Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sumida River di Asakusa, Area Terbesar Wisata di Tokyo

25 Februari 2018   10:15 Diperbarui: 25 Februari 2018   10:43 1304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedestrian di Asakusa, melihat dan menyusuri Sumida River di sisi jalan utama Asakusa. Dengan railing berwarna merah, merupsksn 'eye catching' wisatawan untuk memaknai berwisata di Asakusa, Sumida River/Dokumen pribadi

Ryogoku, distrik tempat Michelle menuntut ilmu, tidak jauh dengan Sumida River. Karena Ryogoku memang berada di perfektur Sumida di Tokyo. Tetapi jika kita naik kereta dari Funabashi, 20 menit sampai ke Ryogoku dan 2 stasiun dari Ryogoku menuju Sumida River, itupun 1 stasiun harus berpindah jalur kereta. Jadi, kesannya jauh sekali dari Ryogoku. Tetapi, justru Michelle dan teman2nya pernah diajak sekolahnya menyusuri Sumida River, berjalan kaki dari Ryogoku .....

 Dari sekolah Michrlle, ke Yokoamicho Park hanya sekitar 20 menit berjalan kai atau di atas kursi roda. Lalu dari Yokoamicho Park menuju Sumida River, sekitar 30 menit berjalan kaki atau diatas kursi roda. Sangat manusiawi bagi pejalan kaki, jika mereka lebih memilih berjalan ketimbang naik kereta.

Pertama, irit biasa kereta, karea denan 2 stasiun, kita harus membayar sekitar 250 Yen (kali sekitar 123 Rupiah), sedangkan jika berjalan kaki, selain mudah untuk duduk dan beristirahat dulu, fasilitas pejalan kakioun sangat baik. Apalagi, jika ke Sumida River hanya sekedar untuk bersantai saja.

Sumida River itu sendiri adalah salah satu sungai yang cukup besr, yang membelah ibukota Tokyo. Dan sepanjang sungai itu, fasilitas2 DAS atau 'daerah aliran sungai' nya benar2 ditata dalam konsep perkotaan yang asri, rapih dan ciamik!

DAS nya 'gemuk', sebagian besar adalah untuk menyerapan berupan taman dengan pepohonan Sakura nya. Jika musim semi, Bunga Sakura di sepanjang Sumida River, akan berkembang dengan sangt cantik! Sehingga, Sumida River benar2 menjadi icon berkembangnya Bunga Sakura di ibukota Tokyo .....

Sebagian lagi, ditata sebagai pengerasan bagi pedestrian. Tetapi dengan material con-block, kedua sisi DAS Sumida River, membuat penyerapan di Tokyo memang sesuai dengan kebutuhan perkotaan. Ditambah lagi, dengan warga Tokyo yang sangat disiplin untuk melakukan hal2 yang terbaik bagi ibukota mereka, sebagai tempat tinggal yang nyaman.

Sumida River

Sumida River atau Sungai Sumida ( Sumidagawa?) adalah sungai yang mengalir di Tokyo, Jepang.Sungai ini berasal dari percabangan Sungai Arakawa di Kita, Tokyo (Pintu Air Iwabuchi), dan bersatu dengan Sungai Shingashi yang mengalir di Prefektur Saitama. Sungai Sumida bersama anak-anak sungai yang disebut Sungai Shingashi, Sungai Shakujii, Sungai Kanda, dan Sungai Nihonbashi bermuara di Teluk Tokyo. Festival Kembang Api Sumidagawa adalah acara tahunan yang diselenggarakan di tepian Sungai Sumida. Dan sungai ini mengalir melewati 7 distrik di Tokyo.

Sungai Sumida dulunya merupakan bagian hilir Sungai Arakawa. Pada zaman Edo, bagian sungai di Asakusa disebut orang dengan nama Sungai Asakusa atau Sungai Sumida. Bagian hulunya disebut Sungai Arakawa atau Sungai Miyako. Pada tahun 1910, kanal drainase Sungai Arakawa dibangun untuk mencegah banjir.[1] Setelah itu pada tahun 1965, kanal drainase Sungai Arakawa hanya disebut sebagai Sungai Arakawa, bagian hilir sungai dari Pintu Air Iwabuchi hingga ke muara di Teluk Tokyo secara resmi disebut Sungai Sumida.(Wikipedia).

Sumidagawa Line, Tokyo Cruising, fasilitas wisata untuk menyusuri sebagian Sumida River/www.gotokyo.org
Sumidagawa Line, Tokyo Cruising, fasilitas wisata untuk menyusuri sebagian Sumida River/www.gotokyo.org
Pedestrian Sungai Sumida di bagian distrik Asakusa, merupakan pedestrian Sumida River yang sangat ramai. Karena memang Asakusa adalah pusat keramaian wisata di ibukota Tokyo. Setiap hari, Sumida River di Asakusa sangat ramai oleh wisatawan. Jangankan di musim semi, dimana pohon Sakura adalah pepohonan utama di Jepang, termasuk di sepanjang Sumida River, dimusim dingin yang derajatnya sampai minus pun, area itu sangat ramai dikunjungi oleh semua wisatawan dunia yang berkunjung ke Tokyo, Jepang.

Pedestrian di Asakusa, melihat dan menyusuri Sumida River di sisi jalan utama Asakusa. Dengan railing berwarna merah, merupsksn 'eye catching' wisatawan untuk memaknai berwisata di Asakusa, Sumida River/www.dannychoo.com
Pedestrian di Asakusa, melihat dan menyusuri Sumida River di sisi jalan utama Asakusa. Dengan railing berwarna merah, merupsksn 'eye catching' wisatawan untuk memaknai berwisata di Asakusa, Sumida River/www.dannychoo.com
Pedestrian di Asakusa, melihat dan menyusuri Sumida River di sisi jalan utama Asakusa. Dengan railing berwarna merah, merupsksn 'eye catching' wisatawan untuk memaknai berwisata di Asakusa, Sumida River/Dokumen pribadi
Pedestrian di Asakusa, melihat dan menyusuri Sumida River di sisi jalan utama Asakusa. Dengan railing berwarna merah, merupsksn 'eye catching' wisatawan untuk memaknai berwisata di Asakusa, Sumida River/Dokumen pribadi
Sumia River di sisi yang lain di Asakusa, dengan pohon2 Sakura di musim semi. Cantik, indah dan sangat menarik bagi wisatawan dunia, karena Bunga Sakura merupakan icon Jepang, dan di musim semi, Jepang dikunjungi jutaan wisatawan dunia untuk melihat dan menyentuh Bunga Sakura .....(www.world.jal.co.jp)
Sumia River di sisi yang lain di Asakusa, dengan pohon2 Sakura di musim semi. Cantik, indah dan sangat menarik bagi wisatawan dunia, karena Bunga Sakura merupakan icon Jepang, dan di musim semi, Jepang dikunjungi jutaan wisatawan dunia untuk melihat dan menyentuh Bunga Sakura .....(www.world.jal.co.jp)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun