Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kolaborasi Tradisional dengan Modern dalam Lentera Kertas Merah Raksasa

7 Agustus 2018   11:46 Diperbarui: 10 Agustus 2018   01:07 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

By Christie Damayanti

Sebuah lentera kertas merah raksasa, menghiasi pintu Gerbang Kaminarimon, menuju Kuil Sensoji di Asakusa. Lentera raksasa ini, menjadi icon segala macam yang berhubungan dengan Jepang .....

***

Setiap kuil atau temple di Jepang, selalu mempunyai gerbang. Dan setiap gerbang, mempunyai makna tersendiri. Ada ratusan kuil atau temple di Jepang, mulai dari yang besar dan terkenal, sampai kuil atau temple yang kecil dalam lingkungan tempat tinggal.

Karena Jepang sebagian besar adalah beragama Shinto dan sebagian lagi beragama Buddha, maka kuil atau temple di Jepang sebagian untuk agam Shinto dan sebagian lagi beragama Buddha. Sedangkan agama yang lain, hanya ada di beberapa tempat, sesuai dengan komunitasnya.

Di Kuil Sensoji di Asakusa, sangat terkenal, bersamaan dengan Nakamise Shopping Street, pusat perbelanjaan tertua di Jepang. Dan untuk memasuki Kuil Sebsoji ini, kita harus memasuki sebuah gerbang yang sangat terkenal dengan lentera kertas yang berwarna merah. Lentera kertas merah ini, menjadi icon Kuil Sensoji, juga menjadi icon Asakusa, bahkan duna akan melihat Jepang salah satunya dengan adanya lentera kertas merah nya ......

Gerbang itu bernama "The Kaminarimon Gate".

Gerbang Kaminarimon, adalah sebuah gerbang untuk menuju Kuil Sensoji, melalui Namamise Shopping Street. Gerbang ini berdimensi tinggi 11,7 meter dan lebar 11,4 meter, hamper bujursangkar, ternyata! Dibangun tahun 941 dan pernah terbakar tahun 1865, sehingga gerbang sekarang, saat ini berasal dari tahun 1960.

Konsep lentera dari kertas merah memang melambangkan sebuah kegembiraan, sebuah kebahagiaan, makanya ketika pada Tahun Baru Imlek, lentera merah merupakan rasa kebahagiaan di tahun baru. Tingginya 4 meter dan diameter lingkarannya 3,4 meter dan beratnya 670 kg.

dokpri
dokpri
Lentera kertas merah raksasa ini sangat 'eye catching', menarik dan di 'pondasi gantung' nya, terdapat ukiran seekor naga/Dokumentasi pribadi
Lentera kertas merah raksasa ini sangat 'eye catching', menarik dan di 'pondasi gantung' nya, terdapat ukiran seekor naga/Dokumentasi pribadi
Yang menari adalah ternyata lentera kertas merah ini, merupakan "barang baru", yang disumbangkan oleh Panasonic pada bulan Agustus 2003, untuk memperingati ulang tahun ke-40 untuk periode Edo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun