam-jam. Shinkansen adalah kereta peluru. Berkali-kali lipat cepatnya disbanding dengan kereta biasa.

Dan, harus membeli tiket JR Pass. Untuk turis, membeli JR Pass harus dari negaranya, dan ditukear dengan tiketnya sesaat sampai di Narita atau Haneda, atau menukar di stasiun-stasiun besar di Jepang.

JR Pass sendiri, hanya boleh dipakai oleh wisatawan asing. Warga Negara Jepang atau warga asing yang sedang bekerja atau kuliah seperti Michelle, mereka tidak boleh membeli JR Pass.

Artinya apa?. Artinya, JR Pas yang dibeli oleh wisatawan untuk keliling Jepang barharga "murah" sekitar 29.000 Yen, sekitar 3,7 juta untuk selama 1 minggu, tergantung kursnya. Selama 1 minggu, lho, dan bisa digunakan setiap saat kemanapun! "Cukup murah!"

Sedangkan bagi warga Negara Jepang atau warna asing yang kuliah atau bekerja di jepang seperti Michelle, mereka tidak boleh membeli JR Pass, dan bisa membeli tiket Shinkansen dengan harga normal.

Coba bayangakan, jika dari Tokyo ke Osaka berharga lebih dari 10.000 Yen, berapa harga pulang pergi?.

Ini adalah harga Shinkansen yang normal! Dan, wisatawan asing mendapatkan subsidi dari pemerintah Jepang untuk trasportasi "murah" keliling Jepang, walau untuk wisatawan Indonesia seperti aku, harga tersebut juga sangat mahal, hahahaha.

Jadi, Aku merasakan pelayanan petugas-petugas Shinkansen "lebih baik" dari petugas kereta biasa, walau pada kenyataannya, pelayanan mereka sama saja. Sama-sama baik dan sopan, apalagi untuk pelayanan disabilitas seperti aku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun