Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sepeda Jengki yang Kekinian sebagai Moda Transportasi di Jepang

19 Februari 2018   11:05 Diperbarui: 19 Februari 2018   11:17 1460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepedanya, di parkir dekat stasiun dengan biaya sewa 100 untuk distrik2 kecil di seputar kota2 besar Jepang per-hari. Dan antara 150 sampai 200 per-hari di distrik2 besar seputaran kota. Cukup murah, bila dibandingkan d3ngan energi dan kesehatan yang terkuras, jika berjalan kaki cukup jauh, apalagi di musim salju.

Parkir sepeda di dekat stasiun di Nishi Funabashi dan di Shin-Urayasu (dok. pribadi)
Parkir sepeda di dekat stasiun di Nishi Funabashi dan di Shin-Urayasu (dok. pribadi)
Parkir sepeda di dekat stasiun di Nishi Funabashi dan di Shin-Urayasu (dok. pribadi)
Parkir sepeda di dekat stasiun di Nishi Funabashi dan di Shin-Urayasu (dok. pribadi)
Parkir sepeda pun ada bernacam2. Seperti di artikel-artikelku sebelum ini tentang parkir sepeda di Ryogoku yang memanfaatkan trotoar untuk pejalan kaki, tetapi sudah dijinkan oeh pemerinta kota, dengan menaikirkan sepedanya  dan hanya 1 roda yang menapak tanah.

Parkir sepeda sebelah stasiun Ryogoku, dengan 1 roda menapak di tanah, karena menjadikan pedestrian tetap nyaman (luas tetap 1,5 meter) walau dengan kursi roda (dok. pribadi)
Parkir sepeda sebelah stasiun Ryogoku, dengan 1 roda menapak di tanah, karena menjadikan pedestrian tetap nyaman (luas tetap 1,5 meter) walau dengan kursi roda (dok. pribadi)
Lalu, sebagian besar, parkit sepeda hanya seperi parkir mobil biasa, di tanah lapang. Luas dan nyaman dengan titik jaga yang belum tentu ada yang berjaga. Lalu juga, parkir sepeda dalam gedung untuk distrik besar atau sekedar ada atapnya. Dan kesemua pembayarannya hanya memakai mesin saja, seperti parkir mobil, di Jalan Sabang Jakarta.

Parkir sepeda di tanah lapang yang luas, nyaman dan aman wlau banyak sepeda yang tidak di kunci dan ada beberapa barang ditinggal di keranjang sepedanya (dok. pribadi)
Parkir sepeda di tanah lapang yang luas, nyaman dan aman wlau banyak sepeda yang tidak di kunci dan ada beberapa barang ditinggal di keranjang sepedanya (dok. pribadi)
Parkir sepeda di dalam bangunan. Biasanya di distrik2 besar seperti di Shinjuku atau Shibuya. Dan biasanya pun berada sebagai fasilitas bangunan2 besar (perkantoran) (dok. pribadi)
Parkir sepeda di dalam bangunan. Biasanya di distrik2 besar seperti di Shinjuku atau Shibuya. Dan biasanya pun berada sebagai fasilitas bangunan2 besar (perkantoran) (dok. pribadi)
 
Parkir sepeda di pelataran gedung2 atau toko2. Walau tidak dalam bangunan, tetapi di desain cantik dengan ada tiang kecil untuk mengunci sepeda mereka (dok. pribadi)
Parkir sepeda di pelataran gedung2 atau toko2. Walau tidak dalam bangunan, tetapi di desain cantik dengan ada tiang kecil untuk mengunci sepeda mereka (dok. pribadi)

Parkir sepeda di pelataran gedung2 atau toko2. Walau tidak dalam bangunan, tetapi di desain cantik dengan ada tiang kecil untuk mengunci sepeda mereka (dok. pribadi)
Parkir sepeda di pelataran gedung2 atau toko2. Walau tidak dalam bangunan, tetapi di desain cantik dengan ada tiang kecil untuk mengunci sepeda mereka (dok. pribadi)
Parkir sepeda yang diberi atap, dengan titik penjaga tetap aku tidak pernah melihat penjaganya (dok. pribadi)
Parkir sepeda yang diberi atap, dengan titik penjaga tetap aku tidak pernah melihat penjaganya (dok. pribadi)

Parkir sepeda ditengah2 pertokoan. Kalau ini adalah parker sepeda gratis, dikelola swadaya antara pemilik bangunan disekitarnya (dok. pribadi)
Parkir sepeda ditengah2 pertokoan. Kalau ini adalah parker sepeda gratis, dikelola swadaya antara pemilik bangunan disekitarnya (dok. pribadi)
                      

Peraturan2 untuk memarkirkan sepedanya, termasuk cara pembayarannya, tanpa ada penjaga. Dn selama ini, semuanya berjalan dengan lancer, dengan kepedulian dan kedisiplinan warga kota (dok. pribadi)
Peraturan2 untuk memarkirkan sepedanya, termasuk cara pembayarannya, tanpa ada penjaga. Dn selama ini, semuanya berjalan dengan lancer, dengan kepedulian dan kedisiplinan warga kota (dok. pribadi)
 

dok. pribadi
dok. pribadi

Ini adalah tempat untuk menaikkan dan menurunkan sepede mereka, jika ingin membawa sepeda mereka naik kereta bawa tanah. Si pemilik, bisa berjalan disini, tanpa bersusah payah menuntun sepedanya, karena sepedanyanya akan "dituntun" oleh mesin keatas (seperti travelator untuk epeda, di titik foto diatas yang seperti got) (dok. pribadi)
Ini adalah tempat untuk menaikkan dan menurunkan sepede mereka, jika ingin membawa sepeda mereka naik kereta bawa tanah. Si pemilik, bisa berjalan disini, tanpa bersusah payah menuntun sepedanya, karena sepedanyanya akan "dituntun" oleh mesin keatas (seperti travelator untuk epeda, di titik foto diatas yang seperti got) (dok. pribadi)
 

***

Memang, dibutuhkan kesadaran dan kejujuran yang cukup tinggi. Kulihat di setiap parkir sepeda, banyak sepeda2 dengan keranjang di depan atau di belakang. Dengan beberapa varang di keranjang2 itu, sepertinya tidak ada yang pernah kehilangan. Wajar sih, Tokyo adalah kota terbaik tentang keamanan, menurut survey yang kubaca tentang kota2 dunia. Kata beberapa orang teman Indonesia yang tinggal disana, "pencuri" biasanya adalah pendatang .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun