Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menghadirkan Kenangan Manis Papa, Pada Pameran Filateli Kreatif "Memorabilia"

1 Oktober 2018   11:44 Diperbarui: 1 Oktober 2018   12:54 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain : Mba Novie, Dokumentasi pribadi

FILATELI KREATIF memang memberikan ruang yang cukup lapang, untuk sebuah karya bagi Indonesia, bahkan bagi dunia.

Berawal dari kartu pos dari papa almarhum, ketika beliau tinggal di Eropa sewaktu aku masih batita, bawah 3 tahun, tahun 1971 sampai beberapa tahun kemudian. Papa selalu mengirim kartu pos 2 bergambar lucu-lucu untuk aku dan adikku serta mamaku, yang tinggal di Jakarta.

Papa, seorang insinyur sipil, bertugas belajar tentang "air" dalam konstruksi di Rotterdam Belanda, karena beliau diberikan tugas untuk membangun beberapa jenis konstruksi yang berhunungan dengan "air" di Indonesia. Bandara di Bali, adalah salah satu karya beliau, yang mereklamasi sebagian Pulau Bali untuk bandaranya. Dan beberapa bendungagn dan jembatan di pulau-pulau besar di Indonesia

Mamaku yang membcakan untuk aku dan adikku (walau adikku masih bayi) dan menyimpannya. Ratusan kartupos yang papa kirimkan selama beberapa tahun di Eropa, juga ketika mamaku menyusul kesana sewaktu beliau menyelesainkan belajarnya, di Belanda.

Mamaku tetap menyimpan ratusan kartu pos itu, dan memberikan kepadaku ketika aku mulai tertarik untuk mengumpulkan benda-benda pos dan menyimpannya, sampai sekarang.

Kenangan masih (sekali) ini, selalu membuat aku ternyuh. Dengan kata-kata papaku yang sederhana, tetapi membuat hatiku mengharu biru. Misalnya,

"Bapak sedang makan nih, kamu sudah makan, belum? Makan yang banyak ya, nanti bapak belikan oleh-oleh yang bagug untuk kalian"

Bagaimana hatiku tidak tersentuh?

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Kartupos dari papa di Amsterdam, untuk 2 orang adikku tahun 1975
Kartupos dari papa di Amsterdam, untuk 2 orang adikku tahun 1975
Lalu, ratusan kartu pos bergambar dari Eropa ini, aku simpan dengan baik. Kumasukkan plastic tebal, setelah di bagian belakangnya, aku scan. Sehingga dalam 1 kartu pos akan menjadi 2 lembar kertas sebesar kartu pos. Bagian depan, yang bergambar dan bagian belakang dengan tulisan tangan papa serta prangkonya.

Ini termasuk benda pos berjalan (dikirim dari Eropa ke Indonesia), dan mempunyai nilai historis yang tinggi. Apalagi dengan tulisan tangan papa asli, dan prangko ber-cap dari Eropa.

Dahulu, tidak tahu bagaimana menyimpannya. Sehingga beberapa prangko di beberapa kartu pos tersebut, diambil oleh kami (prangkonya di masukkan ke album prangko), dan karena sudah berumur lebih dari 40 tahun, kertasnya sudah kekuningan. Tetapi makna yang terkandung di dalamnya, tidak berubah.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi Kartupos dari mamaku, ketika mamaku menyusul ke Eropa, tahun 1973
Dokumentasi pribadi Kartupos dari mamaku, ketika mamaku menyusul ke Eropa, tahun 1973
Setelah papa pulang, beliau sering bertugas ke luar negeri dan pasti beliau membawakan oleh-oleh kartu pos serta souvenir yang berhubungan dengan gedung dan rumah. Papa memang ingin, aku menjadi seorang arsitek, dan Puji Tuhan, sekarang aku adalah seorang arsitek, sesuai dengan mimpi papa dan mimpiku sendiri.

Dokumentasi pribadi Sebagian kecil souvenir rumah2 Belanda, dari orang tuaku
Dokumentasi pribadi Sebagian kecil souvenir rumah2 Belanda, dari orang tuaku
Tahun 1986, papa harus sering berobat di Boston, di salah satu rumah sakit mata terkenal disana, karena retina papa sangat bermasalah. Yang membuat pandangan papaku tinggal 20 persen saja. 

Waktu itu, di Jakarta belum terlalu maju untuk pngobatannya, tetapi Dr Purba dan Dr Istiantoro, dokter-dokter mata jago lulusan Boston, membawa papa untuk di lasser dan memperbaiki retina papa.

Puji Tuhan, setelah beberapa kali di lasser (tiap tahun ke Boston untuk beberapabulan untuk pengobatan), papa sembuh total. Metode sinar lasser di tahun itu, adalah yang pertama kali. Papa adalah salah satu kelinci percobaannya.

Dari beberapa kali ke Boston, papa sempat keliling Amerika, dengan kartu pos yang ditulis oleh papaku. Tahun 1986, aku sudah kelas 1 SMA, dimana aku memang sudah mengumpulkan benda-benda pos. Sehingga, tanpa mama lu menyimpannya, aku sudah memeliharanya dengan baik.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi Kartupos dari papa, untuk kami bertiga dari Boston tahun 1986
Dokumentasi pribadi Kartupos dari papa, untuk kami bertiga dari Boston tahun 1986
Selalu kumasukkan ke plastic, setelah ku scan di bagian belakangnya. Begitu seterusnya, dengan souveni-souvenir bangunan konstruksi yang papa atau mamaku jika mereka berangkat bersama, sampai sekarang.

 Jika kartu pos itu sudah berumur lebih dari 40 tahun, bergitu juga umur souvenir-souvenirnya, bukan?

***

Begitulah konsepnya. Di Pameran Filateli Kreatif "MEMORABILIA" kali ini, yang diselenggarakan di Mall Bassura Jl. Basuki Rachmat Jatinegara, aku menghadirkan papa ku almarhum, untuk memberikan inspirasi bagiku dan bagi masyarakat. Bahwa, kita memang harus bermimpi untuk masa depan kita. Jika kita tidak punya mimpi, hidup kita akan berjalan lambat .....

Filateli Kreatif, bisa menghadirkannya, lewat aksi-aksi kreatif dan sekreatif mungkin. Ketika kartu pos ini ku pajang di panel-panelnya, di depannya, ada souvenir-suvenir bangunan-banguna Eropa. Sehingga bagi masyarakat yang belum mengenal filateli, mereka akan tertarik dengan souvenir-suvenirnya.

Bahkan, anak-anak pun sangat tertarik dengan souvenir-suvenirnya, sebelum aku mengedukasi tengan filatelinya.

Konsep MEMORABILIA ini memang sebuah kenangan manis. Aku mengajak 2 sahabat filatelisku untuk berpameran. Ini pertama kali aku berkolaborasi dengan dua  sahabatku. Masing-masing mempunyai kenangan-kenangan manis tersendiri.

Dokumentasi pribadi, desain mba Novie X-Banner dengan 2 sahabat filatelis ku yang menggelar pameran ini
Dokumentasi pribadi, desain mba Novie X-Banner dengan 2 sahabat filatelis ku yang menggelar pameran ini
Jika kenangan manis ku berhubungan dengan papaku, berbeda dengan kenangan manis 2 sahabat-sahabatku. Bapak Sudjono adalah seorang Pembina Pramuka, sejak kecil. Sekarang anak-anaknya pun, bahkan cucu-cucunya adalah Pramuka. Passion dan kenganan manis beliau adalah Pramuka.

Lalu mas Dian, adalah seseorang yang bergerak di bidang bandara dan pesawat, tetapi bukan penerbang. Passionnya adalah bandara, dan beliau juga seorang kolektor Tintin, sehingga di pameran kali ini, beliau memamerkan Bandara Kemayoran, yang memang sudah tidak berfungsi lagi.

Di Bandara Kemayoran ini lah, Tintin pernah datang, dalam salah satu komik karangan Herge dari Belgia, sebelum Tintin pergi ke Pulau Komodo. Inilah yang diangkat oleh mas Dian dalam kolaborasi pameran kami, kali ini.

Hasilnya?

Sebuah Pameran Filateli Kreatif "MEMORABILIA", yang luar biasa sukses, menurut kacamataku!

Mengapa dikatakan "sukses?"

Walau di Mall Bassura memang tidak seramai di mall yang sering aku pakai untuk berpameran, tettapi Mall Bassura menyimpan potensi yang penuh untuk sebuah tempat mencari bibit2 (calon) filatelis muda. Dan tiap hari, dari pantauanku serta bukti-bukti nyata, Mall Bassura akan menjadi salah satu tempat untuk aku bisa berpameran lagi ...... 

Artikel tentang pameran kami, akan bersambung sampai pameran berakhir. Ditunggu, ya ..... 

Terima kasih, Mall Bassura, tunggu kedatanganku lagi .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun